***Waktu berganti, kini aku dan Rena mengantarkn Jeniffer ke bandara."Terima kasih banyak, Kak Suci, Kak Rena. Kalian sangat baik," ucap Jeniffer."Sama-sama. Jaga dirimu baik-baik di sana!" Aku memeluk tubuh gadis cantik bermata biru itu.Rena juga melakukan hal yang sama.Setelah selesai, aku dan Rena segera pulang. Rena tampak sedih, aku menjadi cemas."Ren," lirihku.Rena tak menjawab, ia hanya membuang nafasnya dengan kasar sambil fokus menyetir.Suasana menjadi hening, hingg kami sampai kembali di kontrakkan."Ren, kamu baik-baik saja kan?" tanyaku memastikan."Aku hanya berpikir tentang masa depanku Ci. Hidupku sudah tak ada artinya lagi sekarang," ucapnya dengan datar."Jangan bicara begitu, Ren! Allah tidak menyukai hambaNya yang berputus asa," lirihku menyemangatinya.Rena memelukku dengan tangisannya yang mulai pecah.Tiba-tiba ponselku berdering!Sebuah panggilan dari pihak kepolisian."Selamat siang, Saudari Suci!" ucapnya."Siang, Pak!""Maaf sebelumnya, saya hanya in
Last Updated : 2024-10-29 Read more