Kepala Hendra masih dipenuhi pertanyaan akan arti dari perkataan istrinya. Dia tatap Juwita sangat lama untuk mencari jawaban dari semua pertanyaan itu. Tidak ada yang ganjil di sana, Juwita terlihat tulus mengatakannya. Tapi, Hendra tidak berani meyakininya, sebab tak ingin akhirnya luka yang dia dapat dari harapan yang tidak sesuai. "Sejak Alan manggil aku mama, aku sangat senang," ucap Juwita, matanya sudah turun menatap lantai di bawah kaki mereka. "Aku udah berusaha menganggap diri aku sebagai tante bagi Alan, tapi... aku nggak bisa," lanjutnya, suara perempuan itu semakin pelan di akhir kalimatnya. "Hen, kamu... maaf kalau kamu keberatan. Tapi... apa boleh aku menganggap seperti itu?" Tentu saja itu yang sangat Hendra harapkan. Bahkan jika bisa pun, Hendra ingin Juwita lah yang Alan kenal sebagai ibu kandungnya. "Hanya di rumah ini. Aku juga nggak akan meminta banyak, jika ternyata Alan tahu Lilis lah ibunya." Suara Juwita semakin lemah, hatinya sakit untuk mengatakan, "La
Last Updated : 2022-05-27 Read more