Aku terdiam menatap langit-langit kamar, entah sudah berapa lama aku hanya membiarkan airmataku mengalir, aku menangis tanpa suara.Rasanya jantungku berhenti berdetak. Paru-paru ku tidak bernapas, darahku berhenti mengalir, nyawaku terenggut.Aku mengangkat tanganku menatap jari tangan, kilau cincin berlian yang Tristian sematkan tampak redup. Aku meringkuk dan kembali menangis.Aku tidak ingin apa-apa lagi.Tuhan, bolehkah aku memintaMu untuk menghentikan waktu, agar tidak merasa sesakit ini?***"Greet!"Suara ketukan dipintu terdengar, aku duduk di sofa bed di tengah ruangan. Ruangan aku biarkan gelap, horden masih tertutup, aku tidak tahu jam berapa sekarang."Greet, ini aku Silvy."Suara halus wanita itu menyentakku. Aku menyeret tubuhku, meraih gagang pintu dan membukanya, menatap kosong ke wajah yang terlihat cemas menatapku."Greet ... Oh dear ..." Mba Silvi memelukku.Aku memejamkan mata, tangis yang baru sepuluh menit lalu terhenti kini kembali pecah. Aku meraung, menjerit
Last Updated : 2022-05-13 Read more