Semua Bab Suami yang Tak Diinginkan: Bab 101 - Bab 110

305 Bab

101. Siapa Sebenarnya yang Salah?

Hendra akan berdiri dari tempat duduknya, wajahnya sudah memerah menahan amarah yang tiba-tiba memuncak. Dia tidak akan membiarkan Lilis terus berkata buruk tentang dirinya di luar sana, seakan Hendra benar-benar membuat perempuan itu tersiksa selama ini. Dunia harus tahu betapa menjengkelkan dan tak punya pikiran seorang Lilis, perempuan yang sedang dipuja di depan layar TV."Aku pergi dulu, Wi," ucap Hendra, mengeluarkan ponsel untuk menghubungi supir yang biasa mengantarnya. Tapi, Juwita ikut berdiri menghentikannya."Hendra, kamu mau ke mana?" tanya wanita itu, wajahnya tampak sangat khawatir.Tentu saja mendatangi Lilis ke tempat di mana mereka akan melangsungkan pernikahan. Hendra harus mengatakan pada dunia, bahwa Lilis lah yang sudah membuatnya menderita."Kamu lihat sendiri, kan? Mereka semakin menjadi-jadi, dan semua itu sangat menjengkelkan. Bagaimana pun, aku nggak akan biarin Lilis terus nuduh aku yang tidak-tidak, Wi, tidak akan pernah!" tutur Hendra tegas. Sudah sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-30
Baca selengkapnya

102. Demi Kebaikan Bersama

Sudah beberapa menit Hendra bernego dengan petuga keamanan itu, tapi tetap saja dia tidak diberi ijin masuk ke dalam aula. Hendra sudah muak, tak ada lagi alasan untuk dia berbicara sopan di depan orang-orang. Hendra akan membuka kenyataan bahwa dirinya adalah suami Lilis, wanita yang tengah menikah di dalam sana.Bertepatan sekali beberapa reporter yang datang terlambat pun sedang mengantre untuk masuk. Hendra tidak menyia-nyiakan kesempatan itu."Aku harus masuk, beri aku jalan!" kata Hendra, suaranya ditinggikan untuk menarik perhatian para reporter yang ada di sebelahnya. "Maaf, Pak, kami sudah bilang Anda hanya boleh datang besok.""Saya bukan undangan! Saya adalah sua--" "Hendra?" panggil seseorang dari pintu yang terbuka, di sana terlihat Vanny berdiri menatapnya.Hendra memang tidak dekat dengan Vanny, tapi dia cukup tahu tentang perempuan itu dari cerita Lilis. Vanny adalah sahabat istrinya sejak masih SMP. Hendra segera mendekati Vanny dan meminta agar petugas memberinya j
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-30
Baca selengkapnya

103. Semua Harus Diluruskan

Dering ponsel di dalam tas tidak membuat Juwi berniat untuk melihatnya. Dia hanya diam menatap taman rumah sakit dari lantai tiga tempatnya berdiri sekarang. Juwita membayangkan lagi wajah marah Hendra saat tadi meninggalkan dirinya.Lelaki itu tampak sangat terluka. Hendra benar-benar tersakiti atas pernikahan Lilis dan Steve. Itu adalah bukti bahwa Hendra masih sangat mencintai perempuan itu.Bukankah Hendra sudah berkata, bahwa dia tidak memiliki perasaan lagi terhadap Lilis? Tapi kenapa dia sangat terluka dan bergegas pergi membatalkan pernikahan mereka?"Apa yang kamu harapkan dari laki-laki yang memiliki istri, Juwita?" gumamnya lemah.Bagaimana mungkin Juwi berharap Hendra jujur mengatakan itu? Dia seorang lelaki beristri. Hubungannya dan Lilis bukan hitungan bulan yang akan mudah diakhiri begitu saja. Meski Hendra marah mendengar perselingkuhan istrinya, tidak akan mudah bagi lelaki itu bercerai, apalagi ada Alan.Ketika dengan mantan suaminya saja, Juwita tidak bisa mengamb
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-31
Baca selengkapnya

104. Aku Ingin Kamu

Sangat sakit. Rasa diremas di dalam dada Juwita membuatnya hampir terduduk. Dia tidak mampu melepaskan lelaki itu. Ingin Juwi menarik lagi kata-katanya, berharap kalimat yang baru saja dia ucapkan tidak pernah lepas dari bibirnya. Tapi semua sudah terjadi, Juwita tidak mungkin mampu menarik kata yang sudah dia ucapkan.Apakah ini sudah pilihan terbaik? Benarkah dengan melepaskan Hendra, Juwi akan lepas dari sakit yang setiap hari semakin menghimpit dirinya? Juwita menarik napas panjang untuk menahan isak agar tidak lepas."Kamu... mau cerai?" kata Hendra, mulutnya terasa sulit mengatakan itu.Bagaimana bisa dua istrinya akan mencampakkan Hendra di hari yang sama? Lilis pergi menikah, dan Juwita ingin Hendra mengakhiri kontrak pernikahan mereka, padahal itu baru terjadi dua bulan.Bahkan Hendra belum berpikir perceraiannya untuk lima tahun ke depan nanti. Hendra pernah berharap lima tahun itu tidak segera datang agar dia bisa terus melihat senyum di bibir Juwita."A-aku hanya kasih pil
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-31
Baca selengkapnya

105. Sentuh Aku Seluruhnya

Masih termenung Juwita dengan segala pertanyaan di dalam kepalanya. Bukan tidak mengerti, lebih tepatnya dia takut salah mengartikan ucapan Hendra barusan. Matanya nanar menatap Hendra seakan meminta penjelasan dari lelaki itu."Aku mau kamu, Wi," kata Hendra sekali lagi, menarik Juwita lebih dekat padanya.Desiran yang menyenangkan Juwita rasakan di dalam dadanya, diam dia ketika Hendra memeluk tubuhnya lembut.Kemudian, Hendra mendekatkan wajahnya ke leher Juwita, menelusup ke ceruk leher istrinya. "Aku sangat menginginkan kamu."Sekali lagi kata-kata itu membuat Juwita melambung ke udara. Semua rencana yang dia susun di dalam kepala pun perlahan Juwi lupakan. Bagaimana dia bisa meminta berpisah dengan lelaki yang sesungguhnya sangat dia inginkan? Juwita tak sanggup untuk itu.Hendra menatap kembali mata Juwita. Tangannya terangkat ke wajah Juwi, memberikan belaian lembut di pipi kiri yang sangat halus. Kemudian, jemari itu menjalar ke bibir Juwi, mempermainkannya sejenak.Kenapa H
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-02
Baca selengkapnya

106. Ini Panjang Banget!

Permintaan yang cukup menantang. Hendra mengangguk sebelum kembali mendaratkan bibirnya di belahan dada Juwita, dan mulai memberikan kecupan di sana.Belaian demi belaian mulai membuat Juwita tak bisa tenang. Kakinya bergerak-gerak, tubuhnya meliuk bagaikan seorang penari ular merasakan sensasi antara geli dan nikmat yang Hendra berikan. Tangan perempuan itu juga tidak bisa hanya diam, menjambak dan meremas rambut Hendra di dalam dekapannya.Kepala Hendra turun perlahan-lahan, tak satu inci pun yang terlepas dari sapuan lidah basah lelaki itu, untuk memuaskan sang istri yang sudah menunggu."Hendra...."Namanya terus dipanggil bagaikan sebuah nyanyian indah di telinga Hendra, yang menambah semangat di diri lelaki itu untuk terus melakukan aksinya. Hendra bahkan tidak mengingat lagi nama Lilis, dia hanya peduli pada wanita yang kini ada di dalam dekapannya.Ketika tiba di depan benda feminim milik Juwita, Hendra menatap benda yang sudah mulai basah itu. Gairah di dalam diri semakin kua
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-02
Baca selengkapnya

107. Aku Kembali

"Belum, siap?"Hendra mencium puncak kepala istrinya yang sedang bercermin. Dia lingkarkan kedua tangan di pinggang juwita, sedang matanya fokus tatap Juwita di dalam cermin. Juwita tengah mengaplikasinya make up di wajahnya, sangat cantik wanita itu dengan gerakan tangan anggunnya."Sedikit lagi, nih," sahut Juwita, lanjut memoles wajahnya.Jemari lentik Juwi bergerak meraih kosmetik lainnya. Hendra setia mengikuti gerakan Juwi, masih terus meletakkan dagunya di puncak kepala Juwi. Entah sejak kapan, menatap wanita itu membuat hatinya terasa sejuk."Kenapa lihatin aku terus?" tanya Juwi, menyadari tatapan Hendra yang sangat intens padanya. Timbul niat iseng di hati Hendra, saat melihat wajah istrinya yang merona ditatap sangat lama. Hendra menggoda Juwita lagi dengan kejadian saat mereka bangun tidur. "Seksi banget bibirnya. Aku jadi pengen lagi," ucap Hendra. Lihatlah tangan Juwita langsung berhenti dari aktivitasnya. "Lagi?" Juwi memutar wajahnya ke samping, memanyunkan bibirny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-06
Baca selengkapnya

108. Dia Datang Mengganggu Lagi?

"Aku tau kamu dengar. Kamu tidak mau melihat aku?"Dua kaki Juwi masih bergeming di tempatnya. Tangannya dikepal untuk menghindari getaran yang mulai dia rasakan. Juwi menarik napas beberapa kali, menjaga dirinya dari pengaruh rasa takut yang menghantui.Perlahan, Juwi memutar tumitnya melihat orang yang berbicara padanya. Kala itu pun dadanya bergemuruh, menatap wajah yang sudah lama tidak pernah dilihat lagi.Lelaki itu tersenyum. Senyum yang sering Juwi lihat saat dia hidup dengan lelaki itu. Ya, dia adalah Armando, laki-laki yang pernah menikahi Juwita. Laki-laki yang menyiksa Juwita baik fisik dan mentalnya, dan laki-laki yang membuat Juwita sempat merasa trauma dan takut membuka hatinya untuk lelaki mana pun. "Apa kabar? Lama tidak bertemu," ucap lelaki itu, menyadarkan Juwita dari pikiran panjangnya.Juwita terkesiap. Segera dia atur pundaknya untuk berdiri tegap, seakan menunjukkan dirinya tidak lemah seperti dulu lagi."Ba-baik. Terima kasih sudah bertanya kabarku," sahut Ju
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-07
Baca selengkapnya

109. Sangat Merindukanmu

Juwita masih terdiam, dia belum ingin membukakan pintu sama sekali. Rasanya terlalu enggan untuk berbicara dengan seorang pria yang sebetulnya dia ingin sekali lupakan. Arman hanya sebuah masa lalu yang tidak layak baginya untuk diingat kembali. Tapi... rasa takut akan masa lalu membuatnya dalam dilema, antara harus mengabaikan Arman atau membuka pintunya.“Juwita, aku mohon bukakan pintunya!” seru Arman dari luar masih berusaha untuk meminta waktu Juwita diberikan padanya. Juwi sama sekali tidak ingin menggubris keinginan Arman. Juwita tidak pernah berharap pria itu untuk kembali masuk dalam kehidupannya. Saat ini hanya Hendra yang bisa mengusik pikiran Juwita, dan membuatnya merasakan bagaimana rasanya dimanja, lalu diperhatikan layaknya seorang istri.Bukan seperti Arman, mereka berdua benar-benar sangat berbeda. Meski Hendra bukan berasal dari keluarga berada, tetapi pria itu tahu bagaimana caranya menghormati seorang wanita, dan mampu membuat Juwita berbunga-bunga tiap kali sed
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya

110. Aku Bersuami!

Ketegangan di diri Juwita tak bisa dia singkirkan begitu saja. Arman memang lelaki yang penuh manipulasi, dan karismanya tak perlu diragukan lagi. Siapa pun wanita yang digodakan tidak akan bisa melepaskan diri begitu saja. Sebab itu pula lah Juwita bisa berada di sisi lelaki itu selama bertahun-tahun, meski batinnya sangat tersiksa. Sifat dominan yang Arman miliki selalu mengalahkan Juwita yang lemah. Tapi... Juwi tidak ingin kembali masuk dalam perangkap lelaki itu. Dia adalah seorang istri sekarang, dan Hendra sudah membantunya lepas dari rasa takut akan lelaki.Hati Juwita berontak mengingat wajah Hendra yang tersenyum manis padanya. Dia tidak mau seperti ini. Apalagi menyadari Arman tengah mendekatkan bibir mereka, sehingga itu tinggal beberapa inci. Segera dia mengingat semua kesalahan Arman di masa lalu, dan tidak akan mau kembali menjadi budak seks lelaki itu."Aku sangat ingin merasakanmu sekarang, Sayang..." bisik Arman, suaranya memang seksi dan menggoda. Tapi, Juwi tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
31
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status