Home / Rumah Tangga / Ketika Istri Mulai Berubah / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Ketika Istri Mulai Berubah: Chapter 91 - Chapter 100

107 Chapters

bab 91

"Arka, bagaimana keadaan bibimu?" tanya mertua Dara.Wanita itu sudah mendengar keadaan besannya seperti apa, bahkan ia pun juga sudah memaafkan kesalahan menantunya."Aku juga belum tahu, Bi. Ini saja aku sama Luna baru saja sampai," jawab Arka sambil menerima ponsel yang baru saja disodorkan oleh istrinya itu."Kamu mau ke sana?" tanya suami Dara.Arka mengangguk cepat. Kini tanpa berpamitan pada Luna, ia pun melesat meninggalkan istrinya.Adapun dengan Abi, lelaki itu hanya menyapanya saja tadi dan tak mengobrol seperti biasa.Abi mengatakan jika banyak urusan setelah ini, jadi gak ada waktu untuk ngobrol banyak dengannya."Mama, pulang,"rengek Arsya yang mulai terbangun. Bocah kecil itu lantas menangis dan tak mau diam.Karena tak ada pilihan kecuali membawanya pulang, Luna pun kini mengambil ponsel suaminya dan berniat menghubungi Arka.Tuuutt... tuuutt. Panggilan terhubung tetapi tak juga diangkat. Karena Arsya semakin tak terkendali, akhirnya Luna pun menyimpan ponselnya ke dal
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

bab 92

"Arsya sudah tidur rupanya," ucap Arka sambil merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Ia sama sekali tak peduli dengan tatapan istrinya yang terlihat aneh. Baginya, malam ini ia hanya ingin tidur bersama anak dan istrinya."Kamu kenapa ke sini? Aku malam ini ingin tidur sendiri," ketus Luna. Ia masih berdiri di tempat yang sama dan enggan untuk mendekat ke arah suaminya.Sedangkan Arka sendiri terlihat cuek, lalu beralih memeluk anaknya yang tertidur di samping dan mulai memejamkan mata.Tak ada gunanya ia meladeni kemarahan istrinya yang dirasa tak masuk akal."Mas!" panggil Luna. Arka pun membuka matanya lalu menatap sang istri."Kenapa kamu sembunyi? Bahkan nomor teleponmu saja kamu non aktifkan," ucap Arka."Aku hanya ingin sendiri dulu."Arka menggeleng lemah. Tak tahukah istrinya itu jika dirinya kebingungan mencarinya. Bahkan rasa takut yang pernah ada, kini muncul kembali saat ia tak bisa menemukan istrinya."Kamu kenapa marah?" tanya Arka lembut, bahkan tatapan sendu ia perlihatk
last updateLast Updated : 2022-11-03
Read more

bab 93

"Ada apa, Lun?" tanya Arka yang melihat wajah istrinya pucat pasi."Bibi sudah gak ada," jawab Luna begitu saja. Bahkan tak terasa air mata lolos dengan sangat deras di pelupuk matanya."Bibi?" Kini ganti Arka yang merasa tak percaya."Innalilahi wa innailaihi rojiun," lirih Arka dan seketika merasa lemas."Kita langsung ke rumah sakit saja, Mas. Kamu kuat kan?" tanya Luna."Aku kuat kok," jawab Arka.Tanpa merasakan kepalanya yang terasa pusing dan juga kondisinya yang terbilang tidak terlalu vit, kini Arka pun segera bangkit dan bersiap menuju ke rumah sakit."Biar aku saja yang mengemudikan, Mas," ucap Luna tetapi langsung ditahan oleh Arka.Walau begini, dirinya tidak ingin menyusahkan sang istri."Tidak. Kamu cukup duduk di sampingku," ucap Arka.Air mata terus saja membanjiri wajahnya, tetapi walau begitu, dirinya tetap harus kuat demi melihat sang Bibi untuk terakhir kalinya.Setelahnya, Arka pun langsung melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit. sedangkan anaknya mereka titipk
last updateLast Updated : 2023-01-28
Read more

bab 94

Sementara Luna langsung pergi untuk mengurus kepulangan bibi suaminya.Arka sendiri segera keluar untuk mendatangi istrinya tetapi ia tak menemukan siapapun di sana.Dara terlihat di dalam sedangkan Luna tak berada di sana. Segera Arka mencari, dan dadanya bergemuruh hebat. Ia mengira jika istrinya sedang marah karena melihatnya sedang membopong tubuh Alfi.Dalam benaknya ngomel-ngomel, apa istrinya itu tidak tahu kalau saat ini keadaan sedang berduka.Kenapa cemburu buta yang harus di depankan. Karena masih kacau, Arka mengusap wajahnya dengan kasar. Lantas ia pun mencari keberadaan sang istri, dan tak lama kemudian ditemukan kalau istrinya sedang bersama suster.Di sana ia melihat istrinya menandatangani beberapa berkas, dan tak lama kemudian memberikan sejumlah uang yang pada akhirnya ia ketahui jika itu uang untuk membayar bibinya selama di rumah sakit ini."Sayang, rupanya kamu ada di sini," ucap Arka saat istrinya hendak membalikkan badan."Aku sedang mengurus pemulangan jenazah
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

bab 95

"Tolong pijitin aku, ya," ucap Arka ketika ia membaringkan tubuhnya ke atas kasur.Setelah beberapa bulan tak menginap di sini, hari ini ia harus berada di sini dalam keadaan berbeda.Biasanya rumah ini akan riuh dengan canda tawa, sekarang rumah ini pun sepi karena hati penuh dengan duka."Aku lihat kamu dari tadi belum makan, mau aku ambilin makanan?" tanya Luna."Aku tidak nafsu makan. Aku ingin tidur saja hari ini," jawab Arka."Ya sudah kalau begitu," ucap Luna yang paham bagaimana perasaan suaminya saat ini. Ia tak mau memaksa jika pada akhirnya akan menimbulkan pertengkaran.Sementara itu, anak-anak bibinya tak ada yang bisa memejamkan mata malam ini. Suasana rumah yang dulu indah, kini menjadi sunyi.Semuanya terasa sangat aneh, setelah pemakaman ibunya seperti ada sesuatu yang tak hidup di rumah ini.Tak terkecuali Alfi yang sedari tadi tak bisa menghentikan tangisannya. Ia begitu sangat kehilangan sang ibu.Ingin sekali mengulangi waktu di mana saat itu ibunya masih sehat da
last updateLast Updated : 2023-02-11
Read more

bab 96

"Lacak nomor yang baru saja aku kirim," ucap Arka melalui sambungan telepon."Baik, Bos.""Segera kabari kalau telah menemukan siapa pemilik nomor itu," ucap Arka."Siap."Setelahnya aka pun mengakhiri panggilannya dan ia langsung mendekat ke arah sang istri."Kamu tenang saja, dan jangan pernah merasa takut. Aku selalu berada di sini untuk menjagamu," ucap Arka sambil memeluk tubuh istrinya dari samping."Aku besok ikut ke kantor, ya?""Untuk apa? Aku nggak mau kamu kecapean," jawab Arka."Aku takut di rumah sendiri. Aku merasa nyaman dan aman ketika dekat sama kamu," ucap Luna."Baiklah. Padahal aku sudah berniat untuk menyuruh bodyguard ku menjaga rumah ini, tetapi kalau kamu mau ikut sama aku, it's okay tidak apa-apa," jawab Arka sambil mengulum senyum.***Sudah dua hari ini akad tidak mendapatkan informasi apapun dari anak buahnya. Sementara itu istrinya masih tetap dikirimi pesan oleh nomor tak dikenal.Walaupun berapa kali sudah diblokir, tetapi peneror itu memakai nomor baru.
last updateLast Updated : 2023-04-29
Read more

bab 97

"Sepertinya mereka tidak akan pernah berani ke rumah kita selagi ada bodyguard dan juga polisi," ucap Luna sambil memperhatikan CCTV yang tersambung di ponselnya."Itu jauh lebih aman.""Tetapi bagaimana cara menemukan penjahat itu kalau di rumah dijaga ketat seperti ini?" tanya Luna."Ada orangku yang akan mengusut tuntas kasus ini. Kamu tidak perlu khawatir," jawab Arka.Sementara Arsya sendiri terlihat asyik bermain tanpa terusik atas perbincangan kedua orang tuanya."Hidupku terasa tidak nyaman kalau seperti ini terus. Aku ingin ketenangan seperti dulu," ucap Luna mengeluh.Sebab beberapa bulan terakhir ini ia merasa jika kehidupannya selalu dipantau oleh seseorang.Dan tentunya ia tidak suka seperti ini apalagi sampai di teror-teror."Sabar, ya. Ini ujian bagi kita. Selagi kamu berada di sisiku, Aku yaki kita pasti bisa melewati semua ini bersama-sama," ucap Arka dan langsung menggenggam tangan istrinya.***Olive pun dibawa ke rumah sakit, tentunya dengan bantuan tetangga karen
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

bab 98

"Mas, lebih baik kita temui Pak RT dulu. Kalau mereka bisa menjadi saksi, setidaknya kasus ini bisa cepat terungkap," ucap Luna memberi usul.Sejujurnya ia sudah jengah terhadap masalah yang terjadi di dalam hidupnya. Rasanya ia ingin sekali istirahat dan menepi di tempat jauh untuk beberapa waktu untuk mengistirahatkan hati dan juga pikirannya, tetapi rasanya pun juga sulit mengingat masalah ini belum kunjung menemukan titik terang.Bahkan selain teror Yang ada di ponselnya, tadi malam pun seseorang tidak dikenal juga berusaha masuk ke dalam rumahnya tetapi lebih dulu ketahuan oleh bapak-bapak yang menjaga pos ronda."Jadi tadi malam itu rame, Yank. Dan aku sama sekali nggak terusik atas keramaian di depan rumah," ucap Arka."Iya, Mas. Mungkin kita terlalu kelelahan makanya kita tidak mendengar jika ada keramaian di depan rumah," jawab Luna."Bi, tolong jaga rumah sebentar ya. Aku sama Mas Arka mau ke rumah Pak RT dulu," ucap Luna kepada asisten rumah tangganya."Iya, Bu. Apa Den Ars
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

bab 99

Arka terlihat memanggil suster karena sepertinya Oliv membutuhkan penanganan ekstra karena ketika dilihat-lihat, Oliv terkena gangguan mental.Tak lama suster itu pun datang bersama dengan dokter, dan saat melihat keadaan Oliv Mereka pun langsung memberikan suntikan penenang.Lambat laun mata Oliv mulai terpejam seiring dengan reaksinya obat itu."Dia seperti itu selama di rumah. Dia mengatakan kalau dirinya kotor," ucap ibunya Oliv dengan mata yang sudah basah dengan air mata.Sungguh dirinya tidak menyangka Jika kehidupan anaknya akan malang seperti ini."Luna turut prihatin, Tante. Tetapi data tidak perlu khawatir karena Luna akan selalu ada untuk tante dan Luna akan menjadi orang pertama yang selalu mensuport Oliv," ucapnya.Arka sendiri menatap iba ke arah wanita itu. Tetapi dirinya benar-benar tidak bisa melakukan apa pun saat ini."Tolong bantu Tante. Tante bingung harus berbuat apa," ucapnya dengan tatapan mengiba."Luna akan bantu Oliv semampu Luna, Tante. Kita akan bersama-s
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

bab 100

"Eva." Arka benar-benar terkejut atas kedatangan temannya itu."Ka, kok kamu ada di sini?" Kini ganti Eva yang bertanya."Aku sedang ada urusan. Lalu kamu sendiri?""Sama halnya denganmu. Aku juga ada perlu di sini," jawab Eva.Sementara kedua laki-laki tadi nampak takut dan sama sekali tidak bisa memandang ke arah Arka."Cepat katakan sekarang juga!" ucap Arka dengan tegas.Dirinya tak ada waktu bermain-main. Siapapun orang yang telah berani mengusik kehidupan istrinya, maka dia harus mendapatkan balasan yang setimpal atas apa yang telah dia lakukan."Tidak ada, Pak," ucap laki-laki tersebut dan membuat Arka semakin geram."Kamu jangan bermain-main dengan saya! Kamu belum mengenal saya seperti apa, saya bisa menjadi singa bagi orang yang berani menantang saya!" ucap Arka dengan mata melotot.Tetapi kedua orang itu sama sekali tidak menggubris ucapan Arka dan memilih untuk menundukkan kepala saja, sampai pada akhirnya salah satu polisi yang melihat Arka tidak bisa mengontrol emosinya
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status