Home / Romansa / Kisah Cinta si Petani Tampan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kisah Cinta si Petani Tampan: Chapter 81 - Chapter 90

96 Chapters

Bab 81

“Saya rasa, Arkana tidak perlu mengikuti sekolah formal. Sudah bukan levelnya lagi. Masukkan dia ke perkumpulan robotik. Ilmu itu akan sangat berguna.”“Robotik, Prof?”Profesor Jusuf menganggukkan kepalanya. Pria lanjut usia itu menjelaskan apa yang bisa dilakukan Arkana dengan ilmu tersebut di dunia pertanian.“Bayangkan jika anakmu mencipta sebuah robot yang bisa berguna bagi pertanian di Indonesia. Para pencipta robot pertanian yang sekarang, hanya mencipta robot untuk membantu pekerjaan petani. Mencipta robot untuk memperbanyak hasil tani.“Bayangkan robot seperti apa yang bisa diciptakan seorang anak yang mencintai pertanian, seperti Arka?!”Azmya dan Arsyil memandangi sang anak yang sangat tekun membaca buku baru pemberian Profesor Jusuf. Mereka masih merasa takjub dengan anak jenius yang Tuhan titipkan itu. Kebaikan apa yang telah mereka lakukan hingga bisa seberuntung ini. Walau Arkana seorang anak tanpa ekspresi. Walau dia masih histeris berad
Read more

Bab 82

Tadinya, saat Arkana berusia lima tahun, Azmya dan Arsyil berencana melakukan program kehamilan. Tapi, saat Arkana berusia lima tahun, Arkana didiagnosis menginap syndrom Asperger. Mereka dianugerahi anak yang spesial. Anaknya itu membutuhkan perhatian lebih. Hingga tak mungkin mereka menambah momongan.“Mi, aku rasa kita sudah bisa memberikan Arka seorang adik. Arka sudah lebih mandiri sekarang. Apalagi setahun belakangan, Arka sibuk dengan dunianya. Anak itu sibuk bercocok tanam dan mempelajari robotik. Kita bahkan kesepian karena Arkana terlalu sibuk akhir-akhir ini,” keluh Arsyil.Azmya tertawa kecil. Wanita itu sepakat mengenai kesibukan Arkana. “Kita seperti mempunyai anak yang sudah beranjak dewasa ya, Ars. Padahal usia Arka baru belum genap delapan tahun. Tapi, sepertinya dia sudah lebih sibuk dari kamu!”“Bagaimana kalau kita titipkan Arka selama satu Minggu ke Prof. Jusuf? Kita honeymoon.”Azmya awalnya menolak keinginan Arsyil untuk menitipkan sa
Read more

Bab 83

Hari yang dinanti Arkana dan Arsyil pun tiba. Jika Arkana begitu antusias akan menginap selama satu Minggu penuh di kediaman Profesor Jusuf. Arsyil pun begitu antusias karena akan menghabiskan waktu satu Minggu bersama Azmya. Rasanya sudah lama sekali dia tak mengeksplorasi tubuh sang istri.Arsyil bahkan sudah memesan beberapa kostum yang akan dipakai Azmya saat berada di sana. Pria itu akan menikmati Azmya selama satu Minggu penuh di resort yang telah dipesannya.Sengaja pria itu memilih private villa dengan jaccuzi yang menghadap ke laut. Sehingga mereka bisa terus berada di penginapan tanpa perlu merasa bosan.Kedua pria tampan beda generasi itu benar-benar bersemangat menanti kedatangan hari ini. Berbeda dengan Azmya. Hari di mana dirinya harus mengantarkan Arkana ke kediaman Profesor Jusuf, benar-benar membuat dirinya tak tenang. Untuk pertama kalinya, sejak Arkana lahir ke dunia, mereka harus berpisah.Banyak sekali yang ada di benak Azmya. Apakah anaknya bisa tidur di tempat a
Read more

Bab 84

Arsyil dan Azmya menikmati makan malam mereka di salah satu restoran yang berada di bandar udara internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali. Azmya langsung melakukan panggilan video kepada sang buah hati, begitu dirinya selesai menyantap hidangan makan malam.“Arka sudah makan malam belum, Sayang?”“Sudah,” jawab Arkana.“Makan dengan lauk apa?”Arkana hanya diam sembari menghela napas. Petani cilik itu sepertinya malas untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sang ibu. “Mama, pulang nanti, bawa adik laki-laki untuk Arka, ya.”Azmya merasa terkejut mendengar permintaan sang anak. Adik laki-laki? Siapa yang mengajarkan Arkana meminta seorang adik? Azmya menoleh, menatap tajam sang suami yang menjadi tersangka utamanya. Arsyil menggedikkan pundaknya, karena dirinya memang tak mengajarkan Arkana berkata seperti itu. Seolah tak percaya, Azmya kembali menajamkan matanya pada sang suami.“Aku tidak ada mengajarkan hal seperti itu, Mi. Sumpah!” uc
Read more

Bab 85

Arsyil menenggelamkan wajahnya pada pangkal paha sang istri. Menghirup, mengecup, membelai ceruk kewanitaan sang istri. Azmya yang tengah tertidur pulas, sontak terkejut saat merasakan sensasi yang begitu nikmat di bawah sana.Azmya tadinya mengira sensasi yang dia rasakan itu adalah karena mimpi yang dialaminya. Dirinya memang tengah bermimpi sedang bercumbu mesra dengan sang suami hingga jemari nakal Arsyil bermain di pusat intinya.Azmya sempat melenguh saat pangkal pahanya terasa lembab. Wanita itu masih merasa itu adalah mimpi. Namun, saat Arsyil mengulum gemas daging kecil sensitif miliknya, saat dia merasa ada cairan yang mendesak ingi keluar dari bagian bawah tubuhnya, Azmya tersentak.Wanita itu kini telah sadar bahwa ada seseorang yang tengah bermain di pangkal pahanya. Azmya yang masih setengah tersadar, berontak. Namun, tentu saja Arsyil menahan kaki Azmya hingga wanita itu benar-benar tak bisa bergerak dan hanya pasrah menerima bibir, lidah da
Read more

Bab 86

“Kamu masih sangat nikmat, Azmya. Tubuhmu selalu membuatku tergila-gila. Sejak pertama kali aku memasukimu hingga sekarang. Kamu membuatku jatuh cinta setiap hari. Aku sangat mencintaimu, Azmya Putri.”Malam itu, bukan hanya tubuh Arsyil yang membuatnya melayang. Bukan hanya permainan lihai pria itu yang membuat tubuhnya menggelinjang.Ucapan Arsyil saat mereka saling menumpahkan hasrat, benar-benar membuat Azmya melayang bahkan menggelinjang. Azmya bahkan ingin segera mengulang kembali permainan panas itu.Pujian Arsyil akan tubuhnya, pernyataan cinta Arsyil pada dirinya, benar-benar membuat Azmya bahagia. Bahagia yang bahkan membangkitkan gairahnya. Malam itu, pulau Dewata terasa begitu panas bagi Azmya. Jiwa wanita itu penuh gelora, malam ini.Arsyil masih berada di atas tubuhnya. Keperkasaan pria itu masih berada dalam tubuhnya. Azmya kembali membelit pinggang Arsyil dengan kedua kakinya, meraba punggung pria itu dengan penuh gairah. Azmya bahkan mulai mengg
Read more

Bab 87

Azmya dinyatakan positif hamil, dan wanita itu mengalami mabuk parah. Anggita mendengar Arsyil merengek agar Azmya segera pulih dan pria itu bisa kembali melampiaskan hasratnya.“Aku merindukan ini,” rengek Arsyil sembari meremas kewanitaan sang istri.“Ars ... Aku lagi gak mood. Aku mual dan pusing,” keluh Azmya yang kini mengandung janin berusia 9 Minggu.“Iya Sayang,” jawab pria itu kemudian mendaratkan sebuah kecupan mesra lada dahi sang istri.Dan, tak lama setelahnya, Anggita menghampiri Arsyil.“Pak ... Saya bersedia menggantikan peran Bu Mimi,” ucapnya.Arsyil yang baru saja meneguk segelas air mineral, seketika menyemburkan air yang baru mengisi rongga mulutnya itu. Mata Arsyil melebar, menatap tak percaya pada gadis belia yang kini berdiri di sampingnya.Apa maksudnya dengan menggantikan peran Azmya?“Saya bersedia menjadi istri kedua Bapak. Hanya dinikahi secara siri pun saya rela, Pak.”Arsyil terpaku mendengar kata-kata ajaib yang keluar dari mulut gadis itu. Bagaimana mu
Read more

Bab 88

“Sayang ... Apa Arka masih membutuhkan seorang guru bayangan? Arka kan sudah tidak sekolah formal lagi?” tanya Arsyil saat pria itu baru saja mengantarkan Anggita ke depan pintu gerbang.“Ars ... Bisa tidak sih, kalau kamu tidak menganggu aku. Sebentar saja, Ars. Aku sedang merasa sangat lelah, pusing, mual, seluruh badanku rasanya tidak enak,” keluh Azmya.Baru saja dirinya terlelap. Sang suami sudah kembali mengganggunya. Padahal beberapa menit yang lalu, dirinya baru saja berpesan jika dia tak ingin diganggu.“Aku baru saja memecat Anggi.”Dahi Azmya berkerut. Wanita itu seketika menegakkan tubuhnya. Azmya tentu saja bingung karena sang suami tiba-tiba memecat seseorang yang sudah banyak membantu mereka. Sudah hampir dua tahun gadis itu menemani Arka. Arsyil bahkan bersikap begitu baik pada Anggita. Hingga Azmya kerap mendapati percikan cemburu di hatinya.“Memecat? Kok bisa? Dia berbuat apa? Ketahuan mencuri? Dia mencuri, iya? mencuri apa? Perabotan rumah? Uang? atau apa?”Arsyil
Read more

Bab 89

“Kamu mengatakan ini agar aku melayanimu, kan, Ars?! Kamu kenapa sih, Ars? Sejak dulu, kalau menyangkut hal yang begituan, kamu selalu seperti anak kecil. Aku sedang tidak enak badan, Ars! Kalau aku dalam keadaan fit, aku juga tidak pernah menolak keinginan kamu!”“Mi ... Jangan teriak-teriak. Nanti, Arka dengar.”“Biar saja dia dengar. Biar dia tau kalau papanya begitu kekanakan! Hanya memikirkan dirinya sendiri!”“Anggi menawarkan diri untuk jadi istri keduaku!” ucap Arsyil.“APA?!”Azmya benar-benar terkejut dengan pernyataan yang baru saja terlontar dari bibir sang suami. Anggita menawarkan diri untuk menjadi istri kedua sang suami? Gadis itu secara terang-terangan mengatakan jika dia tertarik pada Arsyil. Yang benar saja!“Dia bilang, dia akan melayaniku dengan baik. Dia bahkan rela hanya dinikahi secara siri.”Lagi, Azmya terperangah. Bagaimana mungkin gadis yang begitu muda dan cantik, rela menyerahkan dirinya begitu saja pada seorang pria beristri? “Apa kamu pernah menjanjika
Read more

Bab 90

Arkana sebenarnya tak lagi membutuhkan shadow teacher untuk mendampinginya belajar. Anak petani tampan itu sudah tak mengenyam pendidikan formal sejak tahun lalu. Begitu lulus dari sekolah taman kanak-kanak, Arsyil dan Azmya memutuskan jika sang anak melanjutkan pendidikan homeschooling.Azmya dan Arsyil langsung yang menjadi mentor bagi Arkana. Mereka memberikan banyak buku tentang pertanian dan robotik untuk Arkana. Arsyil bahkan mengajarkan Arkana yang baru berusia tujuh tahun itu untuk berselancar di internet, Deni memuaskan hasrat sang anak akan ilmu pengetahuan.Selama satu tahun setelah Arkana lulus dari taman kanak-kanak, Anggita hadir di sana, hanya untuk menemani Arkana jika Arsyil dan Azmya sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.Dan kini, tanpa kehadiran Anggita, Arsyil harus benar-benar bisa membagi waktu antara mengurusi bisnis perkebunannya, mengurusi usaha yang dirintis oleh Azmya, serta menemani Arkana belajar.Sementara Azmya yang tengah hamil muda, hanya mampu terkula
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status