Dengan perasaan tidak karuan kuputar gagang pintu kamar itu, akan tetapi sepertinya mereka sengaja menguncinya dari dalam. Gegas mengambil gawai, menghubungi Abraham dan meminta pria bertubuh jangkung itu datang ke rumah almarhumah ibu. "Ada apa, May?" tanya Abraham sembari mengatur nafas. Sepertinya dia kesini dengan berjalan kaki, karena jarak antara rumah ibu dan rumah orangtuanya tidak terlalu jauh. "Ssstt!" Menautkan telunjuk di bibir. "Kayaknya Lusi sama Mas Ibnu ada di dalam, Bram!" bisikku. Tanpa aba-aba dan menunggu perintah dariku, Abraham langsung mendobrak pintu tersebut, sehingga membuat mata dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu terbelalak kaget. "Binatang kamu, Mas. Makam ibu saja masih basah. Dia baru sehari pergi meninggalkan dunia ini, kamu malah sudah mau berzina lagi sama perempuan ular ini. Di mana otak dan pikiran kamu, Mas. Apa kamu nggak mikir perasaan
Last Updated : 2022-04-16 Read more