Benarkah itu kamu, Mas. Bukankah, kamu selalu mengajariku kejujuran. Tapi mengapa sekarang ...Huhh ... nafas ini tersembur panjang. Aku semakin yakin, untuk mengakhiri pernikahan kami."Anda yakin, Pak Rudi?" tanya Hakim ketua."Iya, saya yakin," balas Mas Rudi."Astagfirulloh ..." lirih, aku mendengar suara panjang Ibu Yuyus. Pandangan kami bersibobrok, Bu Yuyus menatap nanar kearahku."Ehm ... saya tidak menyangka, anda senekat ini, Pak." Buk Yuyus bersuara. "Pak Rudi tahu, resiko bersumpah dengan alquran, sementara Pak Rudi dalam keadaan berbohong?" Buk Yuyus melontarkan tanya.Mas Rudi hanya diam, nafasnya terlihat berat."Saya hanya menyetujui permintaan, Ibu Yuyus." desah Mas Rudi.Aku tak sanggup berkata-kata, hanya meraba hati yang semakin bergemuruh."Iya, baik. Jika memang, Pak Rudi menyetujuinya. Saya harap anda tidak menyesali keputusan ini." jawab Buk Yuyus dengan senyum kecut.Kulihat wajah Ibu mertua sudah memucat, terlihat gelisah meremas-remas ujung hijabnya. Aku han
Read more