Semua Bab Misteri di balik cinta Alika: Bab 11 - Bab 20

117 Bab

Part 11. Dia pergi

"Aku akan mengusahakan agar kita bisa liburan berdua nanti," bisik Raka yang sudah berdiri disamping Alika tanpa Alika sadari. Saat Alika melihat ke arah Raka justru pipinya menempel ke bibir Raka. seketika tubuh Alika membeku ada perasaan asing yang selama ini tidak pernah dirinya rasakan."Perasaan asing apa ini?" batin Alika. Alika langsung mengalihkan pandangannya ke arah samping. sedangkan Raka mengulum senyum melihat tingkah Alika. "Aku tunggu di bawah," ujar Raka. "Iya," jawab Alika. Alika turun dari ranjang dan berjalan masuk ke kamar mandi. tiga puluh menit kemudian Alika keluar dengan wajah yang sudah cantik.Alika menuruni anak tangga satu persatu. Alika memandang ke seluruh ruangan tetapi tidak mendapati adanya Raka disana. "Bi Raka dimana?" tanya Alika ketika melihat Bi Mun sedang menata makanan di meja. "Ada di depan Nak, mau bibi panggilkan?" tawar Bi Mun. "Tidak perlu bi. biar Alika saja yang ie depan," tolak Alika. Alika melanjutkan langkahnya menuju ke depan
Baca selengkapnya

Part 12. Bertemu diwaktu yang tidak tepat

"Mungkin ada di rumahnya kenapa kamu tanya seperti itu kepadaku. kamu kan punya nomor teleponnya langsung saja telepon dia kenapa harus nanya kepadaku," jawab Alika kemudian mematikan sambungan teleponnya. Malas sekali meladeni orang seperti Bram menurut Alika. karena menurut Alika semua terasa membosankan terkecuali saat dirinya bersama Raka. untuk saat ini hanya Raka yang bisa membuatnya hidup kembali. Setelah mematikan sambungan teleponnya. Alika berjalan ke gasebo yang berada di taman belakang rumah Raka. Untuk saat ini bagi Alika gasebo itulah tempat ternyaman ketika Raka tidak berada di rumah. tiga jam berlalu Alika masih duduk terdiam digasebo itu. "Rasanya membosankan sekali," gumam Alika dengan melempar batu kecil ke arah rumput hijau yang ada di depannya. Sementara itu di dalam kamarnya Bram senyum-senyum sendiri. rasanya aneh kenapa dirinya bisa sesenang ini ketika mendengar suara Alika. Mungkin ini kesempatan untuk Bram mendekati Alika. karena selama satu minggu i
Baca selengkapnya

Part 13. Datang sebagai penyelamat

"Apa yang sedang kalian tonton hah? apa ada yang salah dengan kekasihku?" tanya Pria yang berdiri disamping Alika. Alika sendiri tidak mengetahui siapa pria yang meneyelamatkannya. tetapi Alika berjanji akan membalas kebaikan pria ini. seketika bisik-bisik yang tadi dia dengr sudah tidak ada lagi. dan langkah kaki satu persatu mulai berjalan menjauh dari kerumunan.Alika melirik ke arah sampingnya dan berpindah ke kerumunan. bahkan pelayan swalayan semua menundukan kepalanya. Sepertinya Pria yang kemarin tidak sengaja bertemu di tempat makan bukanlah orang sembarangan pikir Alika. "Pintar sekali kamu mencari mangsa Alika. kelihatannya pria ini jauh lebih kaya dengan Pria yang kemarin datang ke rumah," ucap Mami Salma dengan senyum menyebalkan. Alika mengangkat kepalanya melihat bagaimana menyebalkannya sifat Maminya. bagaimana dia bisa dibesarkan oleh keluarga seperti ini. "Sayang kamu ngapain sih ngeladenin orang gila seperti mereka. katanya mau belanja ayo," ajak Bram dengan me
Baca selengkapnya

Part 14. Make over Alika

"Kamu mimpi apa sih. kelihatannya senang banget?" tanya Alika."Aku sedang tidak bermimpi. aku akan mengajakmu liburan," ujar Raka yang membuat Alika kebingungan. sebenarnya ada apa dengan Raka.Raka melihat ke arah jam di dinding sudah menunjukan jam setengah dua siang. Raka mengalihkan pandangannya ke arah Alika. "Kita makan siang dulu yuk," ajak Raka. "Alika," langkah Alika terhenti ketika mendengar suara Raka yang memanggilnya. "Iya ada apa?" tanya Alika. "Kamu ngga ada yang terluka kan?" tanya Raka yang lagi-lagi membuat Alika kebingungan. Bukannya dari tadi dia selalu bersama dengannya. yang jelas Alika tidak merasa kenapa-napa. "Iya aku ngga apa-apa. sebenarnya kamu kenapa si Rak?" tanya Alika. "Lihat ini," perintah Raka dengan memberikan ponselnya kenapa Alika. Di ponsel Raka terlihat vidio Alika saat sedang diswalayan dan bertemu dengan Mami Salma. Alika bahkan sampai menutup mulutnya jadi waktu itu ada yang merekam diam-diam. tetapi di dalam vidio itu tidak memperlih
Baca selengkapnya

Part 15. Makan berdua

Alika membuka matanya dan langsung tertegun melihat perubahan di wajahnya. bahkan Alika sempat mengira kalau itu bukan dirinya. Alika mendengar deru mobil yang memasuki pekarangan salon. tidak lama kemudian Raka masuk dengan menenteng dua bag dari toko baju ternama. Raka tidak lagi melangkahkan kakinya dan langsung terdiam dengan menatap ke arah Alika."Alika?" panggil Raka dengan menunjuk ke arah Alika."Iya ini aku Rak, memangnya siapa lagi,kamu kenapa?" tanya Alika yang melihat wajah Raka menjadi aneh."Sekarang kamu ganti baju pakai yang ini ya, setelah itu kita langsung makan malam," pinta Raka. Alika menerima bag yang diberikan oleh Raka dan membawanya ke ruang ganti yang berada di pojok ruangan. Alika menutup rapat pintunya dan membuka bag yang diberikan oleh Raka. Di dalamnya ada gaun warna biru langit dengan motif bunga-bunga. bagian dadanya rendah saat pakai Alika merasa aneh dengan badannya. Pundaknya yang tidak terbiasa terbuka merasakan dingin. sial saat sudah dipakai
Baca selengkapnya

Part 16. Kamu berubah

Raka dan Bram langsung melihat ke sumber suara. Bram sampai dibuat tertegun dengan wanita yang ada di depannya. Alika berubah seratus delapan puluh derajat dari Alika yang kemarin bertemu dengannya. Alika yang sekarang berdiri tidak jauh darinya seperti bidadari yang baru turun dari surga. cantiknya tidak ada yang bisa mengalahkannya.Sekarang Bram baru tahu kenapa Raka tadi menyebutnya dengan namanya langsung. ternyata ada Alika di dekatnya. "Raka boleh ngga aku gabung sama kalian?" tanya Bram ketika melihat Raka dan Alika berjalan menjauh darinya. Raka dan Alika menghentikan langkahnya kemudian berbalik badan menghadap ke arah Bram. "Iya silahkan," jawab Raka. Alika melebarkan matanya ke arah Raka. bukannya tadi Raka berkata kalau mereka hanya akan pergi berdua kenapa sekarang dengan mudahnya Raka mengatakan iya ketika temannya mau ikut. "Ayo jalan kenapa malah diam disitu?" tanya Raka. Tanpa menjawab Alika langsung berjalan mengekor dibelakang Raka. Raka melihat wajah Alika
Baca selengkapnya

Part 17. Raka tak kunjung kembali

"Ada apa, kenapa kamu masuk ke kamarku tanpa seijinku?" tanya Alika kepada Raka. "Apa-apaan kamu ini. coba sekarang kamu lihat sekeliling kamu tidur dimana?" perintah Raka."Seharusnya aku yang tanya kepadamu. kenapa kamu tidur di bawah?" tanya Raka dengan rasa penuh bersalah. Alika melihat sekeliling. dirinya hanya tidur dengan bantal tanpa selimut. Alika menundukan kepalanya dan hanya terdiam tanpa berani menatap ke arah Raka. "Aku tunggu di bawah, jangan lupa jam tujuh harus sudah ada di bawah," ucap Raka. Kemudian Raka berdiri dan berjalan ke arah pintu. sebelum benar-benar keluar dari kamar Alika. Raka menghentikan langkahnya Raka melihat ke belakang dan melihat Alika yang menatap ke arahnya dengan tatapan yang sulit untuk di jelaskan. Raka menarik nafas panjang dan melanjutkan lagi langkahnya keluar dari kamar. Raka turun ke bawah dan duduk di meja makan. Raka mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan melihat pesan dari Bram. yang memerintahkan dirinya untuk menyiapkan A
Baca selengkapnya

Part 18. Mengatakan cinta kepada Alika

"Aku lapar boleh makan yang ini ngga sih Al?" tanya Bram dengan menunjuk ke arah sushi yang ada dimeja. Alika yang sedang berusaha mencari tahu dimana Raka langsung mengalihkan pandangannya ke arah Bram. kemudian Alika menjawab "Oh iya boleh kok dimakan saja."Bram mengambil satu sushi dan memakannya. Bram memperhatikan gerak gerik Alika yang seperti sedang mencari seseorang. Bram mengikuti arah mata Alika yang melihat ke arah kamar mandi. kemudian Bram mengalihkan pandangannya ke arah Alika dan bertanya "Kamu datang ke sini sama siapa?"."Ahh... ngga sama siapa-siapa. aku datang ke sini sendirian kok," jawab Alika. "Oh gitu, ya sudah ayo makan biar ngga sendirian," ajak Bram. "Hmm... iya ayo." jawab Alika. Kemudian Alika dan Bram makan. Alika tidak tahu siapa yang memesan makanan itu. tetapi saat ini pikiran Alika terus bercabang memikirkan Raka yang tidak kunjung kembali dari kamar mandi. "Al, ada yang ingin aku katakan kepadamu," ucap Bram. Alika yang sedang minum langsung m
Baca selengkapnya

Part 19. Lebih memilih Alika

"Rak kenapa diam. kan aku jadi bingung," ucap Alika. "Iya ini aku diam juga lagi mikir Al, harus bagaimana soalnya ini sudah menyangkut soal perasaan. tidak bisa sembarangan mengambil keputusan," jawab Raka.Cukup lama Alika dan Raka terdiam. hanya ada suara televisi yang memenuhi ruangan. "Al itu kan soal perasaan dan kamu yang akan menjalaninya sendiri. aku sebagai orang lain tidak bisa ikut campur terlalu jauh, tetapi pesanku jika hati kamu sudah mengatakan iya tidak ada salahnya jika kamu dan Bram menjalaninya, tetapi jika hatimu berkata sebaliknya kamu tahu kan harus melakukan apa?" tanya Raka. "Iya Rak, sekarang aku tahu makasih ya," jawab Alika. "Iya sama-sama. sudah siang aku ke kamar dulu ya," pamit Raka ketika melihat ke arah jam dipergelangan tangan sudah menunjukan jam setengah dua."Iya," jawab Alika.Kemudian Raka berdiri dari duduknya dan berjalan naik ke lantai dua. sedangkan Alika menyenderkan punggungnya ke senderan sofa. Alika menatap langit-langit ruangan. Ben
Baca selengkapnya

Part 20. Tidak ada salahnya mencoba

Jam setengah tujuh malam Alika turun ke bawah. Alika memilih untuk duduk di kursi meja makan. Alika melihat di meja makan sudah banyak sekali makanan. "Bi Mun, kenapa banyak sekali masakannya?" tanya Alika.Bi Mun yang saat itu sedang berada di dapur sedang mencuci piring langsung berlari ke arah Alika. "Hmm... itu Nak Alika, Den Raka yang meminta Bi Mun masak ini semua katanya buat Nak Alika," jawab Bi Mun. Alika menggelengkan kepalanya kemudian berkata "Bi Mun ambil piring lagi ya, ini banyak banget ngga habis kalau di makan sendirian,"."Iya Nak," jawab Bi Mun.Bi Mun berjalan kembali ke dapur. tidak lama kemudian Bi Mun kembali dengan membawa satu piring. Kirana mengambil sedikit untuk dirinya makan. "Bu ini semua buat Bi Mun ya, bagiin saja sama Pak satpam dan supir," perintah Alika. "Iya Nak Alika, terimakasih ya sebenarnya Bibi juga sudah masak," ucap Bi Mun. "Ya ngga apa-apa Bi, kalau ngga habis suruh Pak Satpam saja bawa pulang," pinta Alika. "Iya Nak," jawab Bi Mun.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status