All Chapters of Suamiku yang dari Desa Ternyata Kaya Raya : Chapter 91 - Chapter 100

123 Chapters

Mendatangi Rumah Calon Penyewa Sawah

#SKDYPart 91 Mendatangi Rumah Calon Penyewa SawahAbi lantas melanjutkan bicaranya kalau orang kaya yang akan menyewa sawah tersebut ingin bertemu mas Umair dan aku secepatnya. Mas Umair pun menyetujuinya dan berencana akan datang ke rumahnya besok yang kebetulan adalah hari libur ia mengajar.Aku sendiri malah jadi penasaran siapa orang kaya tersebut. Sepertinya ia begitu terobsesi dengan sawah milik mas Umair. Dan lagi, sebanyak apa tanaman yang akan ia tanam sehingga satu sawah saja tak cukup. ***Ketika sampai di alamat yang dituju aku dan mas Umair tercengang kala melihat rumah besar di hadapan kami. Sebab mas Umair tahu kalau rumah besar tersebut dulu adalah tempat tinggal mertua Rima. Wanita yang pernah dekat dengannya sebelum ia menikah. Namun, kata mas Umair rumah di depannya ini dulu berukuran kecil dan semegah seperti yang saat ini kami lihat. Aku dan mas Umair mendadak takut jika kami salah alamat. "Kamu yakin alamatnya ini, Mas?" tanyaku pada mas Umair yang terlihat k
last updateLast Updated : 2022-08-12
Read more

Rima

Aku terus saja melakukan aktivitasku hingga pada akhirnya tanpa sengaja tiba-tiba netraku terhenti pada satu foto pengantin berukuran besar di ruang sebelah. Aku terus memperhatikan foto pengantin tersebut. Merasa heran karena dari foto itu aku melihat antara pengantin lelaki dan pengantin perempuannya tampak adanya perbedaan usia yang sangat jauh. Ditambah aku merasa seperti pernah melihat foto pengantin perempuan tersebut. "Dik!" suara mas Umair tiba-tiba membuyarkan tatapanku pada foto itu. "Sini!" mas Umair memintaku untuk kembali duduk. Dengan langkah malas aku pun menuruti permintaan mas Umar. Meski sebetulnya dalam hati masih memikiran sosok pengantin perempuan yang ada di foto tadi. Ah, aku benar-benar merasa pernah melihatnya. Tapi di mana dan kapan aku betul-betul tak bisa mengingatnya. Aku melirik kesal sembari mendudukkan kembali tubuhku di samping suamiku. Ingin bercerita tentang apa yang barusan ku lihat, tetapi pasti responnya tak sesuai dengan yang ku harapkan. Perc
last updateLast Updated : 2022-08-15
Read more

Bukan Rima?

#SKDYPart 92 Bukan Rima? Ketika hendak pamit pulang, bersamaan pula adanya mobil yang memasuki halaman rumahnya pak Budi. Kata pak Budi itu adalah istrinya yang baru saja pulang lantaran tadi sempat pergi karena ada sebuah urusan. Si istri pun keluar dari mobilnya yang seketika membuatku dan mas Umair terkejut. Terkejut bukan karena dandanannya, melainkan karena kami tahu perempuan tersebut yang ternyata adalah Rima. Wanita yang pernah mampir dalam kehidupan rumah tangga kami. Seketika aku menelan ludahku secara kasar. Teringat kembali wanita yang ku kira Rima saat aku menjemput Shaka di sekolah barunya beberapa hari yang lalu. Dan kini terjawab sudah jika wanita tersebut benarlah Rima, dan lelaki yang membersamainya kemarin mungkin saja adalah pak Budi. Dan yang semakin membuatku terkejut lagi adalah aku baru menyadari kalau sebetulnya kerja sama antara mas Umair dan pak Budi itu artinya kami bekerja sama juga dengan Rima. Ah, rasanya seperti terjebak dalam kandang buaya. Ya, bu
last updateLast Updated : 2022-08-19
Read more

Rantangan

#SKDYPart 93 RantanganBiarpun mas Umair menganggap jika Tiyas bukanlah Rima, itu bertanding terbalik denganku yang tetap berkeyakinan jika Tiyas adalah Rima. Hanya saja yang membuatku bingung mengapa ia tak mengenaliku dan mas Umair? Padahal aku merasa wajah dan penampilanku tidak berubah meski sudah bertahun-tahun lewat. Aku bertekad akan membuktikan pada mas Umair jika Tiyas memanglah Rima. Ini semua ku lakukan hanya untuk memastikan rumah tanggaku tetap aman. Mengingat dulu Rima pernah berpura-pura berubah dengan tujuan yang tidak baik. Dan aku tak ingin hal itu terjadi lagi. ***Saat akan menjemput Shaka aku sengaja datang lebih awal. Berharap akan bertemu dengan Tiyas yang ku yakini adalah Rima. Dari sinilah akan ku selidiki siapa wanita tersebut sebenarnya. Entah mengapa aku begitu antusias saat murid-murid di sekolah TK ini sudah berhamburan ketika melewati pintu kelas. Pandanganku terus-menerus menatap setiap anak yang keluar dari kelas. Bukan mencari Shaka, melainkan ka
last updateLast Updated : 2022-08-22
Read more

Di Rumah Pak Budi

Dengan senyum mengembang aku pun menerima rantangan tersebut. Semangatku untuk menyusul mas Umair kembali berkobar sebab dengan rantangan ini yang bisa kujadikan sebagai alasan aku menyusulnya. ***Sesampainya aku di rumah pak Budi dan baru melewati pagar rumahnya, aku pun dibuat tertegun karena pemandangan di mini taman depan rumah ini. Bukan karena keindahannya melainkan adanya mas Umair yang tengah mengobrol dengan Tiyas tanpa ada orang lain yang membersamainya. Bukankah hal yang demikian dilarang dalam agama karena mereka bukan mahram? Sekalipun jarak mereka berjauhan tetap saja apa yang mereka lakukan tidak akan bisa dibenarkan. Aku sampai tak habis pikir mengapa suamiku bisa bertindak seperti itu padahal selama ini aku selalu menganggap kalau ilmu agama mas Uamir lebih baik dariku. Dan yang membuatku semakin kecewa adalah mas Umair sama sekali tak menyadari kehadiranku. Atau jangan-jangan telinga suamiku itu sudah mulai tuli! Dengan penuh keterpaksaan aku pun mencoba menahan
last updateLast Updated : 2022-08-23
Read more

Tiyas Adalah ...

#SKDYPart 94 Tiyas Adalah ... "Aku tau kalau dia Rima!" mas Umair membalap sepeda motorku lalu membiarkanku terngiang-ngiang dengan ucapannya barusan. Apa aku tak salah dengar? Aku pun mencoba menambah laju sepeda motorku sembari terus menatap punggung mas Umair yang sudah agak jauh di depan. Sebetulnya suamiku itu melajukan sepeda motornya tak begitu kencang namun entah mengapa aku malah merasa melambat hingga tak bisa menyusulnya. Padahal batinku sudah rewel ingin memastikan ucapannya tadi. Ah, mas Umair! Hingga sampai rumah pun aku tetap tak bisa menyusul sepeda motor mas Umair. Alias kalah. Amat terasa aneh karena aku sudah sekuat tenaga berusaha menyalip laju kendaraan suamiku itu. Atau jangan-jangan memang aku nya saja yang tak bisa melaju sekencang mas Umair. ***"Maksud ucapanmu tadi apa, Mas?" tanyaku pada malam harinya disaat aku dan mas Umair bersiap untuk tidur. Bukannya langsung menjawab pertanyaanku mas Umair malah menarik selimut dan menyandarkan tubuhnya pada san
last updateLast Updated : 2022-08-29
Read more

Mencurigai Seseorang

#SKDYPart 95 Mencurigai Seseorang Sebab selama ini aku dan mas Umair tahu kalau Rima itu begitu terobsesi pada mas Umair. Terbukti dari berbagai caranya dimasa lalu yang selalu berusaha untuk mendekati mas Umair bahkan disaat ia masih berstatus suami orang. Ditambah saat mas Umair mendatangi rumah pak Budi tadi sore, suamiku itu mengatakan jika Rima lah yang mengusulkan pada pak Budi untuk menyewa sawah-sawah kami. Mendengar hal demikian pun aku yakin jika ini adalah salah satu caranya untuk kembali mendekati mas Umair. Astagfirullah, kenapa harus ada calon pelakor yang kembali muncul dalam kehidupan rumah tanggaku? ***Mas Umair juga menambahkan jika sebetulnya pertemuannya tadi sore dengan pak Budi karena istrinya lah yang berkeinginan. Dan dari situlah mas Umair yakin jika Tiyas adalah Rima.Sebab, sebelumnya saat pertama kali mas Umair melihat istri pak Budi tersebut, ia juga mencurigai jika Tiyas adalah Rima. Namun karena tak mempunyai bukti apapun, mas Umair memilih diam dan
last updateLast Updated : 2022-09-01
Read more

Di Sekolah Shaka

#SKDYPart 96 Di Sekolah ShakaTerlepas dari masalah yang sedang kami hadapi, mas Umair justru memikirkan hal lain. Dimana ia mencurigai seseorang yang ia sangka telah berbuat curang kepada padi-padi kami. Karena baginya masalah seperti ini terjadi sebab tangan manusia. Hanya saja, kecurigaan mas Umair ini belum bisa ia sebutkan siapa orangnya karena ia tak ingin menuduh tanpa bukti. "Aku yakin kalau dia pelakunya!" ucap mas Umair dengan tatapan tajam yang entah ia tujukan pada siapa. ***"Siapa yang Mas maksud tadi?" tanyaku sesaat setelah aku dan mas Umair memasuki kamar kami. Mas Umair masih terdiam sembari tetap menatap arah depan. Kembali menghela napasnya kemudian dilanjutkan duduk di tepi ranjang. Reflek aku pun mengikuti langkahnya. "Mas mencurigai pak Budi?" terkaku. Mas Umair menoleh kearahku yang duduk di sebelahnya. "Bukan, Dik," katanya bersamaan dengan menggelangkan kepalanya. Dahiku berkerut. Mendengar tebakanku salah membuatku kembali menerka siapa gerangan yang
last updateLast Updated : 2022-09-03
Read more

Di Taman Sekolah

#SKDYPart 97 Di Taman SekolahLega mendengar kalau mas Umair tak melanggar aturan agama. Tetapi yang masih menjanggal untuk apa dia meminta bantuan pada orang lain ? Dan ada apa di taman sekolah? Dengan tangan kananku yang di gandeng mas Umair, kami pun melangkah menuju taman yang tepatnya berada di samping gedung sekolah. Terus berjalan hingga pada akhirnya aku melihat sosok wanita yang tengah duduk sendirian di salah satu bangku taman dengan posisi membelakangi kami. Lagi-lagi perasaan penasaranku kembali muncul dengan wanita tersebut. Apakah ia yang akan ditemui suamiku sesuai dengan perkataan pria tadi? Entah benar atau tidak sebab mas Umair sendiri justru mengunci rapat mulutnya alias tidak memberitahukanku siapa orang yang akan ia temui itu. Atau malahan jangan-jangan suamiku ini belum tahu siapa orang yang akan ia temui? Rasanya tak mungkin kalau ini. Langkahku dan mas Umair pun berhenti tepat di samping bangku wanita tersebut. Meski sudah berjarak amat dekat tetapi aku ma
last updateLast Updated : 2022-09-05
Read more

Identitas yang sebenarnya

#SKDYPart 98 Identitas yang sebenarnya Meski begitu aku masih penasaran dengan sosok wanita tadi? Apakah betul ia adalah Rima? "Tadi itu siapa, Mas?" tanyaku sesaat setelah aku dan mas Umair sudah berada di atas sepeda motor kami yang siap melaju. "Rima ya? Atau Tiyas? Atau siapa sih, Mas?" aku menoleh ke sisi wajah mas Umair yang hanya sedikit terlihat karena terhalang helm yang dikenakannya. "Nanti ya," balas mas Umair lalu menghidupkan mesin sepeda motornya. "Gak dikasih tau juga gak pa-pa!" ketusku seraya memundurkan posisi dudukku hingga di ujung jok sepeda motor sehingga membuat adanya jarak diantara kami. Meski demikian mas Umiar tetap melajukan sepeda motornya tanpa menggubris apa yang aku lakukan. Bahkan sekedar bertanya saja tidak. Melihat kenyataan aku diabaikan begini jelas membuatku semakin dongkol pada mas Umair. Rasa diabaikan oleh mas Umair itu pun berlangsung hingga kami sampai di rumah. Bahkan setelah memarkirkan sepeda motornya ia berlalu ke dalam rumah begi
last updateLast Updated : 2022-09-07
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status