Home / Pernikahan / Misteri di balik cinta Alika / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Misteri di balik cinta Alika: Chapter 31 - Chapter 40

117 Chapters

Part 31. Kedatangan wanita yang tak dikenal

Tap... Tap... Tap... Semua yang ada disana langsung mengalihkan pandangannya ke arah langkah kaki. langkah kaki itu berhenti tepat di belakang Alika. "Ada apa Sayang kenapa kamu lama sekali, aku sudah menunggumu lama sekali di depan," ujar Pria itu dengan memeluk pinggang Alika.Riska bahkan sampai membuka mulutnya melihat Pria tampan yang baru saja datang. dan langsung memeluk Alika. Alika membalikan badannya kemudian melepaskan tangan Bram dari pinggangnya. kemudian Alika menjawab "Ngga ada apa-apa kok Yang.".Kemudian Alika mengajak Bram untuk keluar dari ruangan. Alika kemudian berganti baju dan keluar dari restoran itu bergandengan tangan bersama Bram. "Alah... pacar dapat dari merebut saja bangga!" teriak Riska setelah Alika pergi bersama Bram. "Kamu ngomong apa sih Ris, bilang saja kalau kamu iri," ucap Riko. "Iya dasar wanita tukang iri." sahut pekerja yang lainnya. "Apa sih kalian, emang benar kok kalau pacar Alika itu dapat dari merebut pacar orang, kalian saja yang s
Read more

Part 32. Apa kamu mengenal wanita itu

Tring... Tring... Ponsel Rara yang berada di meja rias berdering. Rara melihat ke arah ponsel dan terdapat inisial R yang meneleponnya. "Iya ada apa? jangan berikan kabar buruk kepadaku," ucap Rara ketika teleponnya sudah tersambung."Haha... tentu tidak, aku sudah berhasil melakukan rencanamu itu. dan kondisi di perburuk karena kedatangan teman kerjanya. jadi sekarang aku minta kirim sisa yang kamu janjikan kepadaku," ucap wanita berinisial R itu. "Oke tunggu, nanti saya transfer ke rekeningmu." jawab Rara. Kemudian Rara tersenyum licik. kemudian Rara bergumam "Rasakan kamu, ini baru permulaan.".*** Sementara itu di rumah Alika. Alika sedang duduk di kursi meja makan dengan memijat pelan pangkal hidungnya. "Kenapa ada orang aneh seperti itu, kenapa juga Riska tiba-tiba datang ke rumah?" gumam Alika. Tring... Tring... Ponsel Alika yang berada di meja makan berdering. Alika mengalihkan pandangannya ke arah ponsel dan melihat di layar depan terpampang nama Raka. Alika menepuk
Read more

Part 33. Apa yang Alika berikan kepadamu

Klek...Rara membuka pintunya. saat pintu terbuka Bram juga sedang menatap ke arah pintu menunggu siapa yang datang karena seingat Bram dirinya tidak memanggil pegawainya untuk datang. Melihat siapa yang masuk Bram sedikit terkejut. tetapi Bram menutupi perasaan terkejutnya dengan wajah yang datar. "Khem." Bram berdehem kemudian membenarkan letak duduknya. "Ada apa kamu datang ke sini dan memakai pakaian seperti itu? jika ingin mencari mangsa kamu salah tempat," tanya Bram dengan santainya. Sedangkan Rara dengan santai duduk di depan Bram. dan duduknya dibuat-buat agar terlihat menggoda. Bukannya senang dengan tingkah Rara. justru sebaliknya Bram merasa risih dan geli dengan Rara."Aku membawa bukti kalau pacar pelayanmu itu selingkuh," ucap Rara. "Dia Alika bukan pacar pelayanku. dia memang pacarku dan calon istriku kamu mengerti, jadi jangan sekali-kali memanggilnya pacar pelayanku!" bentak Bram."Ya yang ku maksud itu," jawab Rara dengan memalingkan wajahnya ke arah samping.
Read more

Part 34. Bertemu Mami

"Sudah sampai, ayo turun Yang." ajak Bram. "Iya ayo." jawab Alika. Kemudian mereka berdua berjalan bergandengan tangan masuk ke restoran. Alika dan Bram memilih untuk duduk di kursi yang berada di dekat pintu keluar. Tidak lama kemudian pesanan mereka sudah datang. Bram dan Alika langsung menyantap makan siangnya, Alika juga sudah merasa lapar. tadi pagi hanya sempat makan kue setelah itu Alika tidur. "Oh jadi ini, anak yang selama ini tidak tahu balas budi. ngga tahu orang tua lagi kesusahan malah anaknya di sini makan enak!" sindir seorang wanita yang berdiri di samping Alika. Alika langsung meletakan sendok yang berisi nasi dan lauk. Alika mengalihkan pandangannya ke arah sampingnya. Alika langsung melebarkan matanya. Mimpi apa dirinya semalam kenapa hari ini dirinya sial sekali. pagi-pagi sudah kedatangan wanita hamil yang tiba-tiba menanyakan pacarnya, sedangkan siang ini Alika dipertemukan dengan wanita yang Alika tidak harapkan. Bram juga mengalihkan pandangannya ke arah
Read more

Part 35. Kartu As Alika

Alika menarik tangannya karena malu mereka akan menjadi pusat perhatian orang yang ada di sana. "Kenapa?" tanya Bram. "Ngga apa-apa kok Yang, banyak orang." jawab Alika.Bram menganggukan kepalanya mengerti. kurang lebih dua puluh menit mereka di sana dan Alika sudah mulai tenang. "Mau pulang sekarang?" tanya Bram."Iya Ayo." ajak Alika. Kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil. Bram membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Alika. "Maaf ya Yang karena kejadian tadi makan siangnya jadi terganggu," ucap Alika dengan menatap ke arah Bram yang sedang serius membawa mobilnya."Iya ngga apa-apa kok Yang, kan kita ngga tahu kalau nenek lampir itu akan datang," jawab Bram. "Haha... kok jadi nenek lampir sih Yang?" tanya Alika. "Ya lagian wanita itu tiba-tiba datang," jawab Bram.Sementara itu di parkiran restoran. Mami Salma sedang mengutuk kepergian Alika dengan Bram yang tidak memberikan uang sepersenpun kepadanya."Awas saja kalian, tunggu saja waktunya aku pastik
Read more

Part 36. Ke rumah Raka

"Iya Sayang, kalau gitu aku mau berangkat kerja dulu ya buat persiapan nikahin kamu nanti." pamit Bram. "Hati-hati ya Sayang," ucap Alika.Cup... Bram mendaratkan kecupan singkat di bibir Alika. setelah itu Bram dan Alika berjalan keluar dari rumah Alika."Aku berangkat dulu ya, dah Sayang," pamit Bram dengan melambaikan tangannya ke arah Alika. "Dah Sayang." jawab Alika. Kemudian Bram membawa mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan pekarangan rumah Alika. setelah mobil Bram sudah tidak lagi terlihat Alika kembali masuk ke dalam rumah. Alika naik ke lantai dua. jam tiga nanti Alika ada rencana ingin datang ke rumah Raka yang lama. Alika melupakan sesuatu Alika kemudian turun ke bawah lagi. "Bi... Bi Mun," panggil Alika. Bi Mun yang berada di taman belakang langsung berlari tergopoh-gopoh menghampiri Alika. "Iya Nak Al, ada apa?" tanya Bi Mun ketika sudah berada di dekat Alika. "Bi nanti jam tiga bangunin Alika ya, nanti ke rumah Raka yang dulu," pinta Alika. "Iya siap
Read more

Part 37. Kembalinya Raka

Tiga puluh menit kemudian taksi itu berhenti. kemudian supir taksi itu berkata "Sudah sampai Pak,"."Oh iya." jawab Raka. Kemudian Raka memberikan ongkos sesuai dengan yang disebutkan supir taksi itu. Raka turun dan memilih untuk menunggu di kursi tunggu. Tepat jam tujuh pagi pesawat yang akan ditumpangi Raka akan terbang. ***Sementara itu kembali ke rumah Alika pagi ini jam setengah tujuh entah mengapa tiba-tiba saja Bram sudah datang ke rumahnya."Tumben Yang, ada apa pagi-pagi sekali sudah datang?" tanya Alika.Saat ini Alika sedang berada di depan rumah. sedangkan Bram sudah berdiri di depan Alika dengan menatap ke wajah Alika sayu. "Boleh masuk dulu Yang?" tanya Bram. "Iya boleh Yang sampai lupa," ucap Alika. Kemudian Bram masuk terlebih dahulu di susul oleh Alika. Alika memilih untuk duduk di sofa yang berbeda dengan Bram. "Bi tolong buatkan minum ya," perintah Alika kepada Bi Mun. "Iya neng." jawab Bi Mun. Tidak lama kemudian Bi Mun keluar dengan membawa dua cangkir b
Read more

Part 38. Terdengar seperti ancaman

"Akhirnya setelah sekian lama aku kembali lagi ke rumah ini," gumam Raka. Raka langsung berlari naik ke atas ketika mengingat sesuatu. Raka membuka pintu kamar Alika dan berjalan ke arah meja rias. Raka membuka lacinya dan matanya melebar. "Ri... Riri," panggil Raka dari lantai dua. "Iya Pak, ada apa?" tanya Riri asisten rumah tangga Raka yang baru."Siapa saja orang yang sudah datang ke rumah ini?" tanya Raka. "Bi Mun sama Bu Alika kemarin sore Pak." jawab Riri. "Alika? apa dia sering datang ke sini saat aku tidak ada?" tanya Raka. "Tidak Pak, baru kemarin datang dan di sini cuma sebentar." jawab Riri. Raka menghembuskan nafas lega, berarti sesuatu yang dirinya berikan untuk Alika tidak hilang di ambil oleh orang. Raka kemudian berjalan masuk ke kamarnya. karena kelelahan Raka memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu setelah itu baru dirinya akan kembali menjalankan tugas dari atasannya untuk menjaga Alika. "Sudah tujuh bulan tidak bertemu dengannya, seperti apa dia sekara
Read more

Part 39. Apa kamu sudah lupa dengan kata-kataku

"Hari ini Alika akan pergi dengan teman kerja Prianya, aku ingin kamu memastikan kalau Alika tidak memiliki hubungan spesial dengan Pria itu," pinta Bram. "Iya baik Bos, akan saya lakukan." jawab Raka. Kemudian Bram mematikan sambungan teleponnya. Raka kembali menyimpan ponselnya ke meja. dengan cepat Raka menghabiskan kopi miliknya.Raka langsung berlari naik ke kamarnya di lantai dua. dua puluh menit kemudian Raka keluar dengan memakai pakain serba hitam.Tidak lupa Raka juga membawa kaca mata warna hitam. Raka mengambil kunci motor sportnya. Raka keluar dari rumah dan membawa motornya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Alika. Sepuluh menit kemudian Raka menghentikan motornya di dekat rumah Alika dan memilih untuk menunggu mobil Alika keluar.***Sementara itu di dalam rumah Alika. Alika sedang bersiap untuk pergi dengan Riko, pagi-pagi sekali Riko menghubunginya.Riko mengajak Alika untuk menemani Riko membeli barang untuk kekasihnya. tentu saja Alika tidak bisa menolak kar
Read more

Part 40. Menemani Riko

Setelah itu Rara dan Riska meninggalkan meja Alika. sementara itu Raka tersenyum melihat bagaimana cara Alika menyikapi kedua wanita yang mengejeknya. Sungguh cara yang elegan tidak perlu dengan emosi pikir Raka dengan menatap tidak percaya bahwa itu adalah Alika wanita yang polos. Bram sudah begitu berarti di dalam hidup Alika. buktinya setelah berpacaran dengan Bram, Alika berubah. "Ini minum dulu biar tenang," pinta Riko dengan memberikan satu gelas berisi air putih kepada Alika. "Makasih ya Rik, kalau sudah bertemu dengan dua wanita tadi aku memang susah sekali mengendalikan emosi," ujar Alika. "Iya ngga apa-apa kok." jawab Riko.Setelah melihat Alika sudah mulai tenang jam satu siang mereka meninggalkan mal. Riko membawa mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Alika. "Tunggu deh Al, kamu perhatikan ke belakang lagi, itu mobil yang tadi pagi kan kenapa sekarang ada lagi di belakang kita ya?" tanya Riko dengan nada heran. Alika menyipitkan matanya ketika melihat mot
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status