Share

TOKEK ANEH

Author: SRP
last update Last Updated: 2022-06-13 19:57:24

BAB KE : 50

TOKEK ANEH

16+

Begitulah kelakuan pasangan suami istri yang masih muda itu. Mereka selalu saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dengan kesabaran dan penuh kasih sayang.

Tiwi menasehati suaminya untuk rajin beribadah, begitu pula sebaliknya. Ronal juga menasehati agar istrinya menjadi istri yang soleha. Tapi sayangnya, nasehat hanya sekedar nasehat, tak satu pun dari mereka yang mau menunaikannya.

Ada-ada saja dalih mereka untuk menunda-nunda ibadah, akhirnya sampai sekarang, ibadah mereka masih nihil alias kosong melompong.

Di keluarga ini hanya Bu Darmi yang rutin mengerjakan ibadah shalat, itu pun dalam kategori biasa-biasa saja. Sekedar yang wajib doang. Soal ikut pengajian, itu jarang sekali terjadi.

Paling Bu Darmi memperoleh ilmu agama dari pengajian Ustad yang ada di tivi. Itu pun tidak semua diikuti, Bu Darmi mengikuti pengajian di tivi tergantung tingkat kelucuan Ustad tersebut, yang paling lucu, itulah yang disimak Bu Darmi. Saat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    NENEK KURUS YANG MENYERAMKAN

    BAB KE : 51NENEK KURUS YANG MENYERAMKAN 16+Posisi nenek itu seperti merangkak di atas lantai. Tubuhnya yang kerempeng ditopang oleh kedua kaki dan tanganya, bentuk kaki dan tangannya hanya berupa tulang yang dibungkus kulit tanpa daging. Sangat kecil dan kurus!Kepalanya terangkat menatap ke arah Tiwi dengan mulut terbuka menyeringai. Dari mulutnya menetes liur yang kental, saking kentalnya, liur itu sempat menggantung di bibir nya yang pucat sebelum jatuh menetes ke lantai. Warna air liurnya agak kekuningan dengan bau amis menyengat. Mulutnya yang terbuka mempertontonkan sederet gigi berwarna hitam yang sebagiannya telah keropos. Warna hitam gigi tersebut sangat kontras dengan lidahnya yang semerah darah. Sekali-kali lidah itu menjulur keluar menjilat air liur yang membasahi bibir bagian bawah.Menyaksikan makhluk yang ada di depannya, dengan cepat Tiwi bangkit dari tidur, lalu dia beringsut dan bergeser ke belakang ke arah dinding berusaha menjauh dari makhluk itu. "Pergi ..

    Last Updated : 2022-06-14
  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    RASA CINTA DAN TANGGUNG JAWAB CALON IBU

    BAB KE : 52 RASA CINTA DAN TANGGUNG JAWAB CALON IBU 16+Kemana Ronal? Kalau di kamar mandi tidak mungkin, mustahil rasanya dia begitu lama di kamar mandi di tengah malam seperti ini. Duduk di ruang depan, juga tidak mungkin, karena itu bukan kebiasaan Ronal selama ini. Ronal tipe lelaki yang tidak suka tidur larut malam atau nongkrong di luar. Biasanya bila telah jam delapan malam dia sudah di kamar. Duduk sebentar di depan nakas, menunggu kantuk datang, setelah itu berbaring di ranjang.Tapi, sekarang di mana dia? Kenapa dia tidak ada di ranjang? Bahkan di kursi yang ada dekat nakas, juga tidak terlihat! Padahal saat ini malam sudah larut, Tiwi bertanya-tanya dalam hatinya. Ketika menyadari malam telah larut, Tiwi berniat melepaskan telapak tangan dari wajahnya. Dia hendak melihat ke dinding, di mana tempat jam menempel. Tiwi ingin tahu pukul berapa sekarang. Masih ada rasa ragu di hati Tiwi ketika dia mau melepaskan tanganya dari wajah. Tiwi takut matanya akan melihat makhlu

    Last Updated : 2022-06-16
  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    KUKU RUNCING SI NENEK MENYERANG PERUT TIWI

    BAB KE : 53 KUKU RUNCING SI NENEK MENYERANG PERUT TIWI Langkah si nenek tertahan oleh bentakan Tiwi, kilatan di matanya semakin jelas terlihat. Sesaat dia mematung dengan tatapan yang sangat tajam. Sekarang si nenek ini tidak merangkak lagi, tapi telah berdiri dengan tegak. "Apa yang kamu inginkan?"Tiwi kembali membentak ketika nenek itu mengankat satu kakinya untuk melangkah mendekati ranjang. "Shaya~ingin~anhakkk~mhu," jawab si nenek sambil menunjuk ke perut Tiwi. Suaranya pelan terbata-bata dan mendesah, seperti berbisik, yang membuat bulu kuduk jadi merinding bagi yang mendengarkannya. Walau suara nenek tersebut sangat pelan, tapi terdengar jelas oleh kuping Tiwi. Suara mendesah yang keluar dari mulut nenek itu membuat Tiwi dengan refleks mengusap-usap bagian ujung perutnya. Merasa ada sesuatu yang bergerak dari dalam perut tersebut, rasa kasihan Tiwi semakin bertambah terhadap janin yang ada di dalamnya. Hal ini membuat niat Tiwi untuk menyelamatkan jabang bayi semakin

    Last Updated : 2022-06-18
  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    BU DARMI DAN TIKA BERHAMBURAN KE KAMAR TIWI

    BAB KE : 54 BU DARMI DAN TIKA BERHAMBURAN KE KAMAR TIWI 16+Setelah bayi yang bersimbah darah keluar dari perut Tiwi, lalu nenek itu mengangkat tangannya. Kini di dalam genggaman nenek tersebut terdapat janin Tiwi. Dia mendekatkan jabang bayi ke mulutnya dan menjilati darah yang ada pada tubuh si bayi. Setelah itu si nenek siap untuk melahap bayi tersebut.Mengingat cerita yang pernah dia dengar, membuat Tiwi nekat untuk melawan si nenek. Seandainya dia mati karena melakukan perlawanan, itu lebih baik, dari pada mati karena terzholimi.Sementara itu, tangan si nenek terus bergerak ke depan, dan ujung kukunya telah menyentuh daster Tiwi, dan tiba-tiba...."Brettttt!"Ketika ujung kuku si nenek baru saja menyentuh dasternya, tiba-tiba istri Ronal itu menepis tangan si nenek. Secepat kilat dia langsung menyerang dengan pukulan bertubi-tubi ke wajah si nenek. Tiwi begitu kalap, bahkan dia menyerang membabi buta tidak tentu arah dengan mata terpejam. Pukulannya melayang ke sana-sini

    Last Updated : 2022-06-22
  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    JANGAN TIDUR DI WAKTU MAGHRIB

    BAB KE : 55 JANGAN TIDUR DI WAKTU MAGHRIB 16+Suara perempuan itu membuat Ronal dan Tiwi terlonjak kaget, sehingga irama jantung mereka jadi berubah dengan degupan yang semakin keras. Ingin rasanya Ronal memaki, tapi melihat siapa yang ada di depan pintu, Ronal mengurungkan niatnya. Di depan pintu kamar terlihat Bu Darmi. Dengan raut wajah yang penuh rasa cemas dan langkah bergegas dia menghampiri ranjang di mana Ronal dan istrinya sedang berada. Bersamaan dengan Bu Darmi, juga ada Tika. Gadis itu berjalan seperti menempel pada ibunya.Rupanya teriakan Tiwi telah membuat mereka terjaga dari tidurnya. Ketika mendengar suara ribut-ribut yang datang dari kamar Tiwi, Bu Darmi dan anak bungsunya berhamburan datang ke sana. "Tiwi mimpi buruk, Bu. Tapi, sudah nggak apa-apa," jawab Ronal setelah berhasil menekan degup di jantungnya. "Mimpi buruk?" gumam Bu Darmi sambil mempercepat langkahnya menuju ke arah ranjang. Setelah berada di samping ranjang, Bu Darmi menatap Tiwi dan Ronal be

    Last Updated : 2022-06-23
  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    KEDATANGAN ULAR BELANG MERAH DI PABRIK RONAL

    BAB KE : 56 KEDATANGAN ULAR BELANG MERAH DI PABRIK RONAL 16+Rupanya mimpi buruk yang dialami Tiwi tidak hanya sekali saja, sudah lima malam berturut-turut mimpi itu selalu datang mengganggu. Padahal Tiwi telah mengikuti saran ibunya untuk tidak tidur di waktu Maghrib. Bukan hanya tidak tidur di waktu Maghrib, bahkan Tiwi tidak mau masuk kamar tidur sebelum mata benar-benar mengantuk. Pernah juga Tiwi masuk kamarnya di saat hampir pukul sebelas malam, tapi mimpi itu tetap saja datang mengganggu, bahkan Tiwi merasa takut untuk tidur di malam hari.Dengan demikian, tentu semua keluarga terkena imbasnya. Bu Darmi terpaksa setiap malam tidur di kamar Tiwi untuk menjaga anak sulungnya yang lagi hamil itu. Begitu pula dengan Tika, dia pun ikut serta tidur di kamar kakaknya tersebut. Namun, Tika ikut tidur di sana bukan niat menemani Tiwi, tapi karena terpaksa, sebab dia juga merasa takut bila harus tidur sendirian di kamarnya. Tentu saja dari semua orang yang berada di rumah tersebu

    Last Updated : 2022-06-26
  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    ULAR JELMAAN RATU KENCANA WANGI DAN GANAYANA

    BAB KE : 57 ULAR JELMAAN RATU KENCANA WANGI DAN GANAYANA Entah dari mana ular itu datangnya, padahal lapangan voli yang ada di lingkungan pabrik tersebut cukup bersih, tak ada semak yang tumbuh di sana, kalau pun ada, itu adalah beberapa kembang yang tertata dengan rapi "Awas, Sam!? Ada ular!" teriak Ronal ketika matanya melihat dua ekor ular di pinggir jalan yang masih menyatu dengan rumput hijau lapangan voli. Secara kebetulan, sebelum ular itu menyerang mereka, mata Ronal sempat melirik ke arah pinggir jalan yang ditumbuhi rumput tipis. Sehingga dia mengetahui keberadaan binatang tersebut. Mendengar teriakan Ronal dengan refleks Samsul yang berada di pinggir lapangan melompat ke tengah jalan, tapi sialnya ular itu malah mengejar Samsul, tanpa mempedulikan Ronal yang saat ini justru posisinya lebih dekat dengan ular-ular tersebut. "Samsul, ular itu mengejarmu!" Kembali Ronal berteriak memperingatkan Samsul. Setelah melirik ke belakang, Samsul mempercepat larinya, sehingga j

    Last Updated : 2022-06-28
  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    SAMSUL DIJITAK SILUMAN

    BAB KE : 58SAMSUL DIJITAK SILUMAN 16+Samsul dan Ronal memang tidak melihat keberadaan makhluk astral di ruangan mereka. Namun, sebenarnya sejak tadi Ratu Kencana Wangi dan Ganayana telah berada di ruangan itu. Ratu Kencana Wangi masih kesal kepada Samsul. Kekesalannya semakin memuncak ketika mendengar ocehan Samsul yang sok ustad kepada Ronal.Akhirnya Ratu Kencana Wangi membisikan kalimat tersebut di kuping Samsul, setelah itu meniup tengkuk Samsul yang membuat lelaki itu merinding, tapi Samsul tidak mau memperlihatkan ketakutannya pada Ronal. "Lalu, kenapa tidak semua orang mengalami hal seperti yang dialami keluarga saya?"Pertanyaan Ronal, membuat Samsul mengalihkan pandangannya pada temannya itu. Samsul membenarkan duduknya, mengeser kursi lebih ke depan lagi, sehingga perutnya kini menyentuh bibir meja. Ronal dan Samsul duduk di pisahkan oleh sebuah meja kayu. Di meja inilah tempat Ronal mengerjakan tugasnya selama di kantor. Di atas meja tersebut ada beberapa buku yang

    Last Updated : 2022-06-29

Latest chapter

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    AKHIR SEBUAH CERITA

    BAB KE : 12O AKHIR SEBUAH CERITA 16+Kakek itu hanya bisa berharap seperti itu, karena yang maha mengetahui hanya Tuhan, apakah berdosa atau tidak berdosanya seseorang ketika melakukan suatu perbuatan hanya Tuhan yang bisa menentukan. Mungkin dari segi ilmu fiqih ada keterangan berdosa bila melakukannya, tapi Tuhan maha mengetahui niat seseorang. Tuhan lebih mengetahui kenapa orang tersebut sampai terperosok ke dalam dosa tersebut. Tidak boleh menghakimi bila sesuatu perkara itu belum terang oleh kita, itu prinsip yang dipakai oleh Galogentang. "Aamiin!" Ronal dan Ucil hampir serentak mengucapkan kata penutup doa tersebut menyambut ucapan Galogentang. "Tapi, belum tentu juga kamu tidak berdosa." Kalimat Galogentang yang ini membuat Ronal memiringkan mulutnya dengan mata menyipit menatap kakek tersebut sambil mengangkat bahu. "Ya, mungkin dosa kamu akan dipungut dari sisi kebodohan ...""Kebodohan bagaimana maksudnya?" Ronal memotong kalimat Galogentang."Dalam hidup itu, kita

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    GALOGENTANG DAN UCIL SABARUCIL DATANG KE RUMAH RONAL

    BAB KE : 119 GALOGENTANG DAN UCIL SABARUCIL DATANG KE RUMAH RONAL 16+"Kakek Galogentang!" seru Ronal tertahan sambil bergegas ke arah mobil, karena dari balik mobil itulah kepala Galogentang menyembul. Senyum lepas dari bibir Galogentang, begitu pula dengan Ronal, setelah dekat mereka berpelukan. Jelas kegembiraan terlihat di wajah mereka. Bagi Ronal ini adalah pertemuan yang tidak disangka-sangka. Pertemuan yang membuat bahagia. "Eh, Ucil Sabarucil juga ada!" Senyum Ronal berubah jadi tawa lepas, ketika melihat makhluk kerdil juga ada di sana. Tadi Ronal tidak melihat, mungkin karena Ucil terlalu kecil, sehingga luput dari pandangan mata Ronal. Setelah melepaskan pelukan dengan Galogentang, Ronal bersimpuh di depan Ucil. Walau telah bersimpuh, Ronal tetap lebih tinggi dari Ucil. Kemudian mereka pun berpelukan. "Ayo, masuk! Kita bicara di dalam saja," ajak Ronal sesaat kemudian. "Mau bikin heboh orang yang ada di dalam rumahmu? Mereka kan tidak dapat melihat kami, nanti ka

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    ADA CINTA ANTARA TIKA DAN RAHMAN

    ADA CINTA ANTARA TIKA DAN RAHMAN BAB KE : 118 "Memangnya Tika belum kenalan sama Rahman, Pak Hansip?"Semua mata mengarah pada Bu RT ketika beliau melepaskan pertanyaan tersebut. Berbagai ekspresi terlihat dari wajah mereka yang ada di ruangan tersebut. Ada yang tertawa, ada yang tersenyum, ada yang senyumnya sengaja dikulum, bahkan ada pula yang cengengesan. Rahman dan Tika juga ikut tersenyum, tapi cuma sebentar, karena tahap berikutnya wajah mereka memerah dan buru-buru menunduk. "Bu RT ngomong apa sih?" Sungut Tika pada Bu RT sebelum menunduk. Wajah Tika memang rada cemberut, tapi hatinya serasa terbang dengan sejuta bunga-bunga yang bermekaran, penuh kebahagiaan. Mungkin memang begitu sifat orang yang sedang jatuh cinta, kata hati dan ekspresi wajahnya suka tidak sama, kadang hati berkata iya, tapi kepala menggeleng diselingi anggukan. "Kenalan secara formal mungkin belum, Bu RT. Cuma rasanya, hati dan jiwa mereka sudah saling menyelami, dan sama-sama merasakan suka yan

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    ADA APA DENGAN TIKA

    BAB KE : 117 ADA APA DENGAN TIKA 16+Ternyata peristiwa di kampung jin benar-benar jadi pelajaran yang berharga bagi Ronal dan istrinya. Selama ini pasangan suami istri tersebut tidak begitu mempercayai akan adanya alam gaib yang mirip dengan perkampungan manusia. Mereka juga tidak percaya dengan adanya aturan tata krama dan adab terhadap makhluk-makhluk tersebut. Bahkan mereka tidak percaya sama sekali kalau makhluk astral bisa mengganggu kehidupan manusia. Namun, pengalaman telah mengajarkan mereka untuk mempercayai adanya kekuatan dari makhluk gaib, bukan sekedar percaya akan adanya Tuhan saja, tapi harus mempercayai adanya makhluk gaib yang diciptakan Tuhan.Kini mereka baru mengerti, bahwa tidak semua kejahatan dapat dilihat dengan nyata, sebab itu perlu berserah diri dan minta perlindungan pada Tuhan, tentu jalannya dengan takwa dan berdoa. Bermacam doa pun mulai mereka hapal, doa masuk ke kamar mandi sampai doa ketika mau berhubungan antara suami dan istri pun mereka haf

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    RONAL KEMBALI PULANG

    BAB KE : 116 RONAL KEMBALI PULANG 16+Dua lelaki yang kelihatan sebaya itu keluar dari gubuk. Sesaat Nursalim menatap ke arah gubuknya yang berjarak tidak begitu jauh dari gubuk Kartim, terlihat istrinya masih sibuk mengusir burung yang silih berganti mampir di sawah mereka. Nursalim berjalan di depan, diikuti Kartim dengan hati yang masih diliputi rasa was-was. Sambil berjalan mereka terus berbincang, membicarakan dan menebak apa gerangan yang ada di sana. Bahkan Nursalim pun telah melupakan niat awalnya ke gubuk Kartim, yang sebenarnya hendak meminjam korek api, entah kenapa hari ini dia lupa membawa benda tersebut. Padahal biasanya benda yang satu itu selalu nyempil dalam kantongnya. "Sepertinya ada mayat!" kata Nursalim sambil menghentikan langkah ketika mereka telah hampir sampai di tempat Ronal. Kartim memanjangkan leher, mengintip dari belakang Nursalim. Mata Kartim cukup lama meneliti sosok lelaki yang tergeletak tanpa bergerak itu, yang jaraknya tidak jauh dari tempa

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    RONAL DIKIRA HANTU

    BAB KE : 115RONAL DIKIRA HANTU 16+Tidak jauh dari tempat Ronal pingsan, dari sebuah gubuk yang ada di sawah tersebut, terlihat seorang bapak-bapak berumur sekitar empat puluh lima tahun. Sebelum matahari menyinari bumi, dia telah berada di sawahnya, dengan maksud untuk menjaga padinya dari incaran burung liar. Ada keanehan yang dia rasakan pagi ini, tak ada satu pun burung yang hinggap di area sawahnya. Sementara temannya yang lain pada sibuk berteriak mengusir burung yang mampir untuk mencicipi bulir padi milik mereka.Keanehan itu memang sempat mengganjal hatinya, tumben burung-burung pada enggan mampir di petak sawahnya, padahal biasanya padi milik dialah sasaran utama dari burung-burung tersebut, karena petak sawah bapak tersebut berada persis di bawah kaki bukit, tempat di mana burung-burung bersarang.Rasa heran di hatinya semakin menjadi, ketika melihat asap tipis yang mengudara di bagian ujung sawahnya. Batin lelaki itu mengira ada api di sekitar sana. Tapi siapa pula y

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    MAKHLUK BUNIAN DAN SILUMAN BUAYA JADI PEMENANG

    BAB KE : 114 MAKHLUK BUNIAN DAN SILUMAN BUAYA JADI PEMENANG16+Korban dari kedua belah pihak berjatuhan. Karena yang terjun ke medan tempur sangat banyak dari masing-masing kelompok, sehingga korban yang berjatuhan tentu sangat banyak pula, mungkin jumlahnya ribuan.Peperangan di perbatasan sebenarnya dimenangkan oleh Ratu Kencana Wangi. Kelompok Jin Sumbing bahkan sampai lari terbirit-birit menyelamatkan diri ke wilayahnya. Namun, betapa terkejutnya mereka, karena mereka langsung disambut oleh pasukan makhluk Bunian yang telah siap menanti dengan prajurit-prajurit andalan mereka. Tidak sulit bagi makhluk Bunian untuk mengalahkan kelompok Jin Sumbing yang sudah kelelahan. Akhirnya mereka semua berhasil di tangkap dan dijebloskan ke penjara. Nasib Ratu Kencana Wangi dan pasukannya juga tidak kalah apesnya dibandingkan dengan kelompok Jin Sumbing. Sebenarnya kelompok Ratu Kencana Wangi sengaja tidak mengejar Jin Sumbing, karena mereka merasa sudah yakin menang dan hanya menunggu

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    SILUMAN BUAYA DAN MAKHLUK BUNIAN IKUT PERANG

    BAB KE : 113SILUMAN BUAYA DAN MAKHLUK BUNIAN IKUT PERANG 16+Balon tersebut menggelinding dengan cepat menuju dasar jurang. Terkadang melenting tinggi bila menabrak batu, kadang-kadang malah menghantam pohon yang tumbuh di sisi tebing.Namun, balon itu tidak pernah berhenti, terus meluncur karena pengaruh gravitasi bumi. Entah bagaimana nasib Ronal yang ada di dalam balon tersebut. Setelah melambaikan tangan ke arah balon raksasa yang terus meluncur, tanpa menunggu lambaiannya berbalas, Galogentang langsung menghentakan kaki ke bumi. Sekali hentak, tubuhnya melambung, lalu melayang di angkasa. Galogentang tidak kembali ke arena pertempuran Ratu Kencana Wangi dan Jin Sumbing. Dia malah terbang menuju wilayahnya, wilayah siluman buaya. Setelah sampai di wilayah siluman buaya, Galogentang segera menemui rajanya dan menceritakan apa yang terjadi, sekaligus mengusulkan untuk segera melakukan penyerangan ke wilayah Bukit Lampu. Mendengar apa yang disampaikan Galogentang, raja siluma

  • TEROR MAKHLUK PENUNGGU BUKIT LAMPU    RONAL DITENDANG KE DALAM JURANG OLEH GALOGENTANG

    BAB KE : 112RONAL DITENDANG KE DALAM JURANG OLEH GALOGENTANG 16+Sikap Ronal ini justru membuat tawa Galogentang semakin keras, wajahnya sampai memerah. Tentu sikap kakek tersebut membuat Ronal semakin masgul bin keki. "Benar-benar makhluk aneh, urusan hidup mati orang, malah ditanggapi dengan tawa," rutuk Ronal dalam hati."Jurang itu hanya bentuknya saja yang curam, tapi selalu ada sisi atau bagian tempat kita berpijak. Lakukan dengan percaya diri, jagan takut akan sesuatu! Bila kita sudah takut sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya. Itu sama saja takut dengan bayang-bayang," ucap Galogentang setelah tawanya reda."Tapi saya memang tidak berani menuruni jurang itu, Kek! Lewat jalan yang datar saja, atau Kakek ikut bersama saya," tawar Ronal. "Apakah kamu ingin bersama saya menuruni jurang itu?" tanya Galogentang. "Iya, kalau bersama Kakek, saya berani," jawab Ronal cepat. "Ayo, kita ke sana!" ajak Galogentang sambil berdiri. "Ayo!" Ronal menyanggupi, dia pun berdiri,

DMCA.com Protection Status