Saat mereka sudah memasuki jalan kampung, Sondang kembali terlihat gelisah. “Kalau kamu segugup ini terus, bisa-bisa kita malah langsung dikawinkan, lho, Ndang,” kata Idris mengejeknya. Meski merasa malu mendengar ucapan Idris, tapi Sondang juga merasa bahwa itu lucu. “Kok, bisa?” “Ya, kan, mereka pasti menyangka, aku barusan ngapa-ngapain kamu, gitu. Makanya, tenanglah.” “Ah, itu sih cuma niatnya Abang, mungkin..” kata Sondang dengan wajah memerah. Idris tertawa melihat reaksinya. “Tuh, kamu pintar.. Bisa tahu isi pikiranku. Ayo kawin, Ndang..” Idris bertahan mengganggunya. Akhirnya Sondang cuma berkata dengan malu: “Hhh..” Orang macam apa sih, yang sudah bicara soal menikah, padahal baru 2 jam jadi pacar? Benar saja, begitu mereka sampai di ruang tengah, semua orang memandang mereka wajah bertanya. “Kok, kalian bisa pulang bareng? Janjian, Dris?” tanya Ipar Sondang saat melihat Idris muncul diikuti Sondang di belakangnya. “Iya, Kak. Tadi aku yang telepon Sondang, mengajak
Last Updated : 2022-05-04 Read more