Home / Romansa / GREET'S WILDEST DREAM / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of GREET'S WILDEST DREAM: Chapter 1 - Chapter 10

104 Chapters

Meet Greet

"Ha-halo perkenalkan namaku Greet, salam kenal semua, sen-senang bisa bergabung di tim ini."Aku menahan gugup saat tersenyum, menelan saliva berkali-kali saat belasan pasang mata menatapku tajam. Entah sebenarnya tajam atau tidak, aku yang insecure selalu berpikir melebihi keadaan yang sesungguhnya. Aku menghela napas, semua semangat dan keberanian yang sedari pagi ku kumpulkan seolah menguap begitu saja."Baik, kalau begitu, seperti yang saya katakan tadi, Tim akan di bagi dua." Suara pria paruh baya yang Aku ingat bernama Pak Ronald terdengar. ""Team A, Leader Amanda, sama Regina presenter, camera Krisna, research sama editing Mirna n Sean." Sang Manajer, Pak Ronald menyebutkan pembagian Tim."Team B, Tristian sebagai Leader, tapi dia masih di Semarang. Presenter Silvy, camera Andreas, Greet n Leon research and editing. Lalu Team B, Tristian sebagai Leader, tapi dia masih di Semarang. Presenter Silvy, camera Andreas, Greet n Leon research and editing."
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Definitely Him

Aku menguap entah untuk yang ke berapa kalinya, melirik jam di pergelangan tanganku, masih pukul lima pagi dan aku sudah sampai di terminal satu bandara SoeTa. Pagi ini adalah hari pertamaku penugasan keluar kota dan nampaknya aku yang paling pertama datang dibanding rekan teamku yang lain. Pesawat pukul tujuh pagi menuju Yogyakarta, seharusnya kami sudah check in tapi belum terlihat batang hidung siapapun. Udara pagi dan ac bandara ditambah suasana yang masih sepi membuat tubuhku sedikit kedinginan. Untung saja aku mengenakan cardigan jeans kesayanganku.Walau ngantuk, aku merasa bersemangat, aku terbiasa pergi liburan dengan kedua orangtuaku. Dan sekarang pekerjaanku menuntut untuk pergi keluar kota, anggap saja sekalian liburan sendirian. Lima belas menit kemudian mulai terlihat rekan-rekan yang ku kenal. Ada mba Silvy, mas Andreas, Leon yang seumura
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Recognize

Empat puluh menit kemudian kami sampai disalah satu tempat wisata hits di Yogya. Sebenarnya hanya perkebunan madu, tapi ada cafe baru yang menjual makanan dan minuman serba madu, dan spot untuk foto yang pasti akan disukai pada netizen.Aku dan Leon sebelumnya sudah mencari dan menentukan tempat apa saja yang akan kami kunjungi. Jadi tidak bingung harus kemana setelah sampai di kota kunjungan kami. Sebelumnya juga aku sudah menghubungi pengelola tempat itu dan berkata akan datang dan meminta ijin untuk meliput berita tentang tempat itu.Hampir empat jam kami disana, mba Silvy sebagai presenter mencoba berbagai wahana yang ada, dan juga makanannya. Aku ikut tersenyum saat melihat dia berbicara dengan luwesnya di depan camera, hampir tidak pernah mengulang karena dia pintar bicara. Dia sangat berbeda jika sedang ngobrol biasa.
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Ignore

Flashback On.. Monas"Leganyaaaa ...."Aku menghela napas saat menyerahkan hardcover tugas akhirku pagi ini. Hatiku terasa ringan, selesai sudah kewajibanku sebagai seorang mahasiswa."Greet!"Suara berat yang terngiang di benakku terdengar, walau dalam situasi gelap sekalipun aku akan mengenali suara itu. Aku menoleh dan melambai ke arah pria itu yang akhir-akhir ini dekat denganku. Tristian Delmar, yang biasa di panggil Ian oleh teman-teman seangkatan kami. Kami dekat sejak setahun belakangan ini. Ada tiga mata kuliah dimana aku dan dia sekelompok, dan hari ini kami janjian untuk jalan setelah menyelesaikan skripsi kami.
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Guessing

Tristian povDia mengacuhkanku. Benarkah dia tidak ingat padaku?Terkejut awalnya saat melihat dia di pesawat kemarin. Saat di Semarang, rekan kerjaku bilang ada dua anak baru yang akan masuk ke divisi kami. Salah satunya bernama Greet. Jujur pikiranku langsung terbayang Greet yang ku kenal. Gadis polos dan tulus saat berteman denganku waktu kuliah dulu. Pertemanan kami cukup unik, di tahun terakhir kuliah kami kebetulan satu kelas dalam tiga mata kuliah. Dan kami selalu satu kelompok. Dia, Greet yang chubby, selalu rajin mengerjakan dan mencatat tugas kelompok kami, terlihat menarik daripada Rinka yang terus sibuk mengulas lipstik atau Sophie yang membuat vlog kemana dan dimanapun kami berkumpul untuk mengerjakan tugas.Dan siapa sangka kalau Greet sama
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Memories

Flashback On - Four Years AgoAku berlari dengan kecepatan cukup tergesa di atas rata-rata menurutku. Menaiki tangga tanpa peduli dengan orang-orang yang memandangku heran. Napasku berpacu seolah oksigen terbatas untuk dihirup. Setelah anak tangga terakhir langkahku melambat. Aku berjalan pelan menuju ruangan yang di tuju lalu berhenti di depan pintu. Menarik napas banyak-banyak, lalu mengusap peluh di dahi sebelum membuka pintu.Aku menunduk sedikit saat melihat ada empat puluh kepala menengok hampir bersamaan ke arahku.Seorang pria paruh baya berdiri di samping meja dosen, menurunkan kacamatanya memandangku dengan tatapan terganggu."Ma-maaf saya terlambat pak." Aku berjalan mendekat dengan perlahan sambil menelan saliva dengan susah payah. Gawat kalau sampe ga di perbolehkan masuk!"Ck ..." Pria tua itu melirik jam di pergelangan tangannya. "Lima belas menit! Lain k
last updateLast Updated : 2022-03-26
Read more

Another Man

Aku merapihkan meja kerja dan tasku, kemudian bergegas mengantre untuk absen pulang. Biasa aku bersantai-santai, tapi sekarang aku sedikit tergesa. Seseorang yang aku rindukan sudah menunggu di bawah, di lobby kantor tepatnya. Aku mengabaikan tatapan penasaran yang selalu aku hindari tiga hari belakangan ini. Tidak beda jauh dengan saat ke Yogya kemarin, dia terus membuatku kesal karena tidak berhenti mengawasiku. Tapi aku tidak peduli, tidak ingin terlihat peduli.Aku turun dari lift dan setengah berlari ke arah coffe shop yang terletak di tengah lobby kantor. Mataku menoleh ke berbagai arah kemudian pandanganku berubah gelap saat seseorang menangkup tangannya menutup inderaku itu."Rick!" Aku setengah berteriak dan berbalik."Hai ..." Pria tampan yang sudah lama aku rindukan itu tersenyum lebar. Aku memekik dan langsung memeluknya."Oh God, i miss you so much!" ucapnya tidak peduli dengan pandangan orang lain yang menatap kami.
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

Reasonless Jealousy

Tristian POVAku merasa jengkel,sejengkel-jengkelnya! Ini pekerjaan kantor, untuk apa bule tidak jelas itu ikut kami kesini? Apakah dia tidak tahu bahwa kita kesini untuk bekerja bukan untuk liburan? Ditambah lagi panggilannya kepada Greet yang sok ke inggris-inggrisan.Han ... Hon ... Han ... Hon ...Di sini kan Indonesia bukan luar negeri! Tetapi anehnya anak buahku tidak ada yang keberatan kalau dia ikut, ditambah lagi pria itu seperti memberikan sogokan kepada anak buahku dengan membeli berbagai macam makanan seolah aku tidak pernah melakukannya. Cih!Kami menginap di salah satu cottage bintang lima di pinggir pantai untuk menginap disini selama tiga hari. Plan kami kali ini meliput tentang fasilitas dan restauran yang ada di cottage. Yang semakin menyebalkan adalah si pria bule itu bahkan menginap di tempat yang sama dengan kami.Setelah jam makan siang, rencananya kami akan break sebentar sampai jam dua lal
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

The Man From The Past

Greet povHarusnya aku bernapas lega, Tristian terlihat cuek, dingin, tidak terus menatapku seperti biasa. Apakah karena ada Rick? Tapi kenapa aku sekarang malah gelisah?Aku belum bisa cerita apa-apa pada Rick. Untungnya dia tidak menuntut penjelasan saat kemarin aku bilang bahwa dia pacarku di depan Luna dan Tristian. Dia sekarang sedang tertidur lelap di kamarnya, katanya mau menikmati waktu zen-nya sampai saat makan malam nanti.Tidak terasa sudah matahari sudah hampir tenggelam, kami sudah berkeliling sambil mengupas setiap sudut di hotel ini. Tinggal makan malam dan wawancara dengan chef.Aku sangat suka sunset. Bagiku itu keindahan yang Tuhan ciptakan, agar kita bisa menghargai waktu di siang hari sebelum menikmati saat malamnya.Aku duduk di tepian batu-batu besar di pinggir pantai. Hotel ini membuat dermaga kecil sepanjang lima ratus meter yang menjorok ke pantai, biasanya digunakan bagi para tamu menginap yang in
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

Uncomfort Situation

Aku duduk dengan Rick saat kami sarapan. Dia melayaniku dengan baik, mengambilkan ini, membawakan itu, dia sengaja memberi perhatian lebih padaku setelah kejadian kemarin. Akhirnya aku mengungkap siapa Tristian. Aku pernah bercerita pada Rick tentang pria yang pernah membuatku patah hati, tapi aku tidak pernah memberi tahu siapa namanya. Dan dia terkejut saat tahu kalau pria itu adalah Tristian.Rick marah saat aku tidak bisa lagi menutupi perasaanku, selama ini dia pikir aku sudah melupakan Tristian tapi nyatanya pria itu masih saja menguasai pikiranku. Mungkin rasanya berlebihan, tapi untuk gadis dengan rasa insecure tinggi sepertiku, menyukai seorang pria bukan hal mudah, apalagi untuk membuka hati.Aku dulu merasa di permainkan. Tidak seorang pun seharusnya boleh memainkan perasaan orang lain. Dan aku d
last updateLast Updated : 2022-04-24
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status