Share

Part 14. Make over Alika

Penulis: Triwahyuni Triwahyuni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kamu mimpi apa sih. kelihatannya senang banget?" tanya Alika.

"Aku sedang tidak bermimpi. aku akan mengajakmu liburan," ujar Raka yang membuat Alika kebingungan. sebenarnya ada apa dengan Raka.

Raka melihat ke arah jam di dinding sudah menunjukan jam setengah dua siang. Raka mengalihkan pandangannya ke arah Alika.

"Kita makan siang dulu yuk," ajak Raka.

"Alika," langkah Alika terhenti ketika mendengar suara Raka yang memanggilnya.

"Iya ada apa?" tanya Alika.

"Kamu ngga ada yang terluka kan?" tanya Raka yang lagi-lagi membuat Alika kebingungan.

Bukannya dari tadi dia selalu bersama dengannya. yang jelas Alika tidak merasa kenapa-napa.

"Iya aku ngga apa-apa. sebenarnya kamu kenapa si Rak?" tanya Alika.

"Lihat ini," perintah Raka dengan memberikan ponselnya kenapa Alika.

Di ponsel Raka terlihat vidio Alika saat sedang diswalayan dan bertemu dengan Mami Salma. Alika bahkan sampai menutup mulutnya jadi waktu itu ada yang merekam diam-diam. tetapi di dalam vidio itu tidak memperlih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 15. Makan berdua

    Alika membuka matanya dan langsung tertegun melihat perubahan di wajahnya. bahkan Alika sempat mengira kalau itu bukan dirinya. Alika mendengar deru mobil yang memasuki pekarangan salon. tidak lama kemudian Raka masuk dengan menenteng dua bag dari toko baju ternama. Raka tidak lagi melangkahkan kakinya dan langsung terdiam dengan menatap ke arah Alika."Alika?" panggil Raka dengan menunjuk ke arah Alika."Iya ini aku Rak, memangnya siapa lagi,kamu kenapa?" tanya Alika yang melihat wajah Raka menjadi aneh."Sekarang kamu ganti baju pakai yang ini ya, setelah itu kita langsung makan malam," pinta Raka. Alika menerima bag yang diberikan oleh Raka dan membawanya ke ruang ganti yang berada di pojok ruangan. Alika menutup rapat pintunya dan membuka bag yang diberikan oleh Raka. Di dalamnya ada gaun warna biru langit dengan motif bunga-bunga. bagian dadanya rendah saat pakai Alika merasa aneh dengan badannya. Pundaknya yang tidak terbiasa terbuka merasakan dingin. sial saat sudah dipakai

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 16. Kamu berubah

    Raka dan Bram langsung melihat ke sumber suara. Bram sampai dibuat tertegun dengan wanita yang ada di depannya. Alika berubah seratus delapan puluh derajat dari Alika yang kemarin bertemu dengannya. Alika yang sekarang berdiri tidak jauh darinya seperti bidadari yang baru turun dari surga. cantiknya tidak ada yang bisa mengalahkannya.Sekarang Bram baru tahu kenapa Raka tadi menyebutnya dengan namanya langsung. ternyata ada Alika di dekatnya. "Raka boleh ngga aku gabung sama kalian?" tanya Bram ketika melihat Raka dan Alika berjalan menjauh darinya. Raka dan Alika menghentikan langkahnya kemudian berbalik badan menghadap ke arah Bram. "Iya silahkan," jawab Raka. Alika melebarkan matanya ke arah Raka. bukannya tadi Raka berkata kalau mereka hanya akan pergi berdua kenapa sekarang dengan mudahnya Raka mengatakan iya ketika temannya mau ikut. "Ayo jalan kenapa malah diam disitu?" tanya Raka. Tanpa menjawab Alika langsung berjalan mengekor dibelakang Raka. Raka melihat wajah Alika

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 17. Raka tak kunjung kembali

    "Ada apa, kenapa kamu masuk ke kamarku tanpa seijinku?" tanya Alika kepada Raka. "Apa-apaan kamu ini. coba sekarang kamu lihat sekeliling kamu tidur dimana?" perintah Raka."Seharusnya aku yang tanya kepadamu. kenapa kamu tidur di bawah?" tanya Raka dengan rasa penuh bersalah. Alika melihat sekeliling. dirinya hanya tidur dengan bantal tanpa selimut. Alika menundukan kepalanya dan hanya terdiam tanpa berani menatap ke arah Raka. "Aku tunggu di bawah, jangan lupa jam tujuh harus sudah ada di bawah," ucap Raka. Kemudian Raka berdiri dan berjalan ke arah pintu. sebelum benar-benar keluar dari kamar Alika. Raka menghentikan langkahnya Raka melihat ke belakang dan melihat Alika yang menatap ke arahnya dengan tatapan yang sulit untuk di jelaskan. Raka menarik nafas panjang dan melanjutkan lagi langkahnya keluar dari kamar. Raka turun ke bawah dan duduk di meja makan. Raka mengeluarkan ponselnya dari saku celana dan melihat pesan dari Bram. yang memerintahkan dirinya untuk menyiapkan A

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 18. Mengatakan cinta kepada Alika

    "Aku lapar boleh makan yang ini ngga sih Al?" tanya Bram dengan menunjuk ke arah sushi yang ada dimeja. Alika yang sedang berusaha mencari tahu dimana Raka langsung mengalihkan pandangannya ke arah Bram. kemudian Alika menjawab "Oh iya boleh kok dimakan saja."Bram mengambil satu sushi dan memakannya. Bram memperhatikan gerak gerik Alika yang seperti sedang mencari seseorang. Bram mengikuti arah mata Alika yang melihat ke arah kamar mandi. kemudian Bram mengalihkan pandangannya ke arah Alika dan bertanya "Kamu datang ke sini sama siapa?"."Ahh... ngga sama siapa-siapa. aku datang ke sini sendirian kok," jawab Alika. "Oh gitu, ya sudah ayo makan biar ngga sendirian," ajak Bram. "Hmm... iya ayo." jawab Alika. Kemudian Alika dan Bram makan. Alika tidak tahu siapa yang memesan makanan itu. tetapi saat ini pikiran Alika terus bercabang memikirkan Raka yang tidak kunjung kembali dari kamar mandi. "Al, ada yang ingin aku katakan kepadamu," ucap Bram. Alika yang sedang minum langsung m

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 19. Lebih memilih Alika

    "Rak kenapa diam. kan aku jadi bingung," ucap Alika. "Iya ini aku diam juga lagi mikir Al, harus bagaimana soalnya ini sudah menyangkut soal perasaan. tidak bisa sembarangan mengambil keputusan," jawab Raka.Cukup lama Alika dan Raka terdiam. hanya ada suara televisi yang memenuhi ruangan. "Al itu kan soal perasaan dan kamu yang akan menjalaninya sendiri. aku sebagai orang lain tidak bisa ikut campur terlalu jauh, tetapi pesanku jika hati kamu sudah mengatakan iya tidak ada salahnya jika kamu dan Bram menjalaninya, tetapi jika hatimu berkata sebaliknya kamu tahu kan harus melakukan apa?" tanya Raka. "Iya Rak, sekarang aku tahu makasih ya," jawab Alika. "Iya sama-sama. sudah siang aku ke kamar dulu ya," pamit Raka ketika melihat ke arah jam dipergelangan tangan sudah menunjukan jam setengah dua."Iya," jawab Alika.Kemudian Raka berdiri dari duduknya dan berjalan naik ke lantai dua. sedangkan Alika menyenderkan punggungnya ke senderan sofa. Alika menatap langit-langit ruangan. Ben

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 20. Tidak ada salahnya mencoba

    Jam setengah tujuh malam Alika turun ke bawah. Alika memilih untuk duduk di kursi meja makan. Alika melihat di meja makan sudah banyak sekali makanan. "Bi Mun, kenapa banyak sekali masakannya?" tanya Alika.Bi Mun yang saat itu sedang berada di dapur sedang mencuci piring langsung berlari ke arah Alika. "Hmm... itu Nak Alika, Den Raka yang meminta Bi Mun masak ini semua katanya buat Nak Alika," jawab Bi Mun. Alika menggelengkan kepalanya kemudian berkata "Bi Mun ambil piring lagi ya, ini banyak banget ngga habis kalau di makan sendirian,"."Iya Nak," jawab Bi Mun.Bi Mun berjalan kembali ke dapur. tidak lama kemudian Bi Mun kembali dengan membawa satu piring. Kirana mengambil sedikit untuk dirinya makan. "Bu ini semua buat Bi Mun ya, bagiin saja sama Pak satpam dan supir," perintah Alika. "Iya Nak Alika, terimakasih ya sebenarnya Bibi juga sudah masak," ucap Bi Mun. "Ya ngga apa-apa Bi, kalau ngga habis suruh Pak Satpam saja bawa pulang," pinta Alika. "Iya Nak," jawab Bi Mun.

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 21. Yang Raka takutkan

    Alika menatap ke arah Raka. kemudian Alika bertanya "Apa aku harus kembali ke rumah Mami Salma. tidak bisakah kalau aku tetap berada di sini?"."Tidak kamu tidak akan kembali lagi ke rumah orang tidak waras itu. Aku sudah membelikanmu rumah dan rumah itu berada tidak jauh dari sini. bukan kamu tidak boleh tinggal disini. tetapi tidak mungkin juga pacar temanku sendiri tinggal di rumah yang sama denganku. nanti apa kata Bram. kamu tahu maksud aku kan?" tanya Raka. "Diam-diam kamu sudah beli rumah untukmu?" tanya Alika. "Ya itu hadiah untukmu dariku," jawab Raka. "Kenapa ngga bilang dulu ke aku Rak, kan aku jadi ngga enak sama kamu. kalau gitu kamu ambil saja uang yang ada di rekeningku untuk mencicil uang rumah itu," pinta Alika. "Haha... itu tidak perlu Alika. biarlah uang yang ada di rekeningmu itu buat peganganmu. aku sedang tidak membutuhkan uang saat ini," jawab Raka. "Oh iya siap-siap saja nanti jam satu kita ke rumah baru kamu, sama satu lagi jangan lupa berikan jawabanmu i

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 22. Rumah baru

    Hari ini Alika memakai baju kaos lengan panjang warna biru langit dipadukan dengan celana jeans. penampilan yang sederhana tetapi tidak bisa dipungkiri kalau Alika memang cantik dengan penampilan sederhananya. Tok... Tok... Tok... Pintu kamar Alika di ketuk dari luar. Alika mengambil tas kesayangannya di meja kecil samping ranjang.Dengan semangat empat lima Alika berjalan ke arah pintu dan membukanya. di balik pintu Raka sudah berdiri rapih dengan pakaian kantornya. Raka melihat penampilan Alika dari atas sampai bawah. kemudian Raka menggelengkan kepalanya, Raka menarik kembali Alika ke dalam kamar. "Loh kok masuk lagi Rak, ngga jadi berangkat sekarang?" tanya Alika. "Ngga, kamu ganti baju dulu inikan baju untuk di rumah bukan untuk pergi," ucap Raka dengan nada rendah agar tidak membuat Alika tersingung. "Terus aku harus pakai baju yang mana?" tanya Alika. Kemudian Raka berjalan ke arah lemari dan mengeluarkan kemeja panjang warna putih dan bawahan abu-abu. Raka memberikan ke

Bab terbaru

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 117. Happy ending

    "Iya do'anya saja. makasih ya Bri sudah mau mengantarkan kita. hati-hati bawa mobilnya," ucap Alika. "Iya Al, kami pulang dulu," pamit Brian. Kemudian Brian kembali membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, meninggalkan parkiran hotel."Yang masuk sekarang yuk," ajak Raka kepada istrinya. "Hmm... ayo Yang," jawab Alika. Kemudian Alika dan Raka masuk ke dalam hotel. mereka berada di dalam kamar seperti pasangan pengantin baru saja. Bahkan hampir semalaman mereka berdua tidak tidur. Alika dan Raka berada di hotel selama dua hari tiga malam. Pagi ini adalah hari ke tiga Alika dan Raka berada di hotel, siang ini mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Mereka pulang ke rumah di jemput oleh Pak Agus. sudah ada tiga bulan terakhir ini Alika tidak lagi bekerja dengan alasan ingin istirahat agar cepat dapat momongan. Tring... Tring... Ponsel Raka yang berada di meja kecil samping ranjang berdering. Raka mengalihkan pandangannya ke arah ponsel. Raka melihat di layar depan terpampang

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 116. Ke hotel

    "Kamu jangan mengada-ngada berita yang tidak benar kaya gini lah Bri, aku ngga suka," pinta Raka."Yang kamu jangan seperti ini, semua itu memang benar. kami yang mendengarnya sendiri, bahkan kami sudah melihat Bram untuk terakhir kalinya," ucap Alika dengan menangkup wajah suaminya.Tanpa berkata-kata Raka hanya bisa memeluk istrinya dengan erat. ini kehilangan kedua kalinya bagi Raka. Lagi-lagi Raka harus merelakan kehilangan seorang teman, sahabat dan juga ayah selama ini. Raka dan Brian langsung mengurus semua pemakaman Bram hingga selesai. karena waktu sudah malam mereka memutuskan untuk memakamkan jasad pada pagi harinya saja. Mereka membawa pulang jasad Bram ke rumah Bram. saat mobil ambulace datang, sudah banyak warga dan juga karyawan ada juga beberapa kerabat jauh yang datang ke sana. Pagi ini jam setengah delapan mereka berbondong-bondong mngantarkan jasad Bram ke tempat terakhirnya. Jam sembilan semua proses pemakamannya selesai. para pelayad juga sudah mulai pergi, t

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 115. Kepergian Bram

    Bram melepaskan pelukannya telebih dahulu. kemudian Bram berkata "Kamu tahu, sejak pernikahanmu dengan Raka terjadi, aku sudah menganggapmu seperti adik sendiri, di sini aku hanya ada Raka, begitu juga dengan Raka. Raka hanya ada aku dan sekarang Raka memilikimu,"."Aku juga mau jujur kepadamu. hal yang mungkin akan sangat menyakitkan untukmu," ujar Bram. "Apa katakan saja," pinta Alika. Alika meminta Bram untuk duduk karena melihat pancaran wajahnya yang semakin pucat. "Kamu selama ini mencari di mana orang tuamu kan?" tanya Bram. Alika menganggukan kepalanya, kemudian Alika bertanya "Iya, lalu ada apa?"."Aku akan memberitahumu sesuatu. kedua orang tuamu masih ada dan keduanya masih sehat. mereka tinggal disalah satu desa dan Raka sudah mengetahui semuanya karena aku yang mengatakannya." jawab Bram. "Lalu di mana kedua orang tuaku?" tanya Alika dengan mengguncangkan pelan tubuh Bram. Bram mengeluarkan satu lembar kertas bertuliskan sebuah alamat. Bram memberikannya kepada Ali

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 114. Kejujuran Bram

    "Pasti enak lah Yang, kan kamu yang bikin," jawab Raka. Kemudian Raka membalikan badan Alika. saat ini posisi Alika dan Raka saling berhadapan. bahkan wajah mereka hanya berjarak satu centimeter saja. Alika mengalungkan tangannya ke leher Raka. Alika sengaja memiringkan wajahnya, Alika tahu apa yang saat ini ada di pikiran suaminya.Pasti Raka sedang berat untuk meninggalkannya di rumah sendirian selama ini. "Kenapa?" tanya Alika. Bukannya menjawab Raka malah mendekatkan wajahnya ke wajah Alika. Raka mengecup bibir tipis istrinya itu, bukan kecupan singkat tetapi Raka selalu menuntut kepada Alika untuk lagi dan lagi. Setelah berciuman cukup lama, Alika melepaskannya terlebih dahulu. kemudian Alika dan Raka saling pandang. Raka mendaratkan kecupan singkat di bibir Alika. "Aku bakal kangen banget sama kamu Yang," bisik Raka di telinga Alika. "Iya Sayang, aku juga bakal kangen sama kamu. makanya semangat kerjanga biar cepet selesai kerjaannya ya, terus nanti bisa pulang," ucap Ali

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 113. Pasti akan rindu berat

    Dua puluh lima menit kemudian mobil Raka memasuki komplek perumahan yang terlihat elit itu. Raka melihat ke arah Brian dengan tatapan tidak percaya. "Yakin pacarmu di sini Bri?" tanya Raka.Alika dan Brian mengalihkan pandangannya ke arah Raka. kemudian Brian bertanya "Iya lah yakin memangnya ada apa Rak, kok kamu tanyanya aneh?"."Kenal dimana sama wanita di sini kamu Bri. jangan-jangan calon istrimu itu masih abg ya Bri?" tanya Raka. "Ya ngga lah Rak, dia seumuran dengan istrimu, nanti kamu juga akan tahu," jawab Brian. Tidak lama kemudian mobil yang Raka kendarai di minta untuk belok ke salah satu rumah. rumah itu terlihat sangat luas dari bagian depan. Dengan cat tembok warna putih dan emas yang membuat rumah itu terlihat mewah dan elegan. Raka melihat di dalam pekarangan rumahnya, ada tiga mobil mewah yang terparkir. "Wah keren Bri," ujar Raka dengan menepuk pundak Brian. Brian hanya menjawab dengan tertawa perkataan Raka. kemudian Raka dan Alika berjalan di belakang kedua

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 112. Darimana kamu bisa kenal wanita ini

    "Boleh ayo," ajak Raka. Raka menggandeng tangan istrinya. Raka membukakan pintu mobil untuk Alika. setelah ity Raka masuk ke kursi kemudi.Raka membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, meninggalkan pekarangan rumah mereka.Dua puluh lima menit kemudian Raka memarkirkan mobilnya di parkiran mal. Raka dan Alika keluar dari mobil mereka berjalan bergandengan tangan masuk ke dalam mal. "Yang sini deh," ajak Raka. Raka dan Alika masuk ke salah satu toko yang menjual perhiasan. Alika hanya menurut ke suaminya. "Menurut kamu bagus yang mana Yang?" tanya Raka dengan menunjukan dua kalung kepada Alika. "Semuanya bagus Yang, memangnya mau buat siapa?" tanya Alika. "Ya buat kamu Sayang, memangnya buat siapa lagi," jawab Raka. "Hehe... ya kirain kamu mau ngasih hadiah buat siapa," jawab Alika. "Iya Yang, kan sudah lama ngga aku kasih hadiah buat istriku ini," ucap Raka dengan mengusap pucuk kepala Alika. "Hmm... aku yang ini aja kayanya bagus," ucap Alika dengan menunjuk kalung berliont

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 111. Rencana baik Brian

    "Oh iya sampai lupa," jawab Brian dengan menepuk keningnya sendiri.Brian berbalik badan dan berjalan ke arah sepasang suami istri itu. mereka bertiga terlihat sedang berbicara tetapi tidak bisa Alika dengar dengan jelas.Tidak lama kemudian Brian kembali dengan berjalan beriringan dengan kedua orang tua tadi ke arah Alika. "Alika ini kenalin kedua orang tuaku, mereka baru saja bisa datang ke sini setelah beberapa tahun mereka tinggal di luar negeri untuk masalah pekerjaan," ucap Brian dengan menunjuk ke arah kedua orang tuanya. "Oh iya, salam kenal Pak, Bu. saya Alika," ucap Alika dengan mengulurkan tangannya ke arah Ibu Brian. "Iya salam kenal, sudah berapa lama kamu kenal dengan anak saya?" tanya Ibunya Brian dengan membalas uluran tangan Alika. "Sudah lama ya Bri," jawab Alika. "Iya Ma, sudah lama sekali. dia istri temanku Ma, si Raka." jawab Brian. Mungkin Mamanya mengira kalau Alika adalah calon istri yang dibilang oleh Brian semalam. "Kenapa kalian masih di luar, ayo mas

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 110. Kedatangan Brian

    "Tapi tidak apa-apa, Mama sama Papa ihklas kalian meninggalkan kami. Mama sama Papa yakin, setelah hujan akan ada pelangi yang datang. pasti tuhan akan menyiapka kebahagian untuk Mama sama Papa," gumam Alika. "Oh iya kalian baik-baik ya di atas sana, Mama sama Papa akan selalu mengujungi kalian," lanjut Alika."Al," ucap Raka. Raka sudah tidak sanggup lagi mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir Alika. "Iya Yang," jawab Alika. "Mama sama Papa, pulang dulu ya Sayang," pamit Alika. Alika mengecup dua nisan itu bergantian. sedangkan Raka hanya mengusapnya saja. Alika memeluk Alika dan mengajaknya ke parkiran mobil. Setelah Raka dan Alika masuk ke dalam mobil. Pak Agus kembali membawa mobilnya dengan kecepatan sedang, menuju ke rumah Alika. Sepuluh menit kemudian Pak Agus menghentikan mobilnya di pekarangan rumah Alika. Raka turun dari mobil dan menuntun Raka masuk ke dalam rumah. Raka mengajak Alika untuk duduk di sofa yang berada diruang tamu. Raka juga meminta Bi Mun un

  • Misteri di balik cinta Alika   Part 109. Jadi pendiam

    "Ta... tapi bagaimana dengan istri saya?" tanya Raka. "Bapak serahkan saja sama kami ya, kami akan melakukan yang terbaik untuk istri Bapak," ucap perawat itu."Sudah Rak, kamu percaya saja sama mereka yang lebih tahu." pinta Brian. Kemudian Brian memilih untuk duduk di kursi tunggu. sedangkan Raka berjalan mondar mandir di depan pintu ruang rawat Alika. Raka mengalihkan pandangannya ke arah jam dipergelangan tangannya sudah menunjukan jam setengah enam pagi. Tring... Tring... Ponsel Brian yang berada di dalam saku jaket berdering. Brian mengeluarkan ponselnya dan melihat di layar depan terpampang nama Bram."Halo Pak, pagi," sapa Brian ketika teleponnya sudah tersambung. "Pagi, kamu lagi di mana?" tanya Bram diseberang sana. "Saya sedang di rumah sakit, sedang menemani Raka dan istrinya Pak," jawab Brian. "Raka, ada apa dengan Raka?" tanya Bram. "Istrinya melahirkan Pak, tetapi kedua anaknya tidak bisa diselamatkan," jawab Brian dengan nada yang berbisik. "Innalillahiwainna

DMCA.com Protection Status