Share

Bunga memulai penyelidikan

Author: Nona_Lyanna
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)

Part: 42.

***

POV Reza: Aku telah sampai di rumah. Dengan cepat, aku masuk ke dalam dan mencari keberadaan Zacky.

Terlihat junior tampanku sedang digedong Mama. Aku tersenyum menyaksikan kebahagian mereka.

Sementara, Bunga duduk menggunakan daster. Bagiku penampilan, Bunga semakin terlihat dewasa. Hanya dengan memakai daster saja, Bunga sudah sangat cantik. Aku semakin terpesona.

Namun, seketika ingatanku kembali pada kejadian di kantor tadi. Aku menjadi khawatir!

"Pa, Reza mau bicara berdua saja," ucapku pada Papa yang tengah duduk memandangi Zacky dalam gendongan Mama.

Tanpa banyak bertanya, Papa mengangguk sembari berdiri menuju taman.

Kini aku dan Papa duduk di taman samping rumah.

"Ada apa, Za? Kenapa kamu terlihat cemas?" tanya-nya.

"Ada teror lagi di kantor Reza, Pa!" ujarku serius.

"Bagaimana bisa?" Papa sangat terkejut mendengar penuturanku.

"Reza juga gak ngerti, Pa. Tadi waktu Reza masuk ke dalam ruangan kerja, tiba-tiba ada beg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Boneka bayi berlumur darah

    Judul: Sepuluh juta pwrbulan (Gadis bayaran)Part: 43.***Aku pulang ke rumah dengan melewati pintu samping taman. Aku sungguh berharap Zacky tidak terlalu merepotkan Bibik.Sampai di depan pintu kamar, aku mengetuk dan memanggil Bibik dengan pelan.Tak lama kemudian ia membukakan aku pintu. Terlihat Zacky sedang terlelap. "Apa Mama ke sini, Bik?" tanyaku cemas."Iya, Non! Terus Bibik bilang seperti yang, si Non saranin," paparnya.Aku tersenyum lega. "Maaf ya, Bik, saya perginya agak lama." Aku merasa bersalah pada Bibik."Gapapa, Non.""Jangan kasih tau sama siapa-siapa ya, Bik tentang ini," ujarku dengan lembut.Bibik hanya mengangguk sembari berlalu.Kini tinggal aku dan Zacky di kamar. Aku mengecek lagi ponselku. Sungguh rasanya ini sangat aneh, kenapa asisten baru Mas Reza bisa mempunyai kunci ruangan itu.Namun, yang jelas, ini sesuatu yang harus diselidiki dengan lebih teliti, jangan sampai lengah sedikit pun.Musuh berada dekat dengan kami, hal yang tak diduga bisa saja te

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Berkunjung ke rumah Angela

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 44.***POV Bunga: Suamiku tertidur setelah aku mengelus lembut kepalanya. Aku tau ada sesuatu yang terjadi kembali di kantor.Aku tidak akan membiarkan siapa pun lagi meneror Mas Reza. Joko sudah memberitahuku tentang apa yang terjadi di ruangan kerja suamiku itu.Mas Reza juga ingin membuat rencana untuk menaruh kamera tersembunyi di dalam ruangan. Namun, itu hanyalah sia-sia. Karena pelakunya sudah mengetahui rencana Mas Reza itu.Saat Mas Reza masuk ke dalam kamar tadi, aku tengah mengirim pesan pada Joko untuk membantuku. Mas Reza yang tampak heran melihat aku fokus bermain handphone, membuat aku berbohong dengan mengatakan ingin membeli peralatan Zacky. Padahal semua kebutuhannya sudah dipenuhi oleh Mama.Aku tadi mengirim pesan yang berisi, [ Pasang kamera tersembunyi itu pada ruangan Angela, jangan sampai ada satu pun yang tahu ]Joko membalas, [ Baik, Buk! Itu ide yang bagus. ]Aku belum mengetahui siapa Angela itu sebenarnya

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   POV Angela

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 45.****POV Angela: Setelah Bunga dan Pak Reza pulang. Aku kembali ke dalam kamarku. Namun, aku sangat terkejut ketika melihat tulisan merah di cermin besar milikku.Aku mendekat untuk memastikan apa yang ada di cermin itu!Sebuah tulisan, saya sudah melihat semua perbuatanmu! Jangan berani macam-macam lagi, atau kau akan menyesal! Aku tidak percaya ini bisa terjadi. Siapa yang berani melakukannya? Apa ini ulah Pak Reza? Atau Bunga?Tetapi tadi mereka tidak ke mana-mana hanya duduk di ruang tamu. Ini bukan perbuatan mereka!Lalu siapa? Yang jelas orang ini telah mengetahui tentang teror yang aku lakukan di kantor, Pak Reza.Aku harus mencari tahu siapa orang tersebut. Kalau tidak, aku bisa terancam masuk penjara.Sepertinya, aku tidak bisa melakukan itu di kantor lagi. Lebih baik aku ubah strategi untuk menghancurkan keluarga Pak Reza.***Setelah malam telah berganti lagi. Aku bersiap-siap untuk ke kantor. Namun, aku ingin sing

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Mas Reza hampir salah paham

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 46.***POV Bunga: Pagi ini aku berhasil menggagalkan rencana jahat Angela.Ketika ia memasukkan sesuatu ke dalam tas kerja Mas Reza, aku melihatnya dari balik sudut pintu.Kemudian aku kembali ke meja makan, tak lama Angela juga kembali.Suamiku mengajak berangkat ke kantor bersama. Aku bergegas mengambilkan tas yang dilupakan Mas Reza itu.Sebelum memberikan pada Mas Reza, tentu saja aku membuka isinya terlebih dahulu.Angela menyelipkan sebuah foto Mas Reza dengan mecoret-coret wajahnya menggunakan darah. Entah darah apa itu, yang jelas baunya anyir sekali.Aku mengeluarkan foto itu, dan segera membuangnya. Permainan Angela sudah terbaca olehku, tinggal bagaimana caranya agar aku bisa membuat dirinya merasakan senjata makan tuan.Namun, aku harus tetap hati-hati karena bisa saja ia melakukan hal yang di luar pengetahuanku. Dalam hal ini aku belum mengerti kenapa Angela berniat buruk pada keluarga kami. Siapa ia sebenarnya?Aku me

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Makan malam bersama Angela

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 47.***POV Reza: Saat terbangun ternyata hari sudah pagi. Aku bergegas mandi, Bunga sudah tidak terlihat lagi di kamar, sepertinya ia sedang menyiapkan sarapan.Sedangkan Zacky telah wangi, ia tidur pulas di ranjang bayi. Setelah selesai mandi, aku menggendong Zacky dan membawanya keluar. Junior tampanku ini masih terlelap.Sampai di meja makan, Bunga mengambil alih putra kesayangannya."Zacky bangun kah?" tanya-nya."Tidak, Bunda. Zacky masih terlelap," sahutku."Oh iya, kenapa dibawa ke sini kalau masih tidur?""Kasian ditinggal sendiri di kamar."Bunga menggendongnya, aku segera sarapan. Mama dan Papa sudah selesai, akhirnya mereka mengambil Zacky pula dari gendongan Bunga.Mama dan Papa membawa Zacky ke taman, kini tinggal aku dan Bunga yang berada di meja makan."Bunda, bagaimana kalau kita undang Angela makan malam di sini," ujarku memberi ide."Buat apa, Yah?" "Buat menangkap basah tindakkan jahatnya, Ayah yakin Angela pasti

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Angela adalah Mona

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 48.***"Astagfirullah ...."Aku terkejut karena identitas yang satunya atas nama, Mona wiranda.Foto yang berada di kartu identitas itu pun terlihat jelas, pandanganku mulai buram. Tak percaya tapi ini nyata, Angela adalah Mona. Aku bergegas mengamankan semua barang bukti yang ku dapat ini.Setelah itu, aku langsung keluar mencari keberadaan Angela.Aku mengelilingi semua ruangan di dalam rumah, tetapi belum juga menemukan keberadaan Angela.Akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi Mas Reza, karena ia juga tidak ku temui di sekeliling rumah.Watsapp suamiku ceklis, nomer teleponnya juga tidak bisa dihubungi, aku mulai cemas."Zacky," batinku.Aku berlari masuk ke dalam kamar, mungkin Mas Reza sudah berada di sana menemani Zacky.Ceklek! Pintu ku buka ....Tidak ada Mas Reza di dalam, aku menghampiri ranjang tidur Zacky, ternyata anakku juga tidak ada.Kecemasanku mulai bertambah, kini tak bisa lagi aku sembunyikan dari Mama dan Pap

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Semua cemas

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 49.***POV Bunga: Aku sangat gelisah, hingga memutuskan untuk meninggalkan Zacky di dalam mobil.Putra tampanku itu tengah lelap dalam tidurnya, aku mengunci pintu mobil dari luar.Dengan hati yang tidak karuan kerena menunggu telah lama, aku berjalan menuju bangunan itu.Tiba-tiba aku melihat Angela berlari keluar, sepertinya ia ingin melarikan diri."Minggir aku bilang!" Angela berteriak sembari mendorongku.Aku tersungkur, namun kaki Angela berhasil aku tendang, hingga ia pun ikut ambruk bersamaku.Denga sigap aku bangun meraih rambut panjangnya."Lepaskan!" Angela mencoba berontak.Plak!Plak!Dua tamparan kembali aku layangkan.Angela meringis meminta ampunan, aku bagai orang yang lepas kendali menghajar setengah mati.Tak puas hanya menamparnya, aku juga mendorong tubuh Angela sampai kepalanya ku benturkan dengan keras ke sebuah pohon besar.Darah ....Angela menyentuh bagian kepalanya yang penuh darah, perlahan tubuhnya melema

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Season 1 tamat

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 50.***POV Bunga: Hari berganti, setelah seminggu Mona belum sadarkan diri, aku kembali lagi dipanggil pihak penyidik.Mas Reza selalu setia menemaniku, di-jam sibuknya pun, ia tetap meluangkan waktu."Ayah akan selalu berada di sisi Bunda," bisik suamiku dengan lembut.Aku dan Mas Reza sudah berada di kantor polisi."Saat ini status saudari Bunga sudah menjadi tersangka. Sidang akan mulai dijalankan dua Minggu lagi," papar Pak Hermansyah."Baik, Pak. Lakukan saja semua sesuai kewajiban Bapak!" Aku menjawab dengan tenang.Setelah berulang kali melakukan pemeriksaan, akhirnya kini aku sudah sah ditetapkan sebagai tersangka.Mas Reza bersikeras mencari pengacara terbaik di kota ini.Aku tidak takut menjalani hukuman, hanya saja aku memikirkan nasib Zacky jika aku nanti ditahan.Sepanjang perjalanan pulang, Mas Reza hanya diam, aku mengerti ia sedang cemas saat ini.Aku dan Mas Reza kembali ke rumah, dengan perasaan yang mulai tak karua

Latest chapter

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Tamat.

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 25.***POV Reno.***Hari ini adalah hari paling membahagiakan sepanjang hidupku. Ibu akan berangkat umroh memenuhi impiannya. "Titip Sita ya, Ren. Tolong jaga dia dengan baik selama Ibu tidak di rumah," kata Ibu. Sebelum ia berangkat.Aku tersenyum mengiyakannya. Betapa Ibu sangat menyayangi Sita..Waktu berjalan, aku dan Sita kompak mengurusi usaha yang kini tengah naik daun."Rumah terasa sepi ya, Mas tanpa Ibu," ucap Sita sedih."Iya, Dek. Tapi Ibu kan tidak lama di sana," sahutku."Aku sudah tak bisa jauh-jauh dari Ibu," papar istriku.Aku meraihnya ke dalam dekapanku. "Terima kasih, Dek. Terima kasih karena telah membuat Mas begitu bangga padamu.".10 hari kemudian ....Ibu pulang dan kami kembali berkumpul. Rasanya sangat membahagiakan."Ibu," lirih Sita memeluk tubuh Ibu."Kenapa, sayang? Kau pasti merindukan Ibu kan?" Ibu tersenyum sambil membelai kepala Sita.Sita menangis tanpa menjawab. Sedangkan aku turut bergabung da

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Sejahtera. POV Sita.

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 24.***POV Sita.Sore itu aku mendapat pesan dari aplikasi biru yang sedang aku buka. Seorang teman lama mengajakku bertemu dengan dalih ingin memperkenalkan produk kosmetik ternama miliknya.Aku yang memang sedang bosan di rumah, akhirnya setuju dan menemuinya.Kami bertemu di restoran yang sudah disepakati."Hay, Sita! Kamu tampak lebih cantik sekarang," sapa Budi sekaligus memuji.Ya, namanya Budi. Teman sekolahku dulu waktu masih SMA."Hey, terima kasih.""Oya, langsung saja aku kasih kamu lihat tentang produkku ini."Budi mengeluarkan berbagai jenis skincare. Aku memeriksanya satu persatu. Namun, aku ragu dan tak tertarik."Hem, aku sebenarnya sudah cocok dengan skincare lamaku, Bud.""Cobain dulu aja! Atau kamu coba lipstik ini. Biar aku pasangkan."Budi dengan sigap ingin mengoleskan lipstik itu di bibirku, tapi aku menepis tangannya dengan cepat."Jangan kurangajar! Aku sudah menikah, dan jika ada yang melihat maka pasti akan

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Kebenaran terungkap

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 23.***Aku menggeleng dan hendak berlalu dari gudang ini.Namun, pintu tak bisa dibuka."Tolong! Tolong!"Buk Fatma tiba-tiba menjerit minta tolong sembari merobek bajunya sendiri."Apa maksud Buk Fatma melakukan ini?" tanyaku dengan raut wajah entah bagaimana."Tolong! Tolong saya!" teriaknya lagi.Aku panik dan tak tahu harus berbuat apa. Berkali-kali aku memutar gagang pintu.Namun, seketika Buk Fatma memelukku dari belakang."Tolong!""Lepas, Buk! Anda sudah kehilangan akal!" hardikku.Buk Fatma terus berteriak minta tolong sambil mendekapku erat.Hingga tiba-tiba pintu dibuka dari luar."Tolong saya," lirih Buk Fatma yang ambruk ke lantai."Buk Fatma, ayo cepat bantu Buk Fatma," ujar sekuriti.Saat ini di depan gudang sudah ramai para pegawai berkumpul. Mereka menatapku tajam serta memaki berbagai umpatan kasar."Dasar tak tahu terima kasih! Sudah diberi jabatan tinggi, malah ingin memperkosa atasan sendiri," ucap para wanita ya

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Kembali harmonis dan kiriman aneh

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 22.***POV Reno. Sore ini aku pulang dengan penuh semangat. Rasa rinduku menumpuk ingin segera bertemu Sita. Hubungan kami yang renggang membuah aku begitu tersiksa. Dan perubahan sikap istriku sudah cukup mengobati lukaku yang sebelumnya tercipta..Sampai di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar mencari keberadaan Sita. Namun, istriku tak ada di dalam kamarnya. Kemudian aku ke dapur untuk mengecek. "Bu, Sita ke mana?" tanyaku pada Ibu."Tadi katanya ada teman lamanya yang ngajak bertemu di luar. Ibu sudah menyuruh Sita untuk meminta izinmu terlebih dahulu," ujar Ibu."Oh, ya sudah kalau begitu." Aku tak ingin memperpanjang masalah kecil lagi. Mungkin Sita suntuk dan butuh hiburan di luar. Tentang izin dariku, aku mengerti Sita masih marah. Jadi mana mungkin dia mau menghubungiku terlebih dahulu..Hampir satu jam berlalu, Sita pulang dengan wajah sumringah."Kamu habis ketemu siapa, Dek?" tanyaku menyelidik."Seseorang, Mas

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   POV Fatma

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 21.***POV Fatma.Setelah mendapat alamat rumah orang tua Sita, aku langsung bergegas menemuinya di sana. Sebelumnya aku juga sudah mengatakan pada keluarga Reno.Sampai di kediaman orang tua Sita, aku dipersilakan masuk oleh asisten rumah tangganya."Buk Fatma, dari mana tahu alamat rumah orang tuaku?" tanya Sita menatap sinis padaku."Dari siapa lagi kalau bukan dari Reno," jawabku santai.Sita semakin menatapku tak suka. Tak lama kemudian kedua orang tuanya turut bergabung duduk di dekat kami."Jadi kamu yang bernama Fatma?" tanya lelaki yang masih tampak gagah di usia yang tidak muda lagi itu.Aku mengangguk pelan sambil tersenyum."Wanita ini yang sudah merusak rumah tanggaku, Pa. Dibalik sikap lembutnya, tersimpan racun yang berbisa," cibir Sita.Aku berdehem pelan menanggapi ucapannya. Senyumku masih terpasang. Menghadapi orang seperti Sita cukup dengan ketenangan."Sebelumnya saya minta maaf. Namun, saya tak mau berlama-lama m

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Perubahan sikap istriku

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 20***"Dalam rangka apa Ibu ingin mengundang Buk Fatma?" tanyaku menyelidik."Ingin meminta maaf. Ibu dan Sita sudah sepakat untuk meminta maaf secara langsung pada Fatma. Tolong kau undang dia malam ini ya, Ren." Lembut suara Ibu membuat aku tak bisa menolak."Baiklah, Bu."Aku berlalu ke dalam kamar dan meninggalkan mereka yang tengah sibuk memasak.Rasanya sedikit lega jika Sita benar-benar bisa menyayangi Ibuku seperti aku menyayanginya..Di dalam kamar, aku menelepon atasanku untuk memberitahu kabar bahagia ini.Panggilanku berdering dan dijawab dengan cepat."Halo, Ren! Tumben telepon. Ada apa?" tanya-nya terdengar senang."Iya, Buk Fatma. Maaf jika saya mengganggu. Saya hanya ingin mengundang Buk Fatma untuk makan malam. Ini adalah permintaan dari Ibu," ujarku."Alhamdulillah, saya senang sekali menerima undangan dari beliau. Saya pasti datang, Ren.""Terima kasih, Buk Fatma. Kami semua menunggu kedatangan Buk Fatma nanti mala

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Ada yang ganjil

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 19***"Sita sudah berubah jadi lebih baik. Tak pantas jika Ibu mencampakkannya. Silakan keluar, Ren. Bawa ponselmu ini! Ibu tak butuh bukti rekaman semacam ini."Langkahku terdorong mundur. Rasanya tak percaya mendapat tanggapan seperti ini dari Ibu.Kenapa Ibu dibutakan oleh Sita?Apa yang telah Sita katakan pada Ibu?Benarkah ada ancaman?Akhirnya aku berjalan menuju kamar. Di dalamnya tentu ada Sita yang sedang bersantai."Mas," lirihnya canggung saat melihat wajahku.Aku menatap matanya tajam tanpa sebuah senyuman. Hatiku telah panas, sepanas suasana siang hari di ibukota ini."Apa yang kau lakukan terhadap Ibuku? Kenapa Ibu seolah melindungimu walau kenyataannya telah membuktikan kau bersalah, Dek." Bergetar suaraku mengutarakan hal tersebut."Kenyataan apa maksudmu, Mas?" tanya Sita berlagak heran."Jangan pura-pura lagi, Sita! Lihatlah ini!"Aku melempar ponselku ke ranjang dan membiarkan rekaman itu terputar.Sita meraihnya da

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Kelicikan Sita

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 18***POV Reno.Aku ke kantor dengan perasaan resah dan gelisah. Melihat sikap Ibu yang bersikeras membela Sita, membuat aku ikut merasa bersalah.Kenapa aku sebagai seorang suami tak bisa mempercayainya sedikit saja seperti Ibu?Apakah istriku seburuk itu?.Sampai aku di kantor dan masuk ke dalam ruangan. Bukannya mengerjakan tugas, aku malah merenungi semua yang sedang terjadi.Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu menyadarkan lamunanku. Dapat dipastikan yang datang adalah Buk Fatma."Masuk," lirihku dengan malas.Senyum indah Buk Fatma terukir saat menatap wajahku."Ren, maaf untuk keributan yang tercipta di rumahmu tadi. Saya benar-benar mengkhawatirkan Ibu. Tidak lebih dari itu Ren," ujarnya."Iya, Buk Fatma. Saya yang minta maaf atas sikap Ibu saya. Namun, biasanya beliau memang memiliki feeling yang kuat," paparku.Wajah Buk Fatma langsung berubah jadi kesal. Aku sadar, ucapanku mungkin sedikit menyinggungnya."Ibu terlalu baik d

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Ibu mertuaku cerdas

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 17***POV Sita.Setelah suamiku berangkat ke kantor. Tak lama bel berbunyi. Aku mengintip dari balik tirai, ternyata wanita munafik itu yang datang."Nak, kenapa tak dibuka pintunya?" tanya Ibu yang tiba-tiba berdiri di belakangku.Aku menarik pelan tangan Ibu untuk segera menjauh."Bu, di luar ada Buk Fatma. Apa Ibu mau bekerjasama denganku?"Alis Ibu mertua bertaut saat mendengar ucapanku."Bekerjasama apa, Sita?""Ibu bukain pintu, dan jangan bilang kalau aku sudah kembali. Aku ingin mendengar apa saja yang akan dia katakan.""Tapi, Nak. Ibu tidak terbiasa berbohong.""Ayolah, Bu. Aku hanya ingin membuktikan pada Ibu, kalau Buk Fatma itu tidak sebaik yang kalian kira."Dengan ragu, akhirnya Ibu mengangguk.Aku langsung bersembunyi di balik sudut pembatas ruangan.Setelah Ibu membuka pintu, keduanya pun segera duduk di sofa.Aku dapat melihat dengan jelas kalau saat ini Buk Fatma memasang wajah sedih dan sangat polos.Berbeda saat i

DMCA.com Protection Status