Di rumah sakit Elijah terbaring di kasur bersalin, wajah pias, tubuhnya penuh dengan peluh, dalam raut wajahnya terlukis rasa sakit yang luar biasa, tapi masih sabar menahan rasa sakit yang menjalari seluruh tubuhnya, sesekali terdengar suara rintihan serta tangisan. “Nyonya, tarik napas lalu buang, lakukan seperti itu,” Elijah mengikuti instruksinya. “Bagus, ayo dorong kepalanya sudah mulai kelihatan,” dokter terus menyemangati Elijah. Peluh terus bercucuran rasa sakit terus datang bergantian, tangannya mencengkeram erat seprei. Dia merasa jika dirinya tidak akan sanggup untuk melakukannhya. Saat dia sudah kehilangan tenaga ia kembali ingat bagaimana Emilio sangat senang dengan anak yang ada di perutnya ini. “Dokter tolong, tolo
Baca selengkapnya