Part 2 Pernikahan Tiba-tiba, tanpa di duga mas Umair menghampiri pak Marwan dan mama. Lelaki desa yang kini sudah menyandang status suamiku ini, memang sekilas penampilannya tak terlihat seperti orang desa. Perawakannya gagah, tampan dan mempesona. Tapi ya itu, sekali orang desa ya tetap orang desa. "Ganteng ya, beruntung banget, deh Saudah, " ujar Sofia teman satu kompleks ku ketika ia pertama kali melihat mas Umair. "Iya, ganteng, tapi kalo miskin bisa apa? " sahut Rani, teman kompleks ku juga. Rani itu berbeda dengan Sofia. Rani selalu mengukur laki-laki dari isi dompetnya. Mungkin turunan dari mamanya yang juga satu genk dengan mama tiriku itu. "Hutang berapa mama Ros pada Anda? " tanya mas Umair, membuat kami semua yang ada terkejut. Apa dia punya uang? "Lima juta! " tegas pak Marwan menunjukkan lima jari tangannya ke wajah mas Umair. "Anda bisa temui saya selesai acara. Saya
Last Updated : 2022-03-28 Read more