Share

Season 1 tamat

Author: Nona_Lyanna
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)

Part: 50.

***

POV Bunga: Hari berganti, setelah seminggu Mona belum sadarkan diri, aku kembali lagi dipanggil pihak penyidik.

Mas Reza selalu setia menemaniku, di-jam sibuknya pun, ia tetap meluangkan waktu.

"Ayah akan selalu berada di sisi Bunda," bisik suamiku dengan lembut.

Aku dan Mas Reza sudah berada di kantor polisi.

"Saat ini status saudari Bunga sudah menjadi tersangka. Sidang akan mulai dijalankan dua Minggu lagi," papar Pak Hermansyah.

"Baik, Pak. Lakukan saja semua sesuai kewajiban Bapak!" Aku menjawab dengan tenang.

Setelah berulang kali melakukan pemeriksaan, akhirnya kini aku sudah sah ditetapkan sebagai tersangka.

Mas Reza bersikeras mencari pengacara terbaik di kota ini.

Aku tidak takut menjalani hukuman, hanya saja aku memikirkan nasib Zacky jika aku nanti ditahan.

Sepanjang perjalanan pulang, Mas Reza hanya diam, aku mengerti ia sedang cemas saat ini.

Aku dan Mas Reza kembali ke rumah, dengan perasaan yang mulai tak karua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Pewaris Reza

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Season 2Part: 51.***"Zacky! Buruan turun, Nak! Hari ini adalah hari pertama kamu menggantikan posisi Ayah di kantor, jangan sampai telat!" Bunga bersemangat mengatakan itu."Iya, Bunda! I'm coming!" Teriak Zacky sambil berlari.Zacky turun dengan dengan penampilan yang sudah rapi. Bunga dan Reza tersenyum menyambut putra tampannya yang sudah dewasa itu.Dua puluh tahun, Bunga dan Reza lalui bersama membesarkan Zacky.Tidak ada masalah serius lagi yang terjadi, hidup mereka harmonis dan bahagia."Ayo, Yah kita berangkat sekarang! Zacky sudah tidak sabar ingin segera memimpin di perusahaan," ujar Zacky penuh semangat."Eh, sarapan dulu!" Perintah Bunga.Reza hanya tersenyum melihat gambaran dirinya ketika muda. Zacky sangat tampan mirip dengan Reza, mereka bertiga hidup rukun, dan bahagia.Bunga dan Reza sudah tidak memiliki orang tua lagi, semuanya telah tiada karena usia yang memang sangat senja.Setelah selesai sarapan, Reza mengantark

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Dua gadis ikut ke rumah Bunga

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Season 2.Part: 52.***Setelah jam pulang kantor, Zacky bergegas untuk menjemput Lily.Clara juga bersiap ingin pulang."Kamu bawa kendaraan sendiri?" tanya Zacky dengan ramah."Tidak, Pak. Saya akan memesan taxi online," sahut Clara."Mau saya antar? Saya sekalian mau jemput temen."Zacky memang laki-laki yang sangat ramah pada siapa pun. Sedari ia kuliah dulu banyak gadis yang salah mengartikan sikap baik dan lembutnya itu.Bahkan Zacky juga sering dicap sebagai pemberi harapan palsu."Saya tidak enak merepotkan Bapak," tolak Clara dengan gugup"Ah, enggak kok." Zacky menarik tangan Clara menuju mobil.Ternyata Lily mengirim mata-mata untuk mengintai gerak-gerik Zacky.Suri yang menjadi mata-mata Lily mengirimkan video Zacky yang tengah menarik tangan Clara masuk ke dalam mobil.Lily menerima video itu dengan hati yang sangat kesal, bisa-bisanya Zacky menggoda asistennya sendiri."Brengsek! Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya," gumam Lil

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Rencana awal Lily

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Season 2.Part: 53.*** Waktu berlalu ....Semakin hari Zacky semakin dekat dengan Lily. Sedangkan Clara semakin hari merasa semakin terluka. Sampai saat di mana Zacky mengungkapkan perasaannya pada Lily. "Ly, Saya ingin berkata jujur, bahwa sebenarnya saya menyukaimu! " ujar Zacky"Em ... Benarkah yang kamu katakan itu? " tanya Lily."Tentu saja, saya berkata sungguh-sungguh.""Sebenarnya saya juga merasakan hal yang sama," Lily menunduk malu."Apa saya sedang bermimpi?" tanya Zacky menepuk-nepuk wajahnya."Kamu tidak bermimpi! Karena saya juga merasakannya," ujar Lily.Zaki merasa sangat bahagia mendengar jawaban dari Lily itu. Ia berniat untuk memberitahu ini kepada kedua orangtuanya.Sejak hari itulah pembalasan dendam Lily dimulai. Sementara Clara sudah mulai tidak peduli lagi, hatinya telah patah.Sepulangnya Zacky dari kantor ia menjemput Lily untuk dibawa ke rumah."Saya akan mengatakan tentang hubungan kita kepada Ayah dan Bunda

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Mengantar Clara pulang kampung

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Season 2.Part: 53.***Sementara Lily berniat mengajak Zacky jalan-jalan sore nanti. Lagi pula hari ini, adalah hari Minggu. Lily mencoba menelpon Zacky lewat panggilan video.Panggilan berdering, tak lama kemudian Zacky mengangkatnya. Terlihat sebuah senyum menyambut Lily dengan sumringah. "Hai, sayang! Kangen ya?" tanya Zacky menggoda Lily."Tahu aja kamu sayang. Bagaimana kalau kita jalan-jalan keluar nanti sore? Aku bosan di rumah," ucap Lily tersenyum manis.Lily dan Reza telah mengubah panggilan mereka, biasanya menggunakan saya. Sekarang menjadi aku dan kamu, katanya biar lebih akrab."Yah, gimana ya, sayang. Aku pastinya sangat senang bisa berjalan berdua dengan kesayanganku ini, bahkan sampai seharian pun tak apa. Tetapi aku sudah janji kemarin pada Clara, untuk mengantarnya ke kampung. Katanya rindu sama keluarganya," papar Zacky memelas."Apa Clara lebih penting dariku?" Lily terlihat cemberut. Dalam hati, ia mencibir betapa b

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Rencana licik Lily

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Seasin 2.Part: 54.***Sementara Lily tengah berkunjung ke rumah Bunga. Ia sengaja ingin mencari celah agar mudah membuat hubungan Reza dan Bunga tambah renggang."Apa Zacky tidak memberitahumu, Nak?" tanya Bunga."Zacky sudah ngasih tahu saya kok, Tante. Cuma saya suntuk aja di rumah," sahut Lily."Oh, begitu. Kamu bisa main ke sini kapanpun yang kamu mau," ujar Bunga tersenyum tulus.Lily membalas senyuman Bunga, setelah itu setiap sudut ruangan ia pandangi mencari keberadaan Reza."Om Reza mana Tante?" "Ada di kamar, sedang istirahat."Bunga menjawab dengan tenang. Tak ada yang mencurigakan jika dilihat sekilas. Namun, Lily sudah tahu dari Zacky, bahwa hubungan orang tuanya sedang tak baik-baik saja karena penemuan jepit rambut dan Lipstik itu."Oh, saya pulang saja ya, Tante. Takutnya malah mengganggu waktu kebersamaan Tante dan Om Reza.""Tidak mengganggu, lagian Tante juga belum ngantuk. Mungkin Zacky bentar lagi sampai, tunggu saja

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Orang tua Zacky kembali harmonis

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Season 2.Part: 55.***Reza pulang ke rumah setelah selesai mengecek keadaan kantornya.Sampai di rumah, Bunga sudah menunggu dengan sorot mata tajam."Dari mana?" tanya Bunga serius."Kantor, Bun. Kenapa cemberut begitu?" Reza menyentuh lembut hidung Bunga.Bunga menepis tangan Reza. "Bohong.""Bohong? Tanyakan saja pada Zacky kalau Bunda tidak percaya!""Oh, iya. Mungkin memang dari kantor. Tetapi sekalian bertemu dengan selingkuhan Ayah yang masih sangat muda itu kan!"Reza mengerutkan dahinya, dan tertawa."Bunda ada-ada saja.""Aku serius!"Bunga benar-benar sedang serius saat ini."Ayah lelah jika setiap hari Bunda selalu menaruh curiga pada Ayah. Wanita mana yang bisa membuat Ayah berpaling. Itu tak akan terjadi, Bunda." Reza masih bersikap tenang."Omong kosong! Apa ini ...." Bunga menyodorkan ponselnya.Reza mengambil dan melihat photo di dalam ponsel tersebut."Clara? Maksud Bunda, Ayah selingkuh dengan Clara?" Reza semakin terke

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Mengundang orang tua Lily makan malam

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Season 2.Part: 56.***Sore ini Zacky dan Clara berjalan kaki bersama. Clara sampai di kossannya sedikit lebih lama. Pasalnya Zacky sering berhenti untuk beristirahat."Terima kasih, Pak Zacky. Sebaiknya Bapak memesan taksi. Karena berjalan dari sini ke rumah Pak Zacky masih lumayan jauh," ujar Clara."Iya, Buk Clara. Besok-besok berhentilah menyiksa diri seperti ini. Jika ada kesalahan saya yang tidak saya sengaja, mohon dimaafkan."Clara tersenyum manis. Zacky mengotak-ngatik ponselnya memesan taksi.Tak lama kemudian taksi itu datang. Zacky berlalu.Di perjalanan, Zacky masih memikirkan tentang tawa Clara. Zacky merasa Clara menyembunyikan sesuatu darinya.***Di sisi lain, Lily terus saja mencemaskan Zacky. Ia tak mengerti kenapa perasaannya malah tubuh begitu cepat. Niat hanya ingin membalas dendam. Akan tetapi malah jatuh hati pada musuh keluarganya sendiri."Ma, Ly mau keluar dulu," ucap Lily mencium punggung tangan Mia."Hati-hati

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Pertunangan Zacky dan Lily

    Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Season 2.Part: 57.***Hari berganti, Lily dan Mia kembali mendiskusikan masalah semalam."Apa keputusan Mama? Ly akan menurut saja," ucap Lily.Mia berdehem pelan sembari meremas-remas tangannya sendiri. Tampak sangat gusar dan bimbang, kemudian berkata. "Baiklah, Mama setuju. Namun, dirimu harus berjanji untuk membalaskan dendam itu sampai tuntas!"Lily mengangguk dengan gugup. Keringat dinginnya mulai bercucuran lagi. Jika Mia tahu tentang perasaannya kini, mungkin Lily akan segera terkena masalah.Di sisi lain, Clara masuk kantor dengan suasana hati tak menentu. Kesedihannya, cinta terpendamnya, membuat luka semakin dalam setelah mendengar kabar rencana pertunangan sang pujaan dengan wanita yang dicintainya."Woy! Begong aja dari tadi," teriak Zacky di telinga Clara."Eh, Pak Zacky. Sejak kapan di sini?" tanya Clara terkejut.Zacky sudah berada di ruangan Clara sedari tadi, tapi Clara tak menyadarinya. Ia asik melamun."Dari semalam,"

Latest chapter

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Tamat.

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 25.***POV Reno.***Hari ini adalah hari paling membahagiakan sepanjang hidupku. Ibu akan berangkat umroh memenuhi impiannya. "Titip Sita ya, Ren. Tolong jaga dia dengan baik selama Ibu tidak di rumah," kata Ibu. Sebelum ia berangkat.Aku tersenyum mengiyakannya. Betapa Ibu sangat menyayangi Sita..Waktu berjalan, aku dan Sita kompak mengurusi usaha yang kini tengah naik daun."Rumah terasa sepi ya, Mas tanpa Ibu," ucap Sita sedih."Iya, Dek. Tapi Ibu kan tidak lama di sana," sahutku."Aku sudah tak bisa jauh-jauh dari Ibu," papar istriku.Aku meraihnya ke dalam dekapanku. "Terima kasih, Dek. Terima kasih karena telah membuat Mas begitu bangga padamu.".10 hari kemudian ....Ibu pulang dan kami kembali berkumpul. Rasanya sangat membahagiakan."Ibu," lirih Sita memeluk tubuh Ibu."Kenapa, sayang? Kau pasti merindukan Ibu kan?" Ibu tersenyum sambil membelai kepala Sita.Sita menangis tanpa menjawab. Sedangkan aku turut bergabung da

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Sejahtera. POV Sita.

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 24.***POV Sita.Sore itu aku mendapat pesan dari aplikasi biru yang sedang aku buka. Seorang teman lama mengajakku bertemu dengan dalih ingin memperkenalkan produk kosmetik ternama miliknya.Aku yang memang sedang bosan di rumah, akhirnya setuju dan menemuinya.Kami bertemu di restoran yang sudah disepakati."Hay, Sita! Kamu tampak lebih cantik sekarang," sapa Budi sekaligus memuji.Ya, namanya Budi. Teman sekolahku dulu waktu masih SMA."Hey, terima kasih.""Oya, langsung saja aku kasih kamu lihat tentang produkku ini."Budi mengeluarkan berbagai jenis skincare. Aku memeriksanya satu persatu. Namun, aku ragu dan tak tertarik."Hem, aku sebenarnya sudah cocok dengan skincare lamaku, Bud.""Cobain dulu aja! Atau kamu coba lipstik ini. Biar aku pasangkan."Budi dengan sigap ingin mengoleskan lipstik itu di bibirku, tapi aku menepis tangannya dengan cepat."Jangan kurangajar! Aku sudah menikah, dan jika ada yang melihat maka pasti akan

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Kebenaran terungkap

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 23.***Aku menggeleng dan hendak berlalu dari gudang ini.Namun, pintu tak bisa dibuka."Tolong! Tolong!"Buk Fatma tiba-tiba menjerit minta tolong sembari merobek bajunya sendiri."Apa maksud Buk Fatma melakukan ini?" tanyaku dengan raut wajah entah bagaimana."Tolong! Tolong saya!" teriaknya lagi.Aku panik dan tak tahu harus berbuat apa. Berkali-kali aku memutar gagang pintu.Namun, seketika Buk Fatma memelukku dari belakang."Tolong!""Lepas, Buk! Anda sudah kehilangan akal!" hardikku.Buk Fatma terus berteriak minta tolong sambil mendekapku erat.Hingga tiba-tiba pintu dibuka dari luar."Tolong saya," lirih Buk Fatma yang ambruk ke lantai."Buk Fatma, ayo cepat bantu Buk Fatma," ujar sekuriti.Saat ini di depan gudang sudah ramai para pegawai berkumpul. Mereka menatapku tajam serta memaki berbagai umpatan kasar."Dasar tak tahu terima kasih! Sudah diberi jabatan tinggi, malah ingin memperkosa atasan sendiri," ucap para wanita ya

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Kembali harmonis dan kiriman aneh

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 22.***POV Reno. Sore ini aku pulang dengan penuh semangat. Rasa rinduku menumpuk ingin segera bertemu Sita. Hubungan kami yang renggang membuah aku begitu tersiksa. Dan perubahan sikap istriku sudah cukup mengobati lukaku yang sebelumnya tercipta..Sampai di rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar mencari keberadaan Sita. Namun, istriku tak ada di dalam kamarnya. Kemudian aku ke dapur untuk mengecek. "Bu, Sita ke mana?" tanyaku pada Ibu."Tadi katanya ada teman lamanya yang ngajak bertemu di luar. Ibu sudah menyuruh Sita untuk meminta izinmu terlebih dahulu," ujar Ibu."Oh, ya sudah kalau begitu." Aku tak ingin memperpanjang masalah kecil lagi. Mungkin Sita suntuk dan butuh hiburan di luar. Tentang izin dariku, aku mengerti Sita masih marah. Jadi mana mungkin dia mau menghubungiku terlebih dahulu..Hampir satu jam berlalu, Sita pulang dengan wajah sumringah."Kamu habis ketemu siapa, Dek?" tanyaku menyelidik."Seseorang, Mas

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   POV Fatma

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 21.***POV Fatma.Setelah mendapat alamat rumah orang tua Sita, aku langsung bergegas menemuinya di sana. Sebelumnya aku juga sudah mengatakan pada keluarga Reno.Sampai di kediaman orang tua Sita, aku dipersilakan masuk oleh asisten rumah tangganya."Buk Fatma, dari mana tahu alamat rumah orang tuaku?" tanya Sita menatap sinis padaku."Dari siapa lagi kalau bukan dari Reno," jawabku santai.Sita semakin menatapku tak suka. Tak lama kemudian kedua orang tuanya turut bergabung duduk di dekat kami."Jadi kamu yang bernama Fatma?" tanya lelaki yang masih tampak gagah di usia yang tidak muda lagi itu.Aku mengangguk pelan sambil tersenyum."Wanita ini yang sudah merusak rumah tanggaku, Pa. Dibalik sikap lembutnya, tersimpan racun yang berbisa," cibir Sita.Aku berdehem pelan menanggapi ucapannya. Senyumku masih terpasang. Menghadapi orang seperti Sita cukup dengan ketenangan."Sebelumnya saya minta maaf. Namun, saya tak mau berlama-lama m

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Perubahan sikap istriku

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 20***"Dalam rangka apa Ibu ingin mengundang Buk Fatma?" tanyaku menyelidik."Ingin meminta maaf. Ibu dan Sita sudah sepakat untuk meminta maaf secara langsung pada Fatma. Tolong kau undang dia malam ini ya, Ren." Lembut suara Ibu membuat aku tak bisa menolak."Baiklah, Bu."Aku berlalu ke dalam kamar dan meninggalkan mereka yang tengah sibuk memasak.Rasanya sedikit lega jika Sita benar-benar bisa menyayangi Ibuku seperti aku menyayanginya..Di dalam kamar, aku menelepon atasanku untuk memberitahu kabar bahagia ini.Panggilanku berdering dan dijawab dengan cepat."Halo, Ren! Tumben telepon. Ada apa?" tanya-nya terdengar senang."Iya, Buk Fatma. Maaf jika saya mengganggu. Saya hanya ingin mengundang Buk Fatma untuk makan malam. Ini adalah permintaan dari Ibu," ujarku."Alhamdulillah, saya senang sekali menerima undangan dari beliau. Saya pasti datang, Ren.""Terima kasih, Buk Fatma. Kami semua menunggu kedatangan Buk Fatma nanti mala

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Ada yang ganjil

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 19***"Sita sudah berubah jadi lebih baik. Tak pantas jika Ibu mencampakkannya. Silakan keluar, Ren. Bawa ponselmu ini! Ibu tak butuh bukti rekaman semacam ini."Langkahku terdorong mundur. Rasanya tak percaya mendapat tanggapan seperti ini dari Ibu.Kenapa Ibu dibutakan oleh Sita?Apa yang telah Sita katakan pada Ibu?Benarkah ada ancaman?Akhirnya aku berjalan menuju kamar. Di dalamnya tentu ada Sita yang sedang bersantai."Mas," lirihnya canggung saat melihat wajahku.Aku menatap matanya tajam tanpa sebuah senyuman. Hatiku telah panas, sepanas suasana siang hari di ibukota ini."Apa yang kau lakukan terhadap Ibuku? Kenapa Ibu seolah melindungimu walau kenyataannya telah membuktikan kau bersalah, Dek." Bergetar suaraku mengutarakan hal tersebut."Kenyataan apa maksudmu, Mas?" tanya Sita berlagak heran."Jangan pura-pura lagi, Sita! Lihatlah ini!"Aku melempar ponselku ke ranjang dan membiarkan rekaman itu terputar.Sita meraihnya da

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Kelicikan Sita

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 18***POV Reno.Aku ke kantor dengan perasaan resah dan gelisah. Melihat sikap Ibu yang bersikeras membela Sita, membuat aku ikut merasa bersalah.Kenapa aku sebagai seorang suami tak bisa mempercayainya sedikit saja seperti Ibu?Apakah istriku seburuk itu?.Sampai aku di kantor dan masuk ke dalam ruangan. Bukannya mengerjakan tugas, aku malah merenungi semua yang sedang terjadi.Tok! Tok! Tok!Suara ketukan pintu menyadarkan lamunanku. Dapat dipastikan yang datang adalah Buk Fatma."Masuk," lirihku dengan malas.Senyum indah Buk Fatma terukir saat menatap wajahku."Ren, maaf untuk keributan yang tercipta di rumahmu tadi. Saya benar-benar mengkhawatirkan Ibu. Tidak lebih dari itu Ren," ujarnya."Iya, Buk Fatma. Saya yang minta maaf atas sikap Ibu saya. Namun, biasanya beliau memang memiliki feeling yang kuat," paparku.Wajah Buk Fatma langsung berubah jadi kesal. Aku sadar, ucapanku mungkin sedikit menyinggungnya."Ibu terlalu baik d

  • Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas)   Ibu mertuaku cerdas

    Judul: Ibuku teraniaya di rumahnya sendiri.Part: 17***POV Sita.Setelah suamiku berangkat ke kantor. Tak lama bel berbunyi. Aku mengintip dari balik tirai, ternyata wanita munafik itu yang datang."Nak, kenapa tak dibuka pintunya?" tanya Ibu yang tiba-tiba berdiri di belakangku.Aku menarik pelan tangan Ibu untuk segera menjauh."Bu, di luar ada Buk Fatma. Apa Ibu mau bekerjasama denganku?"Alis Ibu mertua bertaut saat mendengar ucapanku."Bekerjasama apa, Sita?""Ibu bukain pintu, dan jangan bilang kalau aku sudah kembali. Aku ingin mendengar apa saja yang akan dia katakan.""Tapi, Nak. Ibu tidak terbiasa berbohong.""Ayolah, Bu. Aku hanya ingin membuktikan pada Ibu, kalau Buk Fatma itu tidak sebaik yang kalian kira."Dengan ragu, akhirnya Ibu mengangguk.Aku langsung bersembunyi di balik sudut pembatas ruangan.Setelah Ibu membuka pintu, keduanya pun segera duduk di sofa.Aku dapat melihat dengan jelas kalau saat ini Buk Fatma memasang wajah sedih dan sangat polos.Berbeda saat i

DMCA.com Protection Status