Home / Romansa / Putra Sang CEO Dingin / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Putra Sang CEO Dingin : Chapter 11 - Chapter 20

44 Chapters

11. Kacau

Weylin tak kembali ke rumahnya setelah itu dan memilih untuk pergi ke rumah Neal untuk menenangkan dirinya. Para satpam langsung membukakan pintu rumah besar Neal begitu melihat mobil Weylin yang telah mereka hafal. Pria itu melihat mobil Neal terparkir di area parkir jadi dia mengira adiknya itu ada di rumah.Biasanya Weylin akan mengabari Neal sebelum bertandang ke rumah itu, tapi karena pikirannya sedang semrawut, dia lupa melakukannya. Dengan santai, dia naik ke lantai atas menuju kamar Neal. Dia membuka kamar itu langsung tanpa mengetuk pintu dan kemudian dia terbelalak kaget. "Holy shit!" teriak Weylin hingga membuat kedua insan itu terbangun. Neal menoleh ke arah kakaknya dengan santai namun wanita yang bersamanya langsung saja menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya. Weylin menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar itu setelah Neal mengedipkan sebelah matanya dengan tatapan masih mengantuk. "Itu siapa, Baby?" tanya Angelica. "Kakakku," jawab Neal singkat. Pria
Read more

12. Identitas 'M'

Kelsey sedang melihat dirinya di depan cermin. Dia sungguh merasa sangat bodoh sekali karena telah membuat keadaan semakin rumit. Dia menyesali keputusannya datang ke Sweet Heaven.Jika saja waktu bisa kembali malam itu, dia tidak mungkin memberanikan diri untuk datang ke sana sendirian. "Ya Tuhan. Kenapa aku bodoh sekali? Kenapa aku tidak lihat wajahnya dulu?" gumamnya lagi sambil menggigiti kukunya.Dia gelisah luar biasa."Bagaimana jika nanti dia tak mau menerima dan malah marah? Dia pasti merasa ditipu. Aduh, aku harus bagaimana sekarang?" Kelsey tak bisa tenang. Sepanjang hari itu, dia linglung.Dia menghindari dua sahabatnya dan tak ingin berbicara dengan mereka. Dia belum siap untuk menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya. Malam itu, usai melakukan hal itu dengan laki-laki yang dia kenal dengan namaa panggung 'M' itu, dia sempat terbangun dan memaksa dirinya ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Dia memang mabuk berat jadi dia pun juga mencari air dingin dan j
Read more

13. Kebingungan Weylin

Weylin memangku tangannya yang dingin setelah melihat ayahnya masuk ke dalam unit gawat darurat. Ayahnya mengalami serangan jantung dan kini para dokter sedang berusaha menyelamatkan Ansgar. Zuria sudah tak bisa berhenti menangis meskipun dalam dia. Weylin tak bisa menenangkan dirinya lantaran rasa bersalahnya yang menyakiti dadanya. Semua ini salahnya. Karena kesalahan dirinyalah Ansgar Malachy harus berjuang melawat maut yang ingin menjemputnya. Weylin memukul kepalanya sendiri karen kebodohannya. Dia benar-benar tak mengira jika ayahnya akan mengalami hal seperti ini. Setahu dirinya, Ansgar adalah pria tua yang sehat.Laki-laki yang telah berusia lebih dari setengah abad itu tak pernah sakit tapi anehnya tadi malah ambruk. Dan ini jantung.Sejak kapan ayahnya memiliki penyakit jantung? Kenapa dia tidak tahu? Bahkan ibunya pun sepertinya sama kagetnya dengan dirinya.Mengapa itu bisa terjadi? Weylin tak bisa menyingkirkan rasa penasarannya tentang sejak kapan ayahnya memiliki p
Read more

14. Pertemuan Tak Terduga

Kelsey belum mau keluar dari mobilnya padahal kedua orang tuanya sudah keluar terlebih dahulu. Sang ibu dengan sabar berkata, "Kenapa masih belum turun?" Kalau Kelsey mengatakan dia takut bertemu dengan Weylin, sudah pasti ibunya tidak akan percaya.Mana mungkin dia takut pada pria yang setahu ibunya itu hanya ditemui sekali saja, yakni saat mereka ditunangkan kala itu. "Bisakah aku menyusul? Aku harus menelepon Samantha dan Emily, urusan kerja, Ibu," jelas Kelsey beralasan. "Benarkah? Kau akan segera menyusul kan?" tanya Leana sedikit curiga. "Tenang saja, aku hanya sebentar," ucap Kelsey berusaha meyakinkan sang ibu. Leana menghela napas, berniat menjawab namun Andrew berbicara terlebih dulu, "Baiklah. Tidak apa-apa jika kau menyusul. Yang penting kau tetap harus ke sana, Kelsey. Ingat, jangan buat Ayah kecewa." Mau tak mau Kelsey mengangguk, mengiyakan . Setelah kedua orang tuanya menjauh, Kelsey turun dari mobil itu dan memegang ponselnya. Dia melirik ponsel itu tanpa minat
Read more

15. Kesalahan Bodoh

Kelsey memaksa tersenyum saat mendengar hal itu dari Ansgar Malachy tapi tak mengatakan apapun.Sejujurnya dia ingin sekali menolaknya tapi dia sadar jika itu tidak mungkin mengingat keadaan Ansgar yang masih lemah jadi dengan terpaksa dia menyetujuinya. Untuk sekarang ini, membuat keadaan ayah mertuanya itu membaik jauh lebih penting dibanding dengan memikirkan hatinya yang sedang kacau. Andai dia bisa, dia mungkin sudah membatalkan pertunangan itu dari awal.Namun, saat melihat kedua orang tuanya dan juga kedua calon mertuanya yang begitu bahagia dengan rencana pernikahannya, dia tidak tega untuk menolaknya. "Kelsey, kau tidak keberatan kan dengan percepatan pernikahan ini?" tanya Zuria lembut.Wanita membenarkan letak rambut Kelsey yang sedikit berantakan dan menatapnya lembut. Melihat perhatian wanita itu yang seperti ibunya itu, Kelsey pun akhirnya menjawab, "Tentu saja tidak, Ibu. Jika itu yang terbaik, aku ikut saja." Ansgar tersenyum lega mendengarnya, "Gadis baik." Andr
Read more

16. Tes Pack

Weylin merasa sangat buruk setelah sadar telah sangat keterlaluan pada Kelsey. Bisa dibilang dia memperkosanya. Weylin menampar dirinya sendiri karena tindakannya ini justru mengharuskan dirinya untuk menikahi Kelsey meskipun dia tidak mengeluarkan benihnya di dalam, tetap saja fakta dia telah memaksa Kelsey untuk melakukan percintaan itu tidak bisa dinggap remeh. Weylin menapaki rumahnya yang sepi karena kedua orang tuanya yang masih di rumah sakit. "Arrghh. Weylin, kau bodoh. Kenapa kau bisa lepas kendali?" Dia ingin mengumpat dirinya sendiri. Gadis itu pasti akan sangat membencinya. Tunggu dulu, bukankah sangat bagus jika Kelsey membenci dia? Kelsey tak akan mungkin mau menikah dengannya yang telah melecehkan dirinya kan? Tapi bagaimana jika yang terjadi adalah yang sebaliknya?Bagaimana jika Kelsey menceritakan tentang apa yang dia lakukan? Dia bisa terkena masalah besar.Kalau Kelsey melaporkan dia, tamatlah riwayatnya. Tidak hanya di penjara, dia juga akan kehilangan seg
Read more

17. Siapa Ayahnya?

Kelsey Lieven segera berlari keluar rumahnya dengan kepanikan luar biasa. Dia mengabaikan pertanyaan ibunya yang berteriak kepadanya. Yang ada di pikiran Kelsey saat ini adalah dia harus mencari minimarket terdekat atau apotek untuk membeli alat test pack yang baru.Dia masih belum bisa mempercayai hasil tes kehamilan yang baru saja dia lakukan beberapa menit yang lalu itu. Dia tidak akan percaya jika dia tidak mengulang tes itu lagi. Dia berlari hingga napasnya tersengal-sengal dan dia tidak memperdulikan tatapan bingung petugas apotek, "Test pack. Dua, eh tidak. Lima test pack dengan merek yang berbeda," ucapnya pada petugas apotek dengan napas terengah-engah. Petugas apotek segera mengambilkan sesuai keinginan pelanggan itu. Usai mendapatkan sekantong alat test pack itu, Kelsey pulang ke rumahnya dengan berjalan lesu. Dia tidak bisa tenang, mana mungkin dia bisa tenang? Tentu saja, saat ini pikirannya sedang kacau. Begitu sampai di depan rumahnya, dia mendadak ragu untuk mas
Read more

18. Berpamitan

"Bagaimana ini, Andrew? Apa yang harus kita lakukan sekarang?" ujar Leana lemah sambil menggenggam sebuah kertas yang dia temukan di atas tempat tidur sang anak. Andrew Leiven sedang menghubungi seseorang yang tentu saja adalah putrinya itu tak ada jawaban. "Ponselnya mati, Leana. Ke mana dia pergi? Astaga Kelsey, apa kau benar-benar pergi?" sesal Andrew. Andrew Leiven memang begitu marah pada putrinya itu dan sempat mengucapkan kata-kata kasar pada Kelsey tapi dia tak mengira putrinya itu benar-benar akan menganggap ucapannya semalam serius. Dia hanya emosi dan tentu saja tak berniat mengusirnya. Bagaimana sekarang?Pria tua itu termenung meratapi kesalahannya yang tak bisa menahan dirinya sendiri dan malah membuat putri satu-satunya pergi dari rumah.Bukan ini yang dia harapkan. Bukan seperti ini yang dia mau. Namun, sepertinya nasi telah menjadi bubur. Seberapa pun Andrew menyesali perbuatannya, anaknya telah memilih untuk pergi dari sana. "Apa dia membawa barang-barang penti
Read more

19. Penyihir Wanita

Weylin masuk ke dalam kantornya dengan wajah ditekuk. Dia masih belum bisa menghilangkan rasa kesalnya pada Kelsey Lieven, sang tunangan yang baru saja membuat darahnya mendidik. "Wanita itu benar-benar." Pria itu membanting laporan yang ada di atas mejanya dengan keras, terlalu kesal. "Sialan, memangnya siapa dia? Berani mengatakan aku bukan pria," gumam Weylin dengan nada jengkel. Dalam seharian itu, moodnya sungguh berantakan dan itu karena ulah satu wanita yang memiliki nama lengkap Kelsey Anne Lieven.Dia benar-benar berhasil membuat hari Weylin menjadi suram hingga petang. Kata-katanya begitu menusuk hingga Weylin tak bisa mengenyahkannya dari pikirannya. Dengan wajah yang sama sekali tak enak dipandang, Weylin bergegas pulang ke rumah besar orang tuanya. Weylin adalah satu-satunya putra keluarga Malachy yang masih harus tinggal di Malachy's Mansion. Hal itu juga yang selalu membuat pria muda itu merasa jika keadilan tidak mampir ke dalam hidupnya.Ketiga adiknya telah
Read more

20. Kelsey's New Life

Enam tahun kemudian, Kelsey sedang terburu-buru berjalan keluar dari kantornya menuju sebuah restoran di seberang jalan dari Ans Bank. Dia berkali-kali melirik arlojinya takut jika dia telah membuat seseorang menunggunya terlalu lama. Sekarang dia sudah sampai di pinggir trotoar. Punggungnya ditepuk tiba-tiba.Dia sontak menoleh, "Hei. Mengagetkan saja." Kelsey tersenyum pada pria yang berdiri di dekatnya itu. "Ah, aku tak bermaksud begitu," sahut laki-laki itu sambil memperhatikan lampu lalu lintas.Begitu aman, dia menggandeng Kelsey menyeberang. Wanita itu membiarkannya, tak memprotes sedikitpun. "Aku tahu," ujar Kelsey. "Kau tahu apa?" tanya pria yang masih setia menggandeng tangan Kelsey. "Tahu kau tidak berniat mengagetkan aku," jawab Kelsey. Mimik laki-laki itu langsung saja berubah cemberut. Dia membalas, "Aku pikir kau tahu jika aku begitu sangat mencintaimu." Kelsey tergelak, "Itu aku juga tahu, Gerald." "Oh, jadi kau sudah punya jawaban?" tanya Gerald sambil mena
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status