Aku menatap pintu kamar mandi, menanti Tristian selesai dengan urusan mandinya dan ingin segera mendapat penjelasan. Di kepalaku menari-nari berbagai dugaan aneh yang enggan aku pecayai, sisi jahatku bersorak menyuarakan kecurigaan. Sepuluh menit aku tidak mengalihkan pandangan sampai pria itu akhirnya keluar membuka pintu dengan handuk membelit pinggang, dan menggunakan handukku untuk mengeringkan rambutnya. Dia menyeringai melihatku tidak berhenti menatapnya, padahal bukan tatapan gairah yang aku tujukan, entah mengapa dia salah mengerti. Aku merasa sedikit kesal, aku mengambil ponselnya dan menyalakan layar. Mata Tristian menyipit sambil berjalan mendekat, dia mengambil ponselnya lalu membaca, kemudian menatapku sambil terkekeh. "Hehe.. kenapa? Pikiran kamu kemana hah?" Tristian duduk di samping ranjang, satu kakinya naik menyamping, satu tangannya menekan ranjang disamping pinggangku. Aku terdiam, mungkin bibirku sedikit cemberut, dia hendak mengecupnya tapi aku menghindar. Tri
Terakhir Diperbarui : 2022-07-23 Baca selengkapnya