Arana tak menyahut. Dia hanya diam memandang kearah tangga. Kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya. "Arana, kamu kenapa sayang" Miranda terkejut melihat sikap Arana. Saga yang melihat itu langsung mendekati Arana. "Arana kamu kenapa?" menarik pelan tangan Arana yang menutupi wajahnya. Nampak air mata sudah mengalir deras di kedua pipi Arana, tatapannya kosong, wajahnya pucat pasi. Rendra menatap tajam dan dingin dengan rahangnya mengeras, kedua tangannya mengepal kuat berusaha menahan dirinya melihat keadaan Arana. "Kita pulang!" ucap Saga lalu menggendong Arana ala bridal. Saga membawa Arana keluar dari rumah orang tuanya. Bima dan Miranda mengikuti Saga sampai ke depan teras. menyuruh meminta sopir untuk mengantarkan mereka kembali ke rumah. Saga sama sekali tidak berniat melepaskan Arana dari pelukannya. Saga memeluk Arana yang terus menangis dan bergumam lirih."Anakku, anakku,,"Suara Arana sangat menyayat hati Saga. Rahangnya mengeras dan matanya memerah. Ada ra
Read more