Semua Bab Impian Dan Cinta Di Korea: Bab 71 - Bab 80

107 Bab

Perjalanan

#Tujuh Puluh Satu# Reyka kembali ke Indonesia dalam rangka mendampingi Tone untuk syuting iklan. Ji Hun membantu Reyka dalam pekerjaan kali ini karena Da Yool tak ikut ke Indonesia. Reyka bertemu dan berkoordinasi dengan utusan perusahaan Irawan yang mengatur kerja sama. Tone menggunakan waktu dua hari untuk syuting dari satu minggu keberadaan mereka di Indonesia. Sisa waktu digunakan Tone dan tim untuk berlibur sekaligus melakukan syuting konten seperti biasa. Dari sekian banyak daftar tempat wisata, mereka sepakat memilih Pulau Pari di Kepulauan Seribu untuk dikunjungi. Mereka menginap dua malam di sana untuk menikmati keindahan alam Indonesia. Tone dan tim begitu bahagia. Hamparan terumbu karang yang indah dan ikan hias berwarna-warni mengelilingi selama melakukan snorkeling. Pada hari berikutnya, mereka memuaskan diri bermain di pantai dan merasakan keseruan permainan air. Dua hari sebelum kembali ke Korea, Hyunwoo mengingatkan Reyka untuk mengunjun
Baca selengkapnya

Lamaran

#Tujuh Puluh Dua# Awal tahun ini bisa jadi musim dingin terakhir kebersamaan anggota Tone. Kontrak mereka akan habis pada pertengahan tahun. Perpanjangan kontrak akan dibahas seusai libur musim dingin antara anggota Tone dengan agensi. Namun melihat nama Tone sedang berada di puncak karir, besar kemungkinan jika kontrak Tone akan diperpanjang. Tone baru saja menyelesaikan rapat. Mereka diberi waktu berlibur selama dua minggu kemudian akan disibukan kembali dengan persiapan untuk merayakan lima tahun debut Tone. Agensi berencana menyuguhkan sesuatu yang spesial sebagai persembahan untuk Melody. Sementara itu, Reyka baru saja melihat sesi latihan dari lima lelaki muda yang akan di debutkan sebagai idol pada akhir musim semi nanti. Kanglim memberi nama Sirius untuk grup mereka. Nama Sirius diambil dari nama bintang yang paling terang di langit Bumi. Reyka menyukai penampilan Sirius. Mereka sama enerjiknya dengan Tone tetapi dengan aura yang berbeda. Kanglim mem
Baca selengkapnya

Broken Hope

#Tujuh Puluh Tiga# Min Joon menyusul ke cafe setelah mengantarkan Reyka hingga apartemen. Ada rasa cemas dan khawatir jika Reyka tak menerima lamarannya. Tetapi di sisi lain, Min Joon tetap optimis lamarannya akan diterima. Min Joon percaya diri. Dirinya telah lama mengenal Reyka bahkan sejak mereka duduk di bangku kuliah. Bagaimana Reyka dan Min Joon, mereka sudah saling mengetahui sikap dan karakter masing-masing. Tak sulit bagi mereka untuk beradaptasi setelah menikah. Adapun dengan keluarga besar, Min Joon meyakini bisa ditangani bersama. Lagi pula, Min Joon berniat membawa Reyka pergi ke benua biru untuk sama-sama melanjutkan pendidikan. Sehingga mereka bisa hidup sebagai pasangan hanya berdua di awal-awal pernikahan. Sampai di cafe, Min Joon langsung bergabung ke ruangan yang sudah dipesan secara privat. Min Joon sudah mengatakan untuk mengikuti kepercayaan Reyka. Maka mulai dari sekarang, dia harus terbiasa untuk tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
Baca selengkapnya

Hipotermia

#Tujuh Puluh Empat# “Mana Seokyung?” tanya Min Joon saat melihat Jongsuk kembali sendiri tanpa ditemani Seokyung. “Seokyung Hyung pulang lebih dulu. Dia merasa tak enak badan. Oya, baru saja aku mengusir seorang wanita yang berusaha menggodanya,” terang Jongsuk. “Menggodanya?” “Iya. Tadi aku melihat jika perempuan itu sudah meraba-raba leher Seokyung Hyung.” “Sakit apa dia?” Min Joon mulai merasa cemas. “Dia mengatakan jika tubuhnya terasa aneh. Ada rasa panas yang bergejolak. Mungkin—” Jongsuk belum sempat menyelesaikan ucapannya. “Kau ikut aku pulang sekarang!” perintah Min Joon yang mulai khawatir dengan keadaan Seokyung. “Jiyoon, aku dan Jongsuk pulang menyusul Seokyung. Ada sesuatu yang harus aku pastikan,” ucap Min Joon. “Ada apa?” tanya Jiyoon merasa ada hal yang penting. “Jika terjadi sesuatu, aku akan memberi kabar.” Min Joon terburu-buru meninggalkan ruangan. Langkahnya cepat dan lebar. Jongsuk mengikuti dengan perasaa
Baca selengkapnya

Luka Hati Min Joon

#Tujuh Puluh Lima# “Hyung, pakaianmu basah. Kau bisa kedinginan dan sakit. Ini, aku sudah membawakan baju ganti untukmu,” ujar Jongsuk sambil menyodorkan tas berisi pakaian yang dimaksud. “Aku ingin menunggu Reyka,” tolak Min Joon. “Nuna sedang ditangani oleh tim medis. Gantilah pakaianmu. Kalau ada perkembangan, aku akan segera mengabari,” desak Jongsuk. Min Joon melunak. Benar kata Jongsuk, dirinya mulai merasakan dingin karena pakaiannya yang basah. Min Joon mengambil tas kemudian mencari toilet. Min Joon dan Jongsuk menunggu di kursi. Hampir dua jam sejak Reyka datang, tim medis masih menangani Reyka. Belum ada kabar dari dokter atau pun perawat yang menghampiri. “Jongsuk, pulanglah. Ini sudah malam. Jiyoon dan yang lain pasti mempertanyakan keberadaan kita. Apalagi jika mereka melihat kondisi wajah Seokyung yang babak belur. Aku akan menunggu Reyka di sini.” Jongsuk membenarkan apa yang Min Joon katakan. Namun untuk meninggalkan Min Joon
Baca selengkapnya

Reyka Menghilang

#Tujuh Puluh Enam# Min Joon dan Hyunwoo panik melihat Reyka tak berada di ruangan. Semalam Reyka masih ada saat Tone mengunjunginya. Selama dikunjungi, Reyka tak mau berkomunikasi. Dia memejamkan mata, berpura-pura tertidur. Namun saat Seokyung datang mendekat dan meminta maaf, Reyka berteriak histeris.Perawat meminta Tone keluar ruangan dan meninggalkan Reyka. Walau Min Joon sangat khawatir dengan kondisi psikologis Reyka, tim medis mengatakan lebih baik Tone tidak menemuinya beberapa saat.  Min Joon dan Hyunwoo berlari menghubungi perawat. Mereka menanyakan keberadaan Reyka. Perawat menyatakan Reyka tadi pagi memaksa untuk pulang. Dokter belum memberikan izin karena kondisi Reyka dianggap belum pulih. Tetapi karena Reyka terus memaksa, pihak rumah sakit melepasnya dengan perjanjian tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada diri Reyka dan dia menyetujuinya.Sudah tiga hari tak ada kabar berita yang menunjukkan keberadaan Reyk
Baca selengkapnya

Trauma

#Tujuh Puluh Tujuh# Bunyi bel membuat Reyka bangkit dari duduk. Reyka berpikir, Bianca sudah pulang dari membeli makanan.Bianca sangat khawatir saat Reyka menghubunginya sambil menangis. Reyka berkali-kali mengatakan jika dirinya lebih baik mati. Walau Reyka tak bercerita apa pun, Bianca meyakini sesuatu terjadi pada sahabatnya itu. Maka tanpa pikir panjang Bianca mendatangi Reyka. Beruntung, Bianca sudah memiliki visa karena berencana berlibur ke Korea pada musim semi.Bianca menguatkan dan berpesan agar Reyka tak melakukan hal bodoh seperti yang diucapkannya. Begitu sampai di Korea, mereka menginap di hotel. Sebagai sahabat sekaligus seorang psikolog, Bianca mencoba mengorek masalah yang menimpa Reyka.Dengan tangis yang tak terbendung, Reyka menceritakan jika dia telah kehilangan kehormatannya. Meski terkejut, Bianca sebisa mungkin memberikan dukungan moril pada Reyka.“Ya, sebentar,” sahut Reyka saat suara bel kembali
Baca selengkapnya

Bangkit

#Tujuh Puluh Delapan# Sudah sepuluh hari Bianca berada di Korea. Walau Reyka adalah sahabatnya, Bianca tidak bisa lebih lama mendampingi Reyka karena banyak pekerjaan yang dia tinggalkan di Indonesia. Dengan berat hati Bianca memutuskan untuk kembali ke Indonesia sore ini. Reyka memaklumi. Dia berterima kasih kepada Bianca yang sudah menemani dan memberinya semangat untuk terus menjalani hidup. Reyka sadar, dia tidak bisa membiarkan hidupnya terus dalam keadaan kacau. Trauma dalam diri Reyka belum sepenuhnya hilang tetapi Reyka mulai menerima kenyataan. Bianca mengusulkan agar Reyka mencari lingkungan baru yang bisa mempercepat penyembuhannya. Reyka memerlukan teman untuk mencurahkan perasaan juga teman yang akan memberinya motivasi. Reyka menjatuhkan pilihan untuk mencari hotel yang dekat dengan masjid Seoul. Reyka menyadari, setelah kejadian buruk itu, dia semakin jauh dari Tuhannya. Reyka pun menginstropeksi diri, apa yang menimpa itu karena kelalaiannya
Baca selengkapnya

Dua Nyawa

#Tujuh Puluh Sembilan# Reyka bersyukur, di saat dirinya melalui masa sulit, Allah masih mengirimkan orang-orang yang bisa meneguhkannya untuk tetap menjalani kehidupan. Bianca setiap hari menghubungi Reyka melalui sambungan udara. Memastikan jika kondisi Reyka semakin baik. Pun dengan Aisyah, dia selalu meminta Reyka datang ke rumahnya untuk berbincang. Nasehat dan pesan yang diberikan oleh Aisyah menjadi pegangan kuat untuknya dalam mengambil keputusan. Tiga minggu sejak kejadian malam itu, Reyka meneguhkan pilihan. Dia akan meninggalkan Tone dan perusahaan karena tak ingin lagi bersinggungan dengan mereka. Reyka menggunakan telepon hotel untuk menghubungi Kanglim. “Reyka-ya! Bagaimana kabarmu? Bagaimana liburanmu? Tone mengatakan kau berlibur ke Eropa. Mengapa tak menghubungiku sebelumnya?” Kanglim memberondong Reyka dengan pertanyaan saat sambungan telepon telah terhubung. Dia berpura-pura tak mengetahui kejadian sebenarnya. “Aku baik-baik
Baca selengkapnya

Pengunduran Diri

#Delapan Puluh# Pikiran Reyka buntu, hatinya tak bisa memberikan kecondongan terhadap jalan keluar dari masalah yang menimpa. Tidak ada orang yang bisa dia mintai pendapat. Bercerita pada Bianca dan Aisyah jika dia tak lagi suci sudah membuat Reyka malu, apalagi menceritakan jika dia kini tengah mengandung. Reyka memesan taksi dan tanpa sadar meminta supir mengantarkannya ke apartemen. Reyka sendiri terkejut saat berdiri di depan gedung apartemen. Sudah kepalang basah, Reyka memberanikan diri untuk pulang. Reyka berkali-kali memasukkan sandi tetapi pintu apartemen belum juga terbuka. Reyka kesal. Pasti ada yang merubahnya. Persediaan uang yang diberikan Bianca sebagai bagi hasil sudah menipis. Dia setidaknya harus mengambil dompet, ponsel, dokumen penting dan laptopnya jika ingin pergi meninggalkan Korea. “Reyka?!” Jiyoon yang baru tiba langsung melihat Reyka. Reyka berjingkat kaget karena Jiyoon berada tak jauh darinya. Tak lama, keenam anggota To
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status