BAB KE : 45 TIKA KABUR Suara dentuman yang tiba-tiba ... benar-benar membuat Tika terkejut. Refleks baki yang ada di tangannya jatuh, dan suaranya tak kalah keras dengan dentuman tadi. Merasa dadanya hampir copot, tanpa pikir panjang lagi. Tika melompat dan mengambil langkah seribu keluar dari rumah. Dia sudah tidak peduli dengan orang-orang yang berada di dalam rumah. Apa lagi dengan teko dan gelas yang berceceran di lantai. Bagi Tika, yang terpenting saat ini, dia harus menyelamatkan dirinya sendiri. Inilah tipe makhluk yang tak setia dalam suka dan duka, tak sehidup semati, tak senasib sepenanggungan, tak seiya sekata, tak seiring sejalan, tak setia kawan, dan tak-tak lainnya. Prinsip seperti Tika ini tak perlu ditiru, kasihan kan, sama Ronal, Ustad Danu, dan Bu Darmi yang ditinggalkan begitu saja, apa lagi dengan baki, teko dan gelas yang sudah basah kuyup kedinginan dalam genangan air seteko yang tumpah dengan indah. Mungkin karena saking takutnya, makaTika melakukan ha
Read more