Semua Bab Ketika Istri Mulai Berubah: Bab 81 - Bab 90

107 Bab

bab 81

Tak mau lebih panas lagi, ia pun langsung menutup pintu dengan sedikit keras sampai istrinya terlonjak kaget.Begitupun dengan Abi dan juga Lea yang berada di luar.Mereka tak menyangka jika pembicaraan mereka akan terdengar dari dalam.Sedangkan Arka langsung bejalan ke arah istrinya dan duduk di samping Luna. Nafasnya memburu, ia begitu marah mendengar ada orang yang masih mencintai istrinya, ia tak rela jika istrinya dicintai lelaki lain, walaupun istrinya itu tidak menanggapi."Kamu kenapa, Mas?" tanya Luna."Enggak." Kalau sedang enggak mood, maka Arka akan menjawab satu kata saja."Lalu kenapa muka ditekuk kaya gitu?""Biasa aja."Sedangkan Luna yang melihat suaminya bersikap seperti ini tak bisa menahan kesalnya. lalu ia pun membalas sikap suaminya dengan diam dan cuek.Kehamilan ini memang membuatnya lebih sensitif dan apa-apa harus dituruti. Apalagi ia tak bisa dicuekin begitu saja. Memang, bawaan bayi berbeda-beda, dan itu yang dialami Luna pas kehamilan kedua dan ketiga, se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-08
Baca selengkapnya

bab 82

"Apa kamu serius dengan apa yang kamu ucapkan?" tanya Arka dengan menatap tajam ke arah istrinya. Sungguh, jika benar apa yang diucapkan Luna, maka dalam hatinya merasa tak terima dan terhianati."Kamu percaya?" tanya Luna sambil tertawa terbahak-bahak. Wajah suaminya yang awalnya masam kini berubah lebih masam lagi."Aku tidak suka bercanda seperti ini," ketus Arka."Ya lagian, udah tahu aku cintanya sama kamu, masih saja bertanya tentang perasaan. Memangnya apa yang membuat kamu ragu dengan hatiku? Apa selama ini aku kurang perhatian sama kamu? Apa perasaan yang aku tunjukkan belum bisa menembus hati kamu? Apa pelayanan yang aku berikan terasa kurang sampai kamu bertanya hal sekonyol ini?" "Poin yang ke tiga yang kurang. Kamu jarang mau ketika aku ajak itu-itu," ucap Arka."Kamu ngajaknya enggak kira-kira, lebih tepatnya ketika pada waktu yang tidak pas," jawab Luna.Arka pun hanya nyengir kuda.Keesokan harinya, Luna sudah diperbolehkan pulang karena kondisi yang semakin membaik.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-09
Baca selengkapnya

bab 83

"Mas Arka!" Luna yang memang paham karakter suaminya seperti apa ketika marah, kini tak akan tinggal diam. Ia takut jika suaminya itu akan berbuat keributan di rumah orang. Walaupun tak bisa dipungkiri jika ia merasa kecewa dengan sikap Dara."Kamu di sini saja, Sayang. Kamu belum sepenuhnya sehat," ucap Arka sambil memegang tangan istrinya yang sedang mencoba menahan kepergiannya."Biarkan saja Dara, biarkan itu menjadi urusan mereka. Kamu tak seharusnya ikut campur dalam hal ini, ingat kamu itu siapa," ucap Luna.Mendengar hal ini tentu Arka merasa tak terima, bukankah istrinya itu sudah tahu apa posisi dirinya dan siapa dirinya bagi sang bibi. Selain bibinya menganggap ia sebagai anak, Ia pun juga menganggap bibinya sebagai pengganti sang ibu yang telah lama tiada."Dia itu bibiku, dia juga ibuku. Posisi dia sama seperti ibu di hatiku, walaupun dia tak bisa menggeser kamu, tetapi aku sayang sama dia seperti halnya sayang sama ibuku."Luna mengangguk paham. Tapi saat ini yang lebih
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-16
Baca selengkapnya

bab 84

"Mau apa kalian ke sini!" bentak seseorang. Tak hanya itu, lelaki tersebut juga menarik paksa Luna untuk menjauh sampai Luna meringis kesakitan.Arka yang melihat kejadian ini tak tinggal diam, lantas ia melayangkan bogem mentah pada lelaki tersebut, ia tak suka jika ada satu orang yang berani menyakiti istrinya.Sempat terjadi perkelahian sampai pada akhirnya Luna memukul lelaki tersebut dengan kayu yang berada tak jauh darinya.Lelaki itu terlihat tersungkur dengan darah yang menetes di kepalanya. Segera Luna cepat-cepat datang menghampiri Oliv dan juga ibunya, dengan sedikit kepayahan, Luna membawa mereka masuk ke dalam mobil, sedangkan Arka memberi kode supirnya untuk segera melajukan kendaraan.Adapun lelaki tadi, entah ke mana perginya, tapi kata Arka, lelaki tersebut lari, sepertinya sudah kabur. Tapi dugaan mereka salah, saat mobil mulai menjauh, dari belakang terdapat rombongan lelaki tadi. Tidak hanya satu, lebih dari lima orang yang mencoba mengepung mobil yang ia tumpangi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-17
Baca selengkapnya

bab 85

Luna dan Arka seharian menunggu di rumah sakit. Mereka hanya berdua karena Alfi belum kembali juga."Hallo, Bi," ucap Luna saat asistennya itu menelpon. Di sana dia mengabari jika Arsya rewel dan terus mencari mamanya."Ya sudah, sebentar lagi aku akan segera pulang." Luna pun menutup teleponnya dan kini ia segera beranjak."Arsya rewel, Mas. Aku pulang dulu, kamu di sini saja, kasihan Bibi tidak ada yang menjaga," ucap LunaDi sisi lain ia juga merasa lelah, apalagi hari sudah menjelang malam dan ia meninggalkan anaknya hampir satu hari."Sebenarnya aku juga lelah, apalagi akibat perkelahian tadi, badanku rasanya masih remuk. Tapi anak-anak Bibi belum ada yang datang," jawab Arka."Tunggu mereka datang lalu kamu pulang, Mas. Kalau aku lebih baik pulang sekarang, kasihan Arsya.""Ya, kamu pulang saja dengan diantar supir, nanti setelah itu suruh jemput aku," ucap Arka."Iya, Mas."Setelahnya Luna pun beranjak pergi, tak lupa ia memastikan kondisi Oliv dan juga ibunya tetapi ia tak bis
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-19
Baca selengkapnya

bab 86

"Anak Alfi diculik orang," ucap Arka yang penjelasan walau tak diminta oleh istrinya. Ia tak mau jika istrinya itu salah paham, Ia melakukan semua itu untuk menenangkan Alfi yang terlihat histeris."Kalau anak diculik itu lapornya bukan kamu tapi polisi. Lagian kalau anak diculik kenapa dia tidak mencari? kenapa malah nangis, dan Kamu seolah jadi pahlawan di sini," ketus Luna.Padahal Ia dan suaminya sudah berjanji untuk menjaga hati pasangannya masing-masing. Tapi sepertinya Arka merupakan janji itu, walaupun pelukan itu diberikan pada sepupu tetapi tetap saja mereka tidak mahram dan bisa saja menimbulkan syahwat. Andaikan mereka dinikahkan pun juga sah-sah saja, tapi kenapa suaminya seolah tidak tahu hukum, tidak bisa menjaga hati istrinya."Alfi belum bisa berpikir saat ini, ia begitu syok."Luna hanya diam saja lantas ia mendekat pada Dara dan menyuruh sepupunya itu untuk masuk."Aku pulang dulu, temui ibumu dan minta maaflah padanya. Tidak akan ada yang kurang jika kamu mau minta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-20
Baca selengkapnya

bab 87

"Tidak. Hal itu aku pastikan tidak akan terjadi, kamu jangan buat aku cemburu, Yang. Kamu tahu sendiri, aku paling tidak bisa melihat kamu berbincang dengan lelaki lain, apalagi jika sampai dipeluk, aku enggak mau.""Kalau gitu biarkan aku tidur. Kamu terlalu menggangguku saat ini," ucap Luna."Aku peluk, ya?""Tidak usah.""Yang....""Mas, aku ngantuk, aku capek. Besok aku harus ke rumah sakit, lagian kita juga belum ke kantor polisi untuk mengurus kasus Oliv dan ibunya. Jadi aku mohon, biarkan aku tidur malam ini."Seketika Arka terdiam, tetapi bukan sebenarnya diam, saat istrinya itu mulai berbaring, ia pun ikut berbaring lalu memeluk tubuh istrinya dari samping. Sempat terjadi penolakan tetapi ia tak peduli dan tetap merekatkan pelukan itu sampai pada akhirnya mereka berdua tidur sambil memeluk. Saat Arka menyadari, ia pun menyunggingkan senyum tipis."Aku tahu kamu sangat mencintaiku, Lun, begitupun aku yang juga mencintaimu, tetapi kamu lebih pintar menahan cemburu daripada aku,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-21
Baca selengkapnya

bab 88

Tak tega, Arka pun langsung merengkuh tubuh istrinya ke dalam dekapan."Jangan diamin aku. Kamu tahu jika aku tak bisa tanpamu, aku enggak bisa ngejalani rumah tangga seperti ini. Aku enggak bisa, Lun. Aku sayang kamu, jadi tolong jangan diamin aku," pinta Arka dengan suara berat. Ia kira saat tidur berpelukan tadi malam kemarahan istrinya sudah reda, nyatanya ia salah."Aku tipikal istri pecemburu, Mas. Aku tidak suka kamu dipeluk maupun memeluk orang lain, kamu tahu itu. Tapi kenapa kamu lakukan? Walaupun hal itu terjadi pada Alfi, nyatanya jika kalian di nikahkan itu sah-sah saja.""Aku reflek karena dia menangis. Maaf jika aku telah melakukan itu, jujur, aku menyesal telah melakukannya," lirih Arka."Kamu tahu gak sih kalau aku tu sayang banget sama kamu, teramat sayang malah, tapi kenapa semakin aku sayang sama kamu, kamu malah sering nyakiti aku?" tanya Luna sambil mengerucutkan bibir."Aku minta maaf, Sayang.""Terkadang aku incure sendiri dengan diriku, kamu tampan, mapan, sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-23
Baca selengkapnya

bab 89

"Mohon maaf, Pak, parkirnya jangan di sini. Bapak menghalangi jalan," ucap orang itu yang tak lain adalah penjaga parkir di rumah sakit tersebut."Iya, Pak," jawab Arka lalu memarkirkan mobilnya dengan benar.Keduanya tidak langsung turun karena ada penjahat itu di sana. Karena tak mau terjadi sesuatu, lantas Arka pun menelfon polisi, tapi sayangnya saat hendak menelfon polisi, para penjahat itu sudah lebih dulu hilang. Entah ke mana perginya sampai mereka berdua tidak sempat melihatnya."Bagaimana ini, Mas?" tanya Luna panik. Ia takut jika para penjahat itu masih berada di sana. Ingin kembali pulang tapi ia belum sempat melihat keadaan Oliv dan ibunya di dalam."Kita masuk saja, aku pastikan semuanya baik-baik saja," jawab Arka.Selepas ia membantu istrinya mencopot sabuk pengaman, lantas ia pun mengambil alih sang anak dan turun dari dalam mobil."Kamu masuk saja dulu, aku tunggu di sini sama Arsya," ucap Arka."Gak apa-apa?""Enggak. Udah ya, kamu lihat saja di dalam," ucap Arka da
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-02
Baca selengkapnya

bab 90

"Kita rumah sakit sekarang," ucap Arka setelah membangunkan sang istri. Raut wajahnya tergambar kecemasan."Ada apa, Mas?" tanya Luna antara sadar dan setengah sadar karena baru saja terbangun. Mana Arsya masih tertidur pulas dalam dekapannya."Bibi," jawabnya dan tak bisa melanjutkan ucapannya.Sedangkan Luna yang seolah paham dan masih dengan dugaan buruknya, kini lebih memilih diam. Setelahnya Arka pun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Berulang kali Luna mengatakan untuk pelan-pelan saja, tetapi suaminya itu masih tak mengindai ucapannya.Sampai pada akhirnya mereka berdua terjebak macet karena baru saja terjadi kecelakaan beruntun di depan."Siap!" umpat Arka. Luna yang tak suka ketika suaminya mengumpat kini pun menegurnya dengan cubitan agak keras sampai suaminya itu meringis kesakitan."Berulang kali kukatakan jika jadi orang itu harus punya sifat sabar," ketus Luna."Bibi semakin drop, aku gak bisa berpikir apapun," jawabnya. Terlihat wajah kepanikan di sana."Kamu n
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status