Hari berganti, Minggu berlalu. Ini adalah bulan ke tiga sejak pembicaraan Tristan dengan Andin malam itu. Selama tiga bulan ini, Andin belajar banyak hal dari beberapa orang kepercayaan Tristan tentang etika, moral, dan tata krama. Sedikit berubah, kini Andin jauh lebih menawan dengan beberapa bagian lekuk tubuh melekuk sempurna. Bukan tanpa alasan, Tristan hanya ingin kelayakan Andin sebagai wanitanya. Di luaran sana, banyak yan mengobral janji kepuasan pada Tristan. Banyak wanita yang menggilainya, memimpikan bisa melalui malam panas bersama Tristan. Mengobral tubuh mereka dan mengobral selangkangan lebar-lebar untuk menarik perhatian Tristan yang dingin, namunmemiliki berjuta pesona yang sulit ditolak begitu saja. Sore ini, Andin tengah berada di ruang tengah, jemarinya yang lentik dengan lincah menekan-nekan tombol remote televisi untuk mencari acara yang cocok untuknya. "Nyonya muda, anda sakit?" Leon tiba-tiba berdiri tak jauh darinya. Lelaki seperti Leon ini aneh. Entah meng
Read more