BAB KE : 44KETAKUTAN TIKA YANG KONYOL 16+Konsentrasi Ronal dalam bekerja semakin terganggu sejak Tiwi dirawat di rumah. Walau Dokter Herman datang setiap hari dan Tiwi pun dalam pengawasan Ustad Danu, tapi hal ini tidak membuat Ronal bisa tenang. Kecemasan selalu menghantui diri lelaki tersebut, takut terjadi apa-apa dengan istrinya. Ustad Danu juga telah berusaha keras untuk mengerahkan tenaga dan fikirannya untuk menyelamatkan Tiwi, setiap saat sehabis shalat fardu dia selalu tafakur untuk memantau sukma Tiwi, tapi titik terang belum juga dia dapat untuk menarik sukma wanita tersebut. Sampai suatu ketika, titik terang itu dia temukan. keberadaan sukma Tiwi terdeteksi oleh Ustad Danu setelah melakukan shalat Zuhur. Dengan segera dia datang ke rumah mertua Ronal. Jarak yang cukup jauh. Namun, dengan kendaraannya Ustad tersebut meluncur menuju rumah Bu Darmi. "Tolong sediakan sajadah di kamar Tiwi," pinta Ustad Danu setelah dia sampai di rumah Bu Darmi. Tentu saja perintah terse
BAB KE : 45 TIKA KABUR Suara dentuman yang tiba-tiba ... benar-benar membuat Tika terkejut. Refleks baki yang ada di tangannya jatuh, dan suaranya tak kalah keras dengan dentuman tadi. Merasa dadanya hampir copot, tanpa pikir panjang lagi. Tika melompat dan mengambil langkah seribu keluar dari rumah. Dia sudah tidak peduli dengan orang-orang yang berada di dalam rumah. Apa lagi dengan teko dan gelas yang berceceran di lantai. Bagi Tika, yang terpenting saat ini, dia harus menyelamatkan dirinya sendiri. Inilah tipe makhluk yang tak setia dalam suka dan duka, tak sehidup semati, tak senasib sepenanggungan, tak seiya sekata, tak seiring sejalan, tak setia kawan, dan tak-tak lainnya. Prinsip seperti Tika ini tak perlu ditiru, kasihan kan, sama Ronal, Ustad Danu, dan Bu Darmi yang ditinggalkan begitu saja, apa lagi dengan baki, teko dan gelas yang sudah basah kuyup kedinginan dalam genangan air seteko yang tumpah dengan indah. Mungkin karena saking takutnya, makaTika melakukan ha
BAB KE : 46 AKHIRNYA TIWI SADARKAN DIRI 16+Melihat sikap Tika yang menekuk wajahnya, membuat cengiran Pak Hansip semakin manis. Dia paham Tika kesal padanya, tapi membuat kesal anak baru gede menjelang remaja itu, adalah hiburan tersendiri bagi pak Hansip. Apa lagi yang dia katakan memang begitu adanya. Buktinya sangat jelas dan otentik. Peristiwa menjemput Ustad Danu bersama Tika dulu masih membekas di hati penjaga keamanan kampung tersebut. Bahkan, rasa sakit di kepalanya belum bisa dilupakan begitu saja oleh Pak Hansip. "Nanti saya menyusul ke sana. Biar saya ajak tetangga yang lain juga," kata Pak Hansip pada Pak RT berapa saat kemudian. "Ya, udah kalau gitu, biar kami duluan ke sana," jawab Pak RT. "Tapi, kenapa kentongan pos jaga, Pak Hansip bawa segala?" tanya Pak RT ketika matanya mengarah pada kentongan yang ada di tangan Pak Hansip. "Mau saya servis dulu Pak RT, kayaknya ada bagian yang retak. Suaranya rada pecah dan cempreng, mirip suara Tika," jawab Pak Hansip s
BAB KE : 47 RATU KENCANA WANGI BERNIAT MEMBUNUH TIWI 16+"Wuaaaaaa!"Tika melompat ke arah ibunya, dan berusaha memeluk perempuan separuh baya itu."Ada apa, sih?" Bu Darmi menahan dan mendorong tubuh Tika agar tidak memeluknya. "Ada suara tawa hantu di pintu!" Tika berusaha menenggelamkan wajahnya dalam pelukan Bu Darmi. "Itu Pak RT!" kata Bu Darmi dan sekali lagi mendaratkan cubitan di lengan Tika, yang membuat gadis remaja itu terpaksa melepaskan ibunya. "Yah, Pak RT! Datang-datang bukannya ucap salam, malah terkekeh kayak kunti!" Mata Tika mengarah ke pintu kamar dengan tampang cemberut sambil mengusap-usap bagian tangannya yang tadi kena cubit. "Lah, kita kan datangnya bersamaan, cuma Tika lebih dulu berapa langkah. Pak RT kira, Tika sudah mengucapkan salam mewakili kami," jawab Pak RT masih dengan kekehan. Kemudian dia mengucapkan salam ke arah Ustad Danu sambil merangkapkan kedua telapak tangan, lalu menghampiri Ustad tersebut. Setelah membalas salam Pak RT, Ustad Danu
BAB KE : 48JIN PENCULIK JANIN 16+Keadaan Ganayana sangat memprihatinkan, dia terbaring tanpa gerak di atas ranjang. Ujudnya sekarang seperti manusia kerdil dengan wajah keriput. Bagian yang terkena serangan waktu dia bertarung dengan nenek buaya, kini melepuh seperti terbakar, ada beberapa bagian tulang Ganayana yang patah. Ratu Kencana Wangi memerintahkan tabib istana untuk berusaha keras menyembuhkan Ganayana. Apapun caranya dan berapa pun biayanya, Ratu Kencana Wangi tidak peduli! "Bila perlu bawa dia operasi plastik ke Singapura, yang penting kulitnya bisa kembali seperti semula!" titah Ratu Kencana Wangi tegas yang membuat para tabib istana melongo. "Emang ada rumah sakit operasi kulit khusus jin di Singapura?" tanya seorang tabib dengan berbisik pada seorang rekanya. "Yo, ndak tahu saya. Kok nanya saya? Kalau segala urusan di tanya ke saya, lalu saya nanyanya sama siapa?" Tabib yang ditanya menjawab sambil bertanya balik. Tentu hal tersebut juga dilakukan dengan berbi
BAB KE : 49 UMMU SABIYAN PIMPINAN JIN PENCULIK JANIN 16+Di dunia per-jin-nan memang ada kelompok yang memiliki kebiasaan khusus. Kebiasaan menculik janin yang ada dalam perut manusia. Terkadang terdengar berita bahwa ada ibu hamil yang tiba-tiba perutnya kempes dengan sendirinya, dan janin di dalam perutnya pun menghilang entah ke mana. Kalau ada kejadian seperti ini, maka jin jenis inilah yang layak dicurigai, dan dijadikan tersangka utama. Jin spesialis pencuri janin, membentuk kelompok tersendiri dan menguasai wilayah yang lebih dekat ke area perkampungan warga, berbeda dengan jin dari golongan siluman yang lebih memilih mendirikan kerajaan mereka di gunung, lembah atau ngarai. Biasanya kelompok jin siluman lebih dekat hubungannya dengan jenis jin pencuri janin ini. Mereka jarang berbenturan dalam hal wilayah kekuasaan. Karena mereka menyukai area yang berbeda, jadi tidak ada konflik kepentingan soal area wilayah kekuasaan antara mereka. Tidak jarang mereka melakukan kerja
BAB KE : 50 TOKEK ANEH 16+Begitulah kelakuan pasangan suami istri yang masih muda itu. Mereka selalu saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dengan kesabaran dan penuh kasih sayang.Tiwi menasehati suaminya untuk rajin beribadah, begitu pula sebaliknya. Ronal juga menasehati agar istrinya menjadi istri yang soleha. Tapi sayangnya, nasehat hanya sekedar nasehat, tak satu pun dari mereka yang mau menunaikannya. Ada-ada saja dalih mereka untuk menunda-nunda ibadah, akhirnya sampai sekarang, ibadah mereka masih nihil alias kosong melompong. Di keluarga ini hanya Bu Darmi yang rutin mengerjakan ibadah shalat, itu pun dalam kategori biasa-biasa saja. Sekedar yang wajib doang. Soal ikut pengajian, itu jarang sekali terjadi. Paling Bu Darmi memperoleh ilmu agama dari pengajian Ustad yang ada di tivi. Itu pun tidak semua diikuti, Bu Darmi mengikuti pengajian di tivi tergantung tingkat kelucuan Ustad tersebut, yang paling lucu, itulah yang disimak Bu Darmi. Saat
BAB KE : 51NENEK KURUS YANG MENYERAMKAN 16+Posisi nenek itu seperti merangkak di atas lantai. Tubuhnya yang kerempeng ditopang oleh kedua kaki dan tanganya, bentuk kaki dan tangannya hanya berupa tulang yang dibungkus kulit tanpa daging. Sangat kecil dan kurus!Kepalanya terangkat menatap ke arah Tiwi dengan mulut terbuka menyeringai. Dari mulutnya menetes liur yang kental, saking kentalnya, liur itu sempat menggantung di bibir nya yang pucat sebelum jatuh menetes ke lantai. Warna air liurnya agak kekuningan dengan bau amis menyengat. Mulutnya yang terbuka mempertontonkan sederet gigi berwarna hitam yang sebagiannya telah keropos. Warna hitam gigi tersebut sangat kontras dengan lidahnya yang semerah darah. Sekali-kali lidah itu menjulur keluar menjilat air liur yang membasahi bibir bagian bawah.Menyaksikan makhluk yang ada di depannya, dengan cepat Tiwi bangkit dari tidur, lalu dia beringsut dan bergeser ke belakang ke arah dinding berusaha menjauh dari makhluk itu. "Pergi ..