Meraba dinding, mencari saklar lampu agar mudah melihat sekitar. Begitu lampu menyala, tatapan langsung tertuju pada gadis yang tengah meringkuk di atas tempat tidur dengan selimut yang membungkus tubuh hingga batas leher.“Sri?” Beberapa kali kupanggil nama. Namun, dia tak kunjung membuka mata. Apa Sri pingsan?Entah panggilan keberapa, gadis itu pun perlahan membuka matanya yang terlihat begitu sembab. “Sri?” panggilku, pelan.Sri menoleh dan langsung merapatkan selimut ke tubuhnya. “Rendi? Tolong aku, Ren. Tolong ambilkan sesuatu untuk menutupi tubuhku,” lirihnya, kemudian menunduk.Memilih untuk tidak menanyakan apa yang terjadi dan berjalan ke arah lemari di seberang tempat tidur. Beberapa saat mengobrak-abrik isinya, aku pun mengambil sebuah mantel panjang, celana panjang, serta kaus laki-laki yang entah siapa pemiliknya.“Tolong berbalik, aku akan pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mengganti pakaian sebelum menjelaskan semuanya.” Sri bersuara serak, seperti menahan tang
Read more