Lahat ng Kabanata ng Catatan Hati Sang Istri (Bukan Aku yang Mandul Mas): Kabanata 31 - Kabanata 40

122 Kabanata

Sepakat untuk rujuk

***Setelah aku selesai dari toilet, aku bergegas menghampiri Indah dan yang lain."Mbak Suci, ini siapa?" tanya Indah polos, melirik pria yang sudah duduk di sebelahnya."Saya juga belum sempat berkenalan tadi, he-he ...," sahutku merasa konyol. "Oya, perkenalkan nama saya Reyhan Adik kandung dari Mas Rian," ujar pemuda tampan itu. "Oh, pantas sedikit mirip," sambungku tersenyum. Indah terlihat malu-malu, dan Reyhan juga terlihat begitu. Kali ini sepertiny aku harus menjadi Mak comblang."Oya, Reyhan! Kenalin ini adalah Adik angkat saya." Aku merangkul Indah sembari memperkenalkannya. Raihan tersenyum menatap ke arah Indah, dan berkata. "Hai senang bisa berkenalan denganmu."Wajah Indah berubah jadi merah merona. Aku dapat mengerti tentang apa yang sedang dirasakan Indah sekarang. Karena, aku juga pernah muda dulu. Sedangkan Mas Aryo hanya tersenyum menanggapi obrolan kami ini. Ia tak lagi banyak bicara. Aku menjadi sedih seketika. Cobaan yang dilalui, Mas Aryo memanglah berat.
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Bahagia dan air mata

***Hari yang ditunggu kini telah tiba. Aku telah memakai kebaya cantik yang berwarna coklat muda. Mas Aryo sudah berjabat tangan dengan Pak penghulu. Janji Suci kini kembali diucap. Mas Aryo melakukan ritual ijab qabul yang kedua bersamaku.Semua berjalan lancar Indah dan Rena juga turut menjadi saksi utuhnya kembali rumah tanggaku dengan Mas Aryo.Setelah semua proses pernikahan selesai, kami duduk bersama. Acara memang tidak begitu mewah, hanya mengundang kerabat dekat saja. Bukan tidak mampu, tapi memang aku ingin yang sederhana."Terima kasih ya, Dek! Mas berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi," ucap Mas Aryo sambil menggenggam erat tanganku."Iya, Mas. Adek percaya, bawa Mas tidak akan mengingkarinya lagi kali ini.""Mbak Rena Mbak Suci kalian sudah menemukan bahagia kalian masing-masing. Sedangkan saya ...." sambung Indah dengan menunduk.Aku tersenyum mendengar ucapan polos Indah itu, begitupun Rena."Hey, Reyhan! Itu adalah sebuah kode, harusnya kamu peka," u
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Mas Aryo tak terselamatkan

***Aku berlari ke ruangan rawat Mas Aryo. Terlihat ibu sudah terisak tangis di samping Mas Aryo."Bu, apa yang terjadi?" tanyaku bingung."Suci," lirih Ibu dengan Isak tangis yang menjadi.Tak lama dokter datang. Aku langsung bsrtanya kembali pada dokter."Dok, suami saya baik-baik saja kan? Kenapa dia tak membuka mata?"Dokter hanya diam sambil menundukan wajahya."Dok, katakan!" teriakku."Maaf, Buk Suci. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Allah berkehendak lain. Pak Aryo tak bisa kami selamatkan."Degh!Detak jantungku seakan berhenti berfungsi ketika mendengar pernyataan dokter. Air mataku tak mau lagi menetes.Ibu perlahan menggeser kursi rodanya meraih tanganku."Aryo sudah meninggalkan kita Nak," lirih Ibu.Aku bergeming, tak tahu harus berbuat apa. Kenyataan ini sungguh meruntuhkan pertahananku.Rena dan Indah memelukku erat, mereka mecoba menguatkan aku."Suci, kamu harus ikhlas. Ini sudah takdir dari yang Maha Kuasa, garis kehidupan kita sudah ditentukan oleh-Nya,
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Pria mirip almarhum Mas Aryo

***Sepulang dari mall, aku jadi tak banyak bicara. Pria itu sangat mirip dengan Mas Aryo."Suci, kamu kenapa?" tanya Ibu."Gapapa, Bu." Aku mencoba tersenyum.Dengan perasaan yang tak menentu, kini aku melangkah masuk ke kamar. Pikiranku melayang-layang, kenapa aku bisa bertemu dengan seseorang yang begitu mirip dengan almarhum suamiku.Saat aku masih memikirkan perkara pertemuan tadi, tiba-tiba Rena mengirim pesan.[Ci, jangan lupa, nanti malam ada pameran busana. Aku sudah memilih beberapa gamis cantik yang dirancang sendiri dari tanganku. Itung-itung nyalurin bakat.]Aku hampir lupa, Rena sudah mulai membuat gamis dengan jahitannya sendiri. Menurutku Rena sangat handal. Kebetulan malam ini ada pameran busana hasil tangan sendiri. Semoga saja gamis dari butikku bisa menang.[Siap, Ren.] Aku membalas pesan Rena.***Waktu berjalan, tepat pukul delapan malam aku sudah siap untuk berangkat ke pameran.Aku pergi bersama Ibu, sedangkan Rena telah sampai duluan dengan Indah.Sampai di s
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Tawaran gila istri Mas Arifin

***Aku melepaskan pelukan Laura perlahan."Tawaran apa?" tanyaku bingung.Laura menunduk, wajahnya tampak sedih."Tawaran ini sungguh menggadai harga diri saya Mbak," ucapnya.Aku semakin bingung. "Maksudnya? Saya tidak mengerti.""Saya akan menerima Mbak Suci sebagai istri kedua Mas Arifin, tapi sebagai gantinya Mbak Suci harus memberikan saya uang senilai 500juta," papar Laura.Mataku terbelakak mendengar ucapannya, aku sungguh tak bisa mempercayai apa yang aku dengar saat ini."Apa kamu masih waras?" tanyaku mulai emosi.Laura terisak, ia menangis memeluk lututku."Tolong, Mbak! Jangan menolak ini, saya sedang membutuhkan uang," ujarnya pula."Uang sebanyak itu untuk apa?" Aku masih dalam emosi yang tak terkendali."Perusahaan Mas Arifin bangkrut, saya tidak bisa hidup susah. Saya ingin membuka usaha, saya rela menggadaikannya pada Mbak Suci."Aku terdiam, Laura sungguh keterlaluan.Mas Arifin memang sangat mirip dengan Mas Aryo, tapi bukan berarti aku ingin menikah dengannya."M
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Saudara kembar Mas Aryo

***Aku sangat cemas di rumah sakit. Kini kuputuskan untuk menghubungi Laura.Akhirnya Laura menuju ke sini."Lakukan saja operasi secepatnya, Dok!" perintahku."Baiklah, Buk. Tetapi anda harus mengurus administrasinya terlebih dahulu," ujar dokter itu.Aku mengangguk tanpa berpikir panjang. Kini aku melangkah mengurus semua pembayaran. Totalnya sangat besar.Tak lama kemudian Laura datang bersama dengan putrinya."Bagaimana keadaan Mas Arifin, Mbak?" tanya Laura cemas."Suamimu harus dioperasi," sahutku jujur."Ya, Allah. Bagaimana cara saya membayar biayanya." Laura luruh ke lantai."Tenanglah, saya sudah mengurus pembayaran.""Terima kasih, Mbak. Pasti jumlahnya sangat besar. Maka dari itu saya akan tepati janji saya untuk menerima Mbak Suci sebagai istri Mas Arifin."Lagi-lagi Laura membahas tentang hal itu. Aku hanya diam tak ingin berdebat kali ini. Jujur saja aku sangat merasa khawatir. Apa lagi pengalamanku yang pernah kehilangan Mas Aryo dulu membuat aku sedikit trauma.Wajah
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Selesai

***Sebulan setelah aku pindah rumah. Ibu sering mengeluhkan tentang uang padaku."Ci, Ibu pinjam uangmu lagi ya, Nak. 50juta saja! Arifin mau membuka usaha bersama Laura, kasian mereka." Ibu berkata sambil menggenggam tanganku.Aku bergeming. Lima puluh juta bukan nominal yang kecil. Walaupun aku punya simpanan yang lebih dari itu, tetap saja aku tak bisa sembarangan memberikan pinjaman."Maaf, Bu. Saya sudah investasikan semua tabungan saya," ucapku mengelak.Ibu tampak kesal, wajahnya mendadak jadi murung.Tak lama kemudian Laura dan Mas Arifin datang ke butikku."Bagaimana, Bu? Apakah Ibu sudah bilang ke Mbak Suci?" tanya Laura antusias."Sudah, tapi Suci tak punya uangnya," sahut Ibu."Mana mungkin Mbak Suci tidak punya uang segitu." Laura menatap ke arahku. "Suci, kami akan menggantinya nanti. Tolong berikan pinjaman itu!" Mas Arifin memohon.Aku semakin muak melihat sikap Mas Arifin. Seburuk-buruknya almarhum suamiku pernah berbuat salah dulu. Namun, tak pernah memaksaku untu
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Hari yang melelahkan.

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 1.***Namaku Bunga. Aku berusia 18 tahun, dan aku hanya lulusan SD, aku tidak bisa melanjutkan pendidikanku karena kurangnya biaya!Ayahku beberapa tahun belakangan ini mengalami stroke dan tidak bisa lagi mencari nafkah. Lalu tugas Ayah di ambil alih oleh Ibuku. Semenjak Ayah terbaring sakit, setiap hari Ibu membuat kue untuk di jual keliling ....Aku yang membantu Ibu menjual kue keliling kampung!Seperti biasa hari ini aku bersiap-siap untuk menjajakan dagangan kue Ibu."Bunga sayang sudah siap Nak?""Iyaa bu ... Bunga sudah siap." Aku bergegas menghampiri Ibu dan Segera membawa kue untuk di jual keliling."Bunga pamit Bu, doain ya semoga laris hari ini.""Pasti dong sayang Ibu selalu do'akan."Aku berjalan kaki mengitari kampung."Kue ... kue ....""Kue nya Buk?" tawarku pada sekerumunan Ibu-Ibu yang sedang asyik bergosip."Berapa dek?" tanya salah seorang Ibu itu."Seribuan saja Buk!" jawabku sambil tersenyum."Bungkusin sepula
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Pria sombong itu ternyata ....

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 2.***"Reza! Kamu kok bisa ada di sini?" tanya Mbak Luna yang terdengar begitu akrab."Iya, Mbak. ada urusan yang berhubungan dengan pekerjaanku," sahutnya."Oh begitu, mobilmu kenapa?" tanya Mbak Luna lagi."Gak tau Mbak, tiba-tiba mogok," jawabnya pasrah."Hmmm ... Gak jauh dari sini ada bengkel kok," sambungku."Eh, kamuu!" Pria itu terlihat kaget saat melihatku."Kalian saling kenal?" tanya Mbak Luna heran.Bukan kenal! Tetapi sial. Pria ini telah berbuat salah, tetapi malah menghinaku. Menyebalkan!"Tadi pas Bunga lagi jualan kue keliling, Bunga terkena cipratan genangan air akibat pria sombong ini Mbak," jawabku dengan kesal."Eh, Bunga! Yang sopan kamu bicara sama Reza. Dia ini tetangga Mbak di kota," jelas Mbak Luna."Apa Mbak?" Aku sontak kaget," berarti di kota aku bakalan sering bertemu dengan pria menyebalkan ini," keluhku dalam hati.Pria yang bernama Reza itu tersenyum sinis mendapat pembelaan dari Mbak Luna. Moodku men
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa

Kabar buruk dari kampung

Judul: Sepuluh juta perbulan (Gadis bayaran)Part: 3.***"Kaamuu ...?""Diam ah jangan berisik, cepat keluar lewat jendela ini," perintahnya."Tapi mau ngapain?" tanyaku bingung."Keluar saja dulu," perintahnya lagi.Aku pun segera keluar lewat jendela kamarku yang ternyata terhubung dengan taman samping rumah pria itu."Katakan apa tujuanmu menyuruhku ke sini?" Aku kembali bertanya."Jangan ge-er. Kamu lihat itu ...." Ia menunjuk ke arah selokan."Kucing siapa itu? Kasian sekali." Aku langsung menghampiri kucing yang ada dalam selokan samping rumah Mbak Luna. Sepertinya ia terjatuh dan tidak bisa naik kembali."Itu fusi, kucing kesayangan saya. Bawa ke sini, dan ambil ini ...." Pria tampan yang sombong itu kembali melemparkan beberapa lembar uang merah padaku, dan segera berlalu."Hei, tunggu!" Aku bergegas mengejarnya.Kulemparkan kembali uang itu ke wajahnya."Dasar manusia sombong, bukannya berterima kasih. Kamu fikir segala hal hanya tentang uang?"Mataku berkaca-kaca, tidak bis
last updateHuling Na-update : 2024-10-29
Magbasa pa
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status