Semua Bab Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas): Bab 71 - Bab 80

122 Bab

Kembali berduka

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 34.***Setelah cukup lama aku mengurung diri di kamar. Kini aku mencoba untuk melihat keluar. Sepertinya Tuan Reza dan orang tuanya telah pergi. "Bunga!" panggil Ibu ketika melihatku melangkah keluar."Iya, Bu! Apa mereka sudah pulang?" tanyaku celingak-celinguk memastikan."Sudah, Nak. Sebaiknya kamu berdamai dengan hatimu sendiri, sayang!" papar Ibu sambil menyentuh pundakku."Saat ini, Bunga belum bisa. Rasanya masih terlalu sakit jika harus mengulit masa itu kembali," jelasku pada Ibu."Baiklah, sayang! Ibu tidak akan memaksa apapun padamu," sahut Ibu dengan sangat pengertian.Aku cukup beruntung karna memiliki Ibu yang mengerti akan perasaanku, seorang Ibu yang tak pernah memaksa keinginannya dituruti. Mbak Luna juga sudah berubah, menjadi sangat perduli padaku.Usia kehamilanku sudah memasuki bulan kelima. Tubuh mungilku, kini terlihat sedikit gendut. Aku sering bercermin, dan tertawa malihat diri sendiri yang menurutku menjad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Mona tertangkap dan kemarahan Bunga

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 35.***Kini kami sudah berada di kediaman Mbak Luna. Aku masih lemah tak berdaya menerima kenyataan Mbak Luna telah tiada.Mas Hendra sudah tak membuka suaranya, hanya air mata yang mewakili perasaannya. Sementara Ibu tersandar di pundak Mama Tuan Reza. Dea histeris melihat tubuh Mbak Luna kaku berselimutkan kain panjang. Gadis kecil itu sudah kehilangan surganya di dunia.Hatiku pilu, rasanya ini semua seperti mimpi. Tuan Reza mencoba menenangkanku namun, aku tidak ingin diganggu olehnya. Benciku sudah menyelimuti jiwa. Tidak ada maaf untuk seorang pengkhianat.Tuan Reza bukan hanya mengkhianati aku, tetapi juga dengan tega mengkhianati calon bayiku. Aku tidak akan pernah memaafkannya.Semenjak kehilangan Ayah, aku terlatih menjadi wanita kuat. Terlebih lagi saat Tuan Reza menceraikanku begitu saja, kemudian ingin menikahi Mona.Lalu sekarang, kenapa harus meminta simpatiku kembali, mencoba membuat aku mengertikan situasinya. Sedan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Penyesalan Tuan Reza

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran) Part: 36.***Pak Hermansyah, membawa Mona masuk kembali ke sel tahanan, karena khawatir aku akan terus mengamuk jika melihatnya."Sudah, Nak! Ingat bayi yang ada di perutmu," ucap Ibu menenangkanku.Aku menangis histeris, sungguh aku tidak menyangka, jika yang melakukan ini semua adalah Mona. Mas Hendra pun menatap ke arah Tuan Reza dengan tatapan penuh arti."Semua ini terjadi, karena ulahmu!" hardik Mas Hendra menunjuk Tuan Reza."Dengarkan saya dulu, Mas! Saya tidak sengaja, saya yakin itu hanya jebakan Mona saja," papar Tuan Reza mengelak."Apapun alasannya, tetap saja itu kesalahanmu. Saya cukup mengenal Tuan selama ini, jadi berhentilah berpura-pura lagi," ujarku dengan amarah yang sedari tadi ku tahan."Tuan?" tanya Ibu heran. Semuanya terlihat heran, saat aku menyebut Tuan Reza, dengan sebutan itu."Iya, Bu! Maafkan, Bunga jika selama ini Bunga telah membohongi Ibu. Tuan Reza ini hanya menikahi Bunga dengan terpaksa, ia sama sek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Mona melarikan diri

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 37.***POV Mona: Hari ini Paman berjanji akan mengunjungi aku lagi. Selain itu aku sudah merencanakan sesuatu agar bisa bebas dari tempat ini.Cukup lama aku menunggu, akhirnya Paman datang juga.Petugas itu kembali membawaku menemui Paman."Bagaimana, Paman?" tanyaku di tengah-tengah percakapan biasa.Paman hanya berbicara basa-basi saja agar petugas itu tidak curiga. "Kamu yang kuat menjalani ini semua," ucap Paman memegang kedua tanganku.Namun, Paman cukup pintar. Ia menyelipkan silet yang masih terbungkus kertas dalam tanganku. Dengan cepat aku menggenggamnya."Waktu berkunjung sudah habis! Ayo segera kembali ke tempatmu!" ujar petugas itu.Aku pun kembali di masukkan ke dalam sel tahanan. Setelah petugas itu pergi, aku menyayat pergelangan tanganku dengan silet yang diberikan Paman tadi."Argh ...." teriakku yang mulai melemah.Karena aku menghuni sel tahanan khusus sendirian saja, jadi aku bisa leluansa ber-akting. Walaupun r
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Sudut pandang masing-masing

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part:.38.***Waktu terus berlalu, hingga perutku ini semakin membesar. Namun, Mona belum juga ditemukan. Ia seperti lenyap ditelan bumi.Tuan Reza sudah sering datang ke sini untuk meminta maaf dariku. Tetapi aku tidak pernah meresponnya.Sebenarnya aku tidak tega melihat Tuan Reza yang rela bolak-balik ke kampung ini, hanya untuk meminta maaf. Namun, jika aku terbayang lagi akan sikapnya dulu, mendadak rasa iba dan simpatiku sirna.Seperti hari ini, ia kembali mendatangi aku ke sini. Akan tetapi kali ini ia datang bersama kedua orang tuanya.Ibu sudah mempersilahkan mereka masuk. Dengan berat hati, aku ikut duduk di sebelah Ibu."Bagaimana kabarmu, Bunga?" tanya mantan mertuaku itu."Alhamdulillah, Bunga baik, Ma!" jawabku tersenyum.Sementara Tuan Reza memandangi perutku dengan serius. Aku sungguh merasa risih, biar bagaimana pun aku bukan lagi istrinya."Berapa usia kandunganmu sekarang, Nak?" tanya Mama lagi."Memasuki delapan bulan,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Reza junior telah hadir

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 39.***POV Bunga: Tak terasa waktu berjalan dengan begitu cepat. Kini jari-jari kakiku sudah membengkak.Ibu berkata, kelahiran bayiku akan segera tiba. Kami yang tinggal di desa, sengaja tidak pernah mengecek jenis kelamin anak dalam kandunganku ini.Biarlah nanti menjadi kejutan untukku. Perempuan atau laki-laki bukanlah masalah. Yang terpenting calon bayiku nanti sehat dan sempurna.Aku menyandar di kursi kayu yang telah dilapisi bantal oleh Ibu. Rasanya aku sudah sulit bergerak karena kehamilanku ini sangat besar. Bahkan Ibu barkata, dirinya tidak sebesar ini waktu mengandungku dan Mbak Luna dulu.Aku terus saja mengusap lembut perut buncitku ini. Hingga aku merasakan sakit yang tak terduga. Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Tapi rasanya sakit sekali."Bu! Tolong, Bunga!" teriakku kesakitan.Terlihat Ibu bergegas menghampiriku."Sepertinya sudah waktunya melahirkan ini, Nak," ujar Ibu sembari membantu aku ke kamar.Dengan susa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Kembali ke kota lagi

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 40.***POV Bunga: Aku melihat kecemasan di wajah Tuan Reza saat menunggu jawaban dariku.Ibu dan kedua mantan mertuaku pun ikut tegang menantikan jawaban apa yang akan ku berikan.Ketika aku hendak kembali membuka suara, tiba-tiba Mas Hendra sudah datang."Papa!" teriak Dea saat melihat kehadiran Mas Hendra.Mas Hendra pun tersenyum dan langsung menggendong putri cantiknya. Kini Mas Hendra mendekati ke arah bayiku."Tampan sekali, keponakan Paman," ucapnya sambil menyentuh lembut pipi Zacky.Sementara yang lain masih menunggu jawabanku. Kini Ibu menyentuh pelan tanganku, seolah-olah beliau memberikan kode agar aku segera memberikan kepastian."Baiklah, sebenarnya saya sudah memikirkan ini dari jauh hari. Saya mengambil keputusan demi masa depan anak yang tidak berdosa ini. Maka dari itu, saya memberikan Tuan Reza kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki rumah tangga yang sudah pernah rusak ini," paparku dengan jelas.Semua yang mende
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Ijab qabul kedua

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 41.***Tak terasa kini kami telah sampai di kota. Aku kembali melangkahkan kaki memasuki rumah yang sempat aku tempati itu.Mama dan Papa menyambut kedatangan kami. Semua persiapan telah lengkap. Aku hanya perlu beristirahat sebentar, dan sedikit berdandan.Zacky diambil alih oleh Mama. Kini aku masuk ke kamar yang penuh kenangan itu. Kamar ini masih tetap terlihat sama. Tidak ada yang berubah. Aku beristirahat, merebahkan diri di atas kasur empuk ini. Seketika perias datang. Mereka meminta izin untuk memoles sedikit make up di wajahku.Pernikahan akan segera dilangsungkan. Kali ini cukup mengucap janji sakral saja, tidak ada pesta mewah lagi. Sesuai permintaanku.Setelah selesai berhias, kini aku keluar dan melihat semua telah siap. Acara pernikahan yang sangat sederhana ini, cukup dihadiri para kerabat dekat dan keluarga saja.Aku kembali duduk di sebelah, Tuan Reza. Bedanya kini Ayah sudah tiada untuk menjadi wali nikahku.Semua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bunga memulai penyelidikan

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 42.***POV Reza: Aku telah sampai di rumah. Dengan cepat, aku masuk ke dalam dan mencari keberadaan Zacky.Terlihat junior tampanku sedang digedong Mama. Aku tersenyum menyaksikan kebahagian mereka.Sementara, Bunga duduk menggunakan daster. Bagiku penampilan, Bunga semakin terlihat dewasa. Hanya dengan memakai daster saja, Bunga sudah sangat cantik. Aku semakin terpesona.Namun, seketika ingatanku kembali pada kejadian di kantor tadi. Aku menjadi khawatir!"Pa, Reza mau bicara berdua saja," ucapku pada Papa yang tengah duduk memandangi Zacky dalam gendongan Mama.Tanpa banyak bertanya, Papa mengangguk sembari berdiri menuju taman.Kini aku dan Papa duduk di taman samping rumah."Ada apa, Za? Kenapa kamu terlihat cemas?" tanya-nya."Ada teror lagi di kantor Reza, Pa!" ujarku serius."Bagaimana bisa?" Papa sangat terkejut mendengar penuturanku. "Reza juga gak ngerti, Pa. Tadi waktu Reza masuk ke dalam ruangan kerja, tiba-tiba ada beg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Boneka bayi berlumur darah

Judul: Sepuluh juta pwrbulan (Gadis bayaran)Part: 43.***Aku pulang ke rumah dengan melewati pintu samping taman. Aku sungguh berharap Zacky tidak terlalu merepotkan Bibik.Sampai di depan pintu kamar, aku mengetuk dan memanggil Bibik dengan pelan.Tak lama kemudian ia membukakan aku pintu. Terlihat Zacky sedang terlelap. "Apa Mama ke sini, Bik?" tanyaku cemas."Iya, Non! Terus Bibik bilang seperti yang, si Non saranin," paparnya.Aku tersenyum lega. "Maaf ya, Bik, saya perginya agak lama." Aku merasa bersalah pada Bibik."Gapapa, Non.""Jangan kasih tau sama siapa-siapa ya, Bik tentang ini," ujarku dengan lembut.Bibik hanya mengangguk sembari berlalu.Kini tinggal aku dan Zacky di kamar. Aku mengecek lagi ponselku. Sungguh rasanya ini sangat aneh, kenapa asisten baru Mas Reza bisa mempunyai kunci ruangan itu.Namun, yang jelas, ini sesuatu yang harus diselidiki dengan lebih teliti, jangan sampai lengah sedikit pun.Musuh berada dekat dengan kami, hal yang tak diduga bisa saja te
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status