DIA BUKAN IBUKU#2"Mama, apakah aku benar benar anak Mama?"Tubuh Mama dalam pelukanku menegang. Beberapa saat kemudian, dia mengurai tanganku, merengkuh pipiku dengan kedua tangannya yang lembut."Naura, apa yang kau katakan sayang?"Wajahnya tampak khawatir. Aku tertegun, Mamaku yang lembut dan penyayang, yang selama ini tak pernah membedakan kami anak-anaknya. Ah, bahkan aku merasa perhatian Mama padaku lebih besar dibanding saudaraku yang lain. Aku tersenyum, memeluknya lagi."Maaf Ma, aku hanya takut kalau ternyata aku bukan anak Mama dan Papa. Emm, soalnya, Bisma mau bicara serius.""Hmm, apakah anak Mama yang cantik ini sudah akan diambil orang?"Wajahku bersemu merah, rasa hangat mengaliri pipiku."Bisma bilang, dia ingin ketemu Papa dan Mama.""Kapan?""Kalau malam Minggu besok? Boleh?"Mama tersenyum, "Tentu saja boleh. Kebetulan besok Kak Tiara akan datang bersama suami dan anaknya.""Wow, aku sudah kangen sama Kakak.""Oke. Sekarang mandilah dulu. Kau tahu sebentar lagi
Terakhir Diperbarui : 2022-05-31 Baca selengkapnya