Semua Bab Impian Dan Cinta Di Korea: Bab 61 - Bab 70

107 Bab

Tur Konser

#Enam Puluh Satu# Setelah Korea Selatan, Jepang, Filipina dan Thailand, negara terakhir yang akan dikunjungi oleh Tone adalah Indonesia. Tone dan sebagian kru meninggalkan bandara Suvarnabhumi siang hari dan sampai di bandara Soekarno Hatta menjelang maghrib.Keberadaan wartawan yang meliput kedatangan Tone membuat Reyka memisahkan diri dari rombongan dengan alasan akan melaksanakan salat maghrib terlebih dahulu di musala bandara. Reyka mengatakan akan menyusul ke hotel tempat mereka akan menginap.Reyka menghubungi Pak Rahmat dan meminta di jemput pukul tujuh. Setelah salat isya, Reyka menuju hotel tempatnya menginap.“Tidak tidur di rumah aja, Non?” tanya Pak Rahmat.“Pengennya sih gitu, Pak. Tapi masih ada kerjaan yang harus diselesaikan. Oya, Pak Rahmat ga sibuk, kan? Selama Rey di Indonesia, Rey nanti mau merepotkan Pak Rahmat,” ujar Reyka.“Ga sibuk, Non. Paling cuma nganter Bu Dinda aja. Pak
Baca selengkapnya

Kriteria

#Enam Puluh Dua# Tone mendapat libur empat hari untuk bertemu keluarga setelah tur konser selesai. Mereka berkumpul kembali ke apartemen kemarin. Sekarang mereka sedang melakukan siaran langsung untuk menyapa Melody. Menunggu Tone selesai, Reyka memasak untuk makan malam. Jiyoon dan Yongjin mengatakan terbayang-bayang dengan nikmatnya sate saat berada di Indonesia. Walau mereka tak meminta dengan tegas, Reyka akan membuatnya untuk makan malam. Gurauan Tone mulai terdengar. Mereka sudah keluar dari studio Seokyung dan masih berdiskusi tentang siaran langsung tadi. “Seokyung, kau senang sekali membuat Melody histeris,” ujar Jiyoon. “Aku memang serius. Tak bermaksud untuk menggombali mereka,” jelas Seokyung. Hyunwoo menghampiri Reyka di dapur untuk melihat sudah sejauh mana Reyka mempersiapkan makan malam. “Apa kau akan menyajikan sate?” tanya Hyunwoo. “Ya. Jiyoon Oppa dan Yongjin tampaknya merindukan sate. Jadi aku membuatnya.” “Aku pun rindu dengan soto. Apa kau mau membuatnya
Baca selengkapnya

Gathering

#Enam Puluh Tiga# Reyka melepas sabuk pengaman yang sedari tadi terpasang diagonal pada tubuh. Tempat yang dia tuju sudah di depan mata. Reyka mengambil bingkisan berisikan cokelat yang telah dimasukkan dalam tas kertas lalu membuka pintu mobil.“Annyeong haseyo,” sapa Reyka ramah pada salah satu pegawai yang sedang merapikan bunga di taman. “Ara-nim, ada di dalam?” lanjut Reyka.“Annyeong haseyo. Ah, Reyka-ssi? Ara-nim sudah menunggu anda. Sudah lama tidak berkunjung,” jawab Hayoon, salah satu pegawai Kanglim.  “Akhir-akhir ini banyak pekerjaan jadi baru bisa berkunjung,” sahut Reyka.Setelah berbasa-basi sesaat, Reyka pun masuk untuk menemui Ara. Jika Ara tidak menelepon memintanya untuk datang, pasti Reyka saat ini masih berkutat dengan pekerjaannya di kantor.“Akhirnya, kamu mau datang juga setelah sekian lama,” ujar Ara saat melihat Reyka. “Aku rindu.
Baca selengkapnya

Gathering 2

#Enam Puluh Empat# Lobi agensi ramai oleh para staf yang bersiap untuk melakukan liburan. Seperti yang diusulkan Reyka sebelumnya, Kanglim benar-benar mengabulkan ide Reyka tersebut. Dari hasil jajak pendapat, pilihan jatuh pada pantai yang terletak di sebelah timur kota Seoul. Memerlukan waktu sekitar dua jam perjalanan untuk sampai di sana.Semua bergembira menerima hadiah mendadak yang diberikan pimpinan mereka. Reyka ikut bahagia saat mendengar banyak staf yang memuji dan mendoakan Kanglim karena kebaikannya.Reyka dan Tone tidak bisa pergi bersama dengan para staf pagi ini. Mereka akan menyusul karena Tone harus melakukan syuting iklan sebuah produk. Syuting diagendakan akan berakhir pada siang hari dan mereka akan segera berangkat setelah acara selesai.Da Yool segera menghadap kru yang bertugas saat tiba di lokasi. Tone dan beberapa staf yang menyertai bersiap. Tone berganti pakaian setelah para penata rias menyelesaikan pekerjaannya.
Baca selengkapnya

Anak Kembar

#Enam Puluh Lima# Mobil yang dikendarai Min Joon sudah sampai di depan hotel yang dipesan agensi sebagai penginapan mereka selama berlibur. Reyka merentangkan kedua tangan. Menikmati semilir angin pantai sekaligus meregangkan tubuh saat keluar dari mobil.Melihat Reyka masih melakukan peregangan, Yongjin yang baru keluar dari mobil ikut merentangkan tangan dan berpura-pura hendak memeluk Reyka.“Hei!!” Reyka berteriak secara spontan.“Aku kira, kau merentangkan tangan karena ingin memelukku, Nuna,” ujar Yongjin yang berniat menggoda Reyka. Reyka langsung menyilangkan tangan di dadanya. Yongjin terbahak.“Jangan berbuat sesuatu yang tidak sopan, dia kakakmu,” ucap Min Joon sambil membalikkan tubuh Yongjin dan merangkulnya. Min Joon mengajak Yongjin masuk ke penginapan, meninggalkan yang lain.  “Nuna, adakah barang yang harus dibawa ke dalam? Biar kubantu,” ucap Seokyung menaw
Baca selengkapnya

Tenggelam

#Enam Puluh Enam# Kepanikan melanda semua orang yang menyaksikan.“Tolong Reyka!” Ara berteriak histeris. Ara khawatir terjadi sesuatu dengan Reyka.Min Joon kalah cepat dari Jiyoon yang lebih dulu berlari dan melompat masuk ke kolam menyusul Reyka.“Bantu anak ini!” perintah Reyka saat muncul ke permukaan.Dong woo mengambil anaknya yang terlihat tak sadarkan diri. Ye Jin menangis melihat anaknya yang tenggelam beberapa saat. Jiyoon segera muncul ke permukaan. Dia memegang pinggang Reyka dan berniat membawanya ke atas.“Hei, apa yang kau lakukan?!” bentak Reyka pada Jiyoon sambil mencipratkan air ke arah Jiyoon. “Apa kau bodoh?! Kau tak bisa berenang, kalau terjadi sesuatu padamu saat kau menolongnya, bagaimana?” suara Jiyoon tak kalah tinggi.Reyka merutuki dirinya. Dia sudah berbohong jika tak bisa berenang. Tentu orang lain akan panik mengetahui Reyka mence
Baca selengkapnya

Teror

#Enam Puluh Tujuh# Pagi hari, pintu kamar hotel Reyka sudah diketuk. Reyka membuka pintu dan melihat ketujuh punggawa sudah berdiri di depan menagih janji untuk bermain air hari ini.“Kalian tak melihat sekarang jam berapa? Sekarang waktunya sarapan. Masih terlalu pagi untuk bermain air!” tegur Reyka.“Kami memang berniat mengajak sarapan di restoran. Tenang saja, masih banyak permainan yang bisa dilakukan sebelum kita benar-benar bermain air,” ujar Jiyoon.“Kalian pergilah lebih dulu untuk sarapan. Aku akan menyusul,” ucap Reyka.“Kuberi waktu lima belas menit untuk menyusul!” tegas Jiyoon.“Kalau terlambat, Jiyoon Hyung akan melemparkan bom ke kamarmu, Nuna!” seru Yongjin.Reyka memajukan bibir. Tone berlalu menuju restoran.Walau diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan masing-masing, para staf membuat perlombaan agar liburan kali ini berkesan. Voli,
Baca selengkapnya

Menangkap Pelaku

#Enam Puluh Delapan# Konsentrasi Reyka akhir-akhir ini terpecah. Panggilan dari nomor tak dikenal begitu mengganggu. Saat Reyka mengangkat panggilan, panggilan itu akan berhenti. Walau Reyka sudah memblokir nomor tersebut, akan muncul nomor baru lainnya.Jiyoon membuat pengaduan pada Kanglim atas yang dialami Reyka. Kanglim merasa jika Min Joon dan Reyka sudah tak aman. Kanglim berpikir akan memindahkan Tone dan Reyka ke apartemen baru yang lebih besar dengan tingkat keamanannya lebih ketat.Min Joon memiliki firasat, teror yang diterima oleh Reyka ada kaitan dengannya. Kuat dugaan, pelaku cemburu melihat kedekatan Min Joon dengan Reyka. Min Joon telah menaruh curiga pada seseorang tetapi masih memerlukan bukti kuat untuk menangkapnya.Kabar Kanglim masuk rumah sakit membuat kasus teror tak bisa segera diusut. Operasi usus buntu yang dialami Kanglim membuatnya harus memulihkan kesehatan.“Kanglim-nim, mengapa sakitmu bertepatan
Baca selengkapnya

Menyelami Rasa

#Enam Puluh Sembilan# Reyka kesal karena tak bisa bergerak dengan bebas. Sudah seminggu kakinya dibalut perban untuk mengurangi pembengkakan akibat pergeseran sendi di pergelangan kaki. Menurut dokter, kondisi Reyka harus dipantau kurang lebih selama lima minggu ke depan. Selama itu pula, Reyka dianjurkan banyak beristirahat. “Rey, kau sudah siap?” tanya Jiyoon dari luar. “Ya, tunggu sebentar,” sahut Reyka. Reyka membawa tas dan mengambil kruk yang bersandar pada tempat tidur. Reyka menggunakan dua kruk untuk membantunya mencapai pintu kamar. Di balik pintu, Jiyoon dan anggota Tone yang lain sudah menunggu. Sebuah kursi roda telah tersedia untuk Reyka gunakan. Hari ini, Kanglim meminta mereka datang ke kantor agensi. Walau belum pulih benar, Kanglim harus kembali bekerja karena banyak pekerjaan yang membutuhkan persetujuannya. Setiba di kantor agensi, Reyka dan Tone segera memasuki ruang rapat. Kanglim dan beberapa staf sudah lebih dulu berada dalam ruang
Baca selengkapnya

Prank

#Tujuh Puluh# “Nuna, kapan kau akan berbelanja keperluan dapur? Beberapa bahan makanan sudah habis,” ucap Jongsuk saat membuka lemari es. Tone baru saja tiba di apartemen. Rasa lapar membuat lemari es menjadi incaran para personel. “Jiyoon Oppa, tolong buatkan daftar pesanan dari setiap member. Aku akan bersiap untuk berbelanja,” pinta Reyka. Jiyoon mendata keinginan setiap personel dan menuliskannya pada kertas. Reyka yang sudah siap, membaca daftar pesanan yang harus dibeli. Reyka pun menambahkan beberapa poin dalam deretan daftar belanjaan. “Kalian bisa meminta Hyunwoo membuatkan ramen untuk mengganjal perut. Aku tak akan lama. Aku pergi dulu,” pamit Reyka sambil mengenakan tas selempang. Kakinya sudah sembuh sehingga Reyka bisa bebas bergerak seperti sedia kala. “Tunggu, aku ikut. Aku akan membantumu membawa belanjaan,” sahut Min Joon. Jiyoon memberikan kode pada Min Joon. Anggota Tone lainnya tersenyum penuh arti. Reyka dan Min Joon menuju basement. Min Joon mengambil ali
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status