"Dila sayang, ini Tante. Buka pintunya!"mataku membulat, mendengar suara teriakan perempuan yang begitu aku kenal."Dila ... ini Tante Hella, sayang." lagi, suara demit itu kembali terdengar.Pelan ... kepala menoleh kearah, Dila yang sibuk membuka bungkus makanan dengan mata fokus menatap layar televisi. Langkah kupercepat, menghampiri Bik Narti yang wajahnya sudah menegang.Teriakkan Hella kembali terdengar, membuat gigiku mengerat saking kesalnya."Bik, bawa Dila kekamar belakang. Biar ular ini, aku yang urus!" titahku tegas. Bik Narti mengangguk patuh, dengan langkah cepat dia menuju kearah, Dila."Cantik, bawa makanannya kekamar ya. Diluar ada penyemprotan nyamuk banyak asap," ucap Bik Narti seraya mengambil plastik makanan, lalu menuntun Dila masuk kekamar belakang.Aku bernafas lega, setidaknya Dila langsung menurut tidak banyak bertanya.Aku atur nafas sebelum keluar dari pintu, mencoba bersikap biasa saja. Karna dilingkungan baru ini, tidak ada yang tahu masalahku sama sekal
Read more