Semua Bab Terjebak dalam Tubuh Nona Muda Winter: Bab 41 - Bab 50

220 Bab

BAB 51: Jangan Sampai Lihat!

“Aku seorang pengangguran.”Seusai mengalami kecelakaan dan pensiun dari dunia balap karena alasan kesehatan yang membutuhkan waktu lama dalam penyembuhan, Marius tidak melakukan apapun, dia menolak beberapa tim besar balapan untuk menjadi penguji mesin.Marius hanya menghabiskan waktunya dalam kebingungan seperti manusia tanpa arah, semua hasil kerjanya selama berkarier di dunia balap Marius gunakan untuk membeli beberapa saham perusahaan starup.Selain itu, tidak ada yang dia lakukan.“Benarkah?” tanya Winter tidak percaya, semua yang melekat pada tubuh Marius adalah pakaian mahal, untuk satu jam tangan yang dia pakai saja mungkin harus bekerja beberapa bulan bagi orang biasa, mustahil jika pria itu pengangguran.“Tidak ada yang aku lakukan. Aku hanya belajar berjalan seperti bayi di setiap hari. Karena itu aku pengangguran” jawab Marius menekankan.Winter tertawa mendengar jawab Marius, tidak banyak orang bisa percaya diri dan mengaku bahwa dia adalah seorang pengangguran. Terlepas
Baca selengkapnya

BAB 52: Tahu Dirilah

Winter terduduk di kursinya melihat keberadaan rumah Paula di depannya. Rumah itu terlihat cukup mewah dan sedikit berlebihan untuk sebuah rumah dinas bagi karyawan biasa, siapapun yang mengetahuinya akan berpikir jika Benjamin memiliki hubungan special dengan karyawannya karena memberikan perhatian yang berlebihan.Tidak berapa lama Paula keluar dari rumahnya, gadis itu terlihat sedikit kaget karena Winter datang bersama sopirnya,Winter tidak membawa mobil sportnya.Biasanya tidaklah seperti ini.Paula tersenyum lebar melambaikan tangan, gadis itu terlihat sangat cantik seperti tuan puteri dari keluarga konglomerat. Paula menyembunyikan rasa penasarannya karena Winter memakai mobil biasa.“Hay,” sapa Paula begitu sudah masuk ke dalam mobil.“Aku minta maaf untuk yang kemarin,” ucap Winter memulai pembicaraan, dia tahu Paula pasti akan curiga dan mulai berhati-hati dengan perubahannya, Winter harus tetap membuat Paula lengah dengan bersikap bodoh seperti biasa.“Syukurlah jika kau sa
Baca selengkapnya

BAB 53: Masalah Mudah

Winter sudah mencari semua hal tentang Paula. Paula bisa bersekolah yang sama dengan sekolah Winter berkat beasiswa dari Benjamin, Benjamin juga memberikan Paula uang jajan di setiap akhir pekan untuk keperluan sekolahnya. Bahkan, setelah Winter melihat semua rekening Koran kartunya di cetak, Paula memegang salah satu kartu milik Winter.Kini Winter sudah memblokir semuanya dengan berbagai alasan dan hanya memegang satu kartu yang hanya bisa di akses Winter.Paula sudah lebih dari kata keterlaluan, dia tidak hanya merusak pikiran dan tubuh Winter. Dia juga mencuri semua yang Winter miliki dan lebih parahnya lagi dia terus berandai-andai untuk berada di posisi Winter lalu menyingkirkannya.Paula bukan lagi dia seorang penjahat, dia adalah saudara setan.Semua hal jahat melekat sempurna di dalam dirinya. Setan sekalipun tidak perlu menggoda Paula untuk melakukan kejahatan karena Paula adalah calon ahlinya neraka.“Nai, apa kau sudah menemukan kabar Selina?” Tanya Winter yang lebih memen
Baca selengkapnya

BAB 54: Pembalasan Paula

Kedatangan Paula ke dalam kelasnya mencuri perhatian semua orang, orang-orang yang semula tertawa lebar saling mengobrol mendadak membisu karena kehadiran Paula. Teman-teman Paula membicarakan pengalaman memalukan mereka beberapa hari yang lalu melihat Paula di seret ke kantor polisi usai kedapatan mencuri dan mengalami kendala saat melakukan pembayaran.Kejadian itu menjadi pusat perhatian banyak orang dan menjadi bahan pembicaraan teman-temannya yang membicarakannya kepada orang lain.Teman-teman Paula jadi berspekulasi bahwa Paula mencuri untuk membayar makanan.Senyuman yang sempat merekah di bibir Paula harus memudar karena orang-orang semula begitu care dan respect kepadanya membuang muka berpura-pura tidak melihat kedatangannya.Mereka terlihat malu untuk bertegur sapa dengan Paula. Tidak hanya malu, mereka juga marah karena pada saat itu mereka masih mengenakana pakaian seragam, secara tidak langsung kejadian buruk hari itu akan di ketahui semua orang bahwa sekolah elit Kirin
Baca selengkapnya

BAB 55: Bermain Cantik

Merasakan sesuatu yang tidak begitu membuat nyaman pada akhirnya membuat Winter menarik dari dari keramaian.Winter segera pergi lapangan terbuka sekolah dan membuka handponenya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Winter berkutat mencari-cari dalam waktu lama, hingga akhirnya Winter melihat sebuah video yang memalukan dirinya.Video itu memperlihatkan Winter yang terjatuh dari kursi restaurant dan membuat bagian sisi pakaiannya sobek dengan banyak noda di seluruh tubuhnya yang membuat semua orang melihat ke arahnya.Di video itu Winter hanya menangis malu di damping Paula yang terlihat seperti seorang sahabat yang sempurna untuk Winter.Bibir Winter sedikit terbuka menarik napasnya dalam-dalam. “Si brengsek sialan siapa yang berani malakukan ini?” Gumamnya dengan gigi mengerat menahan diri untuk tidak membanting handpone di tangannya.Tidak perlu Winter pikirkan lama-lama untuk mengetahui siapa yang sudah menyebarkan video memalukan itu. Winter langsung teringat sosok Paul
Baca selengkapnya

BAB 56: Tekad Baru

Nai mulai melajukan mobilnya lagi dan tidak banyak bertanya dengan semua sikap aneh Winter akhir-akhir ini. Sepanjang hari hingga pertengahan malam, Winter tidak pernah berhenti bergerak. Sangat berbeda dengan Winter yang, dulu Winter hanya mengurung diri di rumah seharian dan hanya keluar jika Paula mengajaknya pergi keluar. Itu juga hanya untuk menemani Paula bermain, belanja makan dan tentu saja di bayar dengan uang Winter. Kini Winter sudah sangat berubah di mata Nai.. Winter melakukan semua hal dengan penuh semangat tanpa terlewatkan meski dia sering mengeluh lelah. Winter sangat aktif dan jarang bersama Paula. Perubahan Winter adalah sebuah angin segar yang membahagiakan semua orang. Dulu, Nai bekerja untuk Vincent dan menemaninya Inggris, akhir-akhir ini dia memiliki kesempatan untuk menjaga Winter dan harus melaporkan apapun yang terjadi kepada Benjamin. Nai mengenal Winter sejak dia masih kecil dan selalu berada dalam gendongan ibunya, karena itulah Nai bisa merasakan pe
Baca selengkapnya

BAB 57: Dia, yang Terlupakan

Baru puluhan menit Winter pergi, kini makam Kimberly Feodora kembali kedatangan tamu yang ingin bertemu dengannya.Sore yang cerah terlihat sangat indah dan terasa hangat menciptakan bayangan pergerakan lembut seseorang yang bergerak mendekati makam Kimberly. Bayangan itu bergerak di atas bebatuan jalan.Rumput-rumput bergerak di terpa angin membuat bunga dandelion berterbangan di udara dan di bawah langit yang cerah, bunga-bunga yang terbang itu seakan menyambut kedatangannya yang sering datang.Bayangan itu terhenti ketika dia sudah berada di depan makam Kimberly.Sebuah tangan menggenggam seikat bunga mawar putih bersimpul biru dengan dengan jumlah daun enam tangkai, ujung tangkai itu basah dan beraroma mandarin kesukaan Kimberly.Tangan itu menjatuhkan genggaman tangannya dari bunga yang dia bawa dan membuat bunga itu terjatuh di atas rerumputan.Manik matanya yang kekuningan terkena sinar matahari sore terlihat cerah dan tajam, matanya yang indah itu bergerak melihat bunga yang d
Baca selengkapnya

BAB 58: Curiga

“Vincent, apa kau merasakannya?” Benjamin bertanya dengan serius.Vincent membulak-balikan document dan membacanya dengan teliti, “Apa maksud Ayah?” tanya balik Vincent terlihat acuh.“Winter, dia sudah berubah.”Vincent langsung menutup document di tangannya. Tanpa perlu Benjamin katakan sekalipun, Vincent sudah bisa merasakannya.Cukup lama Vincent terdiam, pria itu mengingat banyak hal mengenai perubahan Winter yang sudah terlalu jauh bagi Vincent. Meski dia memakluminya, namun perubahan Winter membuat Vincent merasa sedikit asing dengan adiknya.Vincent sangat bahagia dengan Winter yang berubah, dia berpikir bahwa adiknya akan kembali menjadi Winter yang ceria penuh dengan kebahagiaan dan rasa percaya diri seperti waktu kecil.Akan tetapi, perubahan Winter melampaui apa yang Vincent harapkan.Perubahan adiknya itu perlahan menjadi perhatian yang serius Vincent, perhatian serius Vincent terjadi usai mengetahui jika Winter sudah sudah tidak lagi memiliki trauma dengan air, Winter ti
Baca selengkapnya

BAB 59: Paula, si Manipulatif

Suara tawa terdengar di bawah, Winter berjalan penuh kehati-hatian dan berdiri di sisi pagar melihat ke bawah.Satu jam Winter menghabiskan untuk mandi luluran dan berdandan, dia tidak mempedulikan kedatangan Paula, bahkan Winter berharap Paula sudah pulang. Namun apa yang Winter harapkan tidak terjadi karena kini Paula masih berada di bawah menunggunya.Paula terlihat pandai menahan Vincent dan bermanja-manja kepadanya.Winter dapat melihat, ada ke tidak nyamanan yang tengah Vincent rasakan saat berbicara dengan Paula.Entah apa tujuan Paula bersikap manis kepada Vincent.Winter hanya menemukan dua jawaban..Paula ingin Vincent jatuh cinta kepadanya, atau Paula ingin Vincent menganggap dia adiknya, sama seperti kepada Winter.Winter mengibaskan rambutnya dan menegakan tubuhnya, gadis itu tersenyum miring teringat kejadian hari ini.Entah untuk apa Paula menemuinya sekarang. Winter ingin melihat apa yang akan Paula lakukan kepadanya sekarang.Winter segera turun meneruni satu persatu
Baca selengkapnya

BAB 60: Menemui Marvelo

Kaki Winter berjinjit menekan-nekan bel sebuah panthouse. Marvelo yang kemarin dia temui dan hari ini kembali tidak datang ke sekolah, mau tidak mau membuat Winter datang mencarinya. Winter membutuhkan jawaban Marvelo sekarang juga, dia tidak ingin menunggu lagi. Kali ini Winter sudah merasa yakin dan percaya diri untuk menemui Marvelo karena dia sudah memiliki bukti lain untuk mengancam Marvelo. Bahkan Winter tidak perlu menjelaskan apapun lagi kepada Marvelo karena Marvelo sendiri sudah tahu. Dan di sinilah Winter sekarang, berdiri di depan pintu sebuah panthouse mewah apartement tempat di mana Marvelo tinggal. Cukup lama Winter menunggu, jarinya tidak berhenti menekan bel. Tidak berapa lama pintu terbuka. Winter tersenyum lebar begitu Marvelo yang membuka pintu, sementara Marvelo menunjukan ekspresi dingin seperti biasa, Marvelo terlihat tidak begitu kaget dengan kedatangan Winter seakan ini bukan pertama kalinya Winter datang ke tempatnya. Senyuman Winter kian lebar melihat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
22
DMCA.com Protection Status