Semua Bab Taring Putih Dari Barat: Bab 221 - Bab 230

384 Bab

219. Mawar Kesal

“Swoosh!”Sebuah suara angin yang pecah mulai terdengar di sebuah area terbuka di kota Lembah harum.Suara membelah itu terjadi akibat lesatan pecut yang ditebaskan seorang gadis ke satu arah.Sosok gadis itu tampak begitu marah ketika memecut cambuknya ke arah seorang pemuda.Sementara cambuk berwarna merah itu terus saja bergerak menuju ke arahnya, sosok pemuda yang tampak tengah berpikir itu masih saja tidak sadar dengan apa yang akan menimpanya.Wanita muda yang mengarahkan cambuknya ke arah seorang pemuda itu bisa melihat sekilas tampilan dari pemuda itu.Pemuda itu tampak begitu polos seolah dia tidak memiliki sedikitpun dosa. Melihat hal ini gadis itu tanpa sadar menambahkan kekuatannya untuk menghantam pihak lain.Jelas dia menaruh banyak keluhan dengan tampilan sok polos pihak lain yang tidak mencerminkan sama sekali perilaku tidak masuk akal pihak lain.Saat ujung cambuk sudah hampir sampai di tubuh pihak lain. sebuah gerakan santai mulai tampil di tunjukan oleh pemuda itu.
Baca selengkapnya

220. Netralisir

Di sebuah area terbuka di kota Lembah harum, tampak seorang wanita tengah tertawa dengan puas.Tampilan sosok gadis itu begitu aneh ketika dia tertawa dengan tampilan yang licik. Namun meskipun begitu, sosok gadis itu masih terlihat menawan ketika rambut merah gelapnya bergoyang-goyang akibat tawa liciknya.Sosok dengan rambut merah itu tidak lain adalah Mawar, dia sebelumnya begitu kesal dengan sikap pihak lain yang sama sekali tidak merasa bersalah setelah melakukan pelecehan terang terangan padanya.Kini sosok wanita muda itu hanya menunggu teriakan memohon dari pihak lain untuk memberikan penawar racun yang telah tertanam di dalam tubuhnya.Dengan itu gadis muda cantik itu mulai berpikir bagaimana cara dia menolak permintaan pihak lain dengan buruk selanjutnya. Dia begitu ingin merendahkan pihak lain sehingga pemuda itu tidak memiliki keberanian untuk mengangkat kepalanya di waktu selanjutnya.“Hahahaha sekarang kena kau.” Gadis itu bergumam dengan senyum yang licik di dalam hati.
Baca selengkapnya

221. Hal Teduh!

Di sebuah area terbuka di kota Lembah harum, tampak seorang gadis muda dengan rambut merah menoleh kesana dan kemari dengan tampilan tidak puas.Sosok gadis itu menyisir area di sekitar dengan begitu fokus seolah dia telah kehilangan seluruh harta yang dikumpulkan semasa hidupnya.“Sial kemana bajingan itu pergi!” Mawar mengutuk marah.Dia telah bersusah payah mencari Surya sejak terakhir kali, namun selama itu juga dia hanya bisa menjadi emosi dibuatnya.Sosok pemuda biasa itu hilang entah kemana, ini semua membuat seolah Mawar hanya berhalusinasi sebelumnya. Dengan memikirkan hal ini, dia menjadi semakin marah.“Cih! Kemana lagi aku harus mencari!” kata wanita itu dengan dendam.Dengan itu, gadis berambut merah itu melanjutkan pencarian dengan tampilan yang begitu kacau.Ketika sosok gadis muda itu tengah mencari dengan tampilan buruk, sebuah kereta kuda yang tampil mewah mulai mendekat ke arahnya.Seolah memang gadis muda itulah tujuan dari kendaraan mewah itu, kereta kuda mewah it
Baca selengkapnya

222. Kesalahpahaman

Di sebuah area ramia yang ada di kota Lembah harum, tampak seorang pemuda tengah berdiri dengan canggung melihat ke segala arah.Samar-samar urat di kepala pemuda itu mulai mencuat mengenang karena satu alasan. Tampilan pemuda itu seperti sedang marah ketika dia tanpa sadar menghitamkan wajahnya.“Sial! Apakah kota ini seburuk itu?” tanya Surya tidak puas.Dengan ini Surya mulai bergerak mendekat ke arah sejumlah orang yang sedang melakukan hal aneh.Setelah beberapa saat berjalan, Surya akhirnya kini sudah berada di dekat kelompok itu.Kini Surya bisa dengan jelas melihat sejumlah orang tengah saling menyembunyikan tangan mereka di dalam kain. entah itu sarung, kain songket, maupun kain biasa.Surya yang melihat hal ini menjadi jelas bahwa mereka tengah melakukan hal-hal yang teduh.Tanpa sadar, Surya menatap kelompok orang itu dengan tampilan yang begitu buruk. Sampai-sampai beberapa orang yang menyadari tatapan Surya menjadi tidak nyaman di buatnya.Dengan itu kelompok itu bergegas
Baca selengkapnya

223. Buku?

Di sebuah area yang ramai, tampak seorang pemuda tengah menundukan kepala dengan perasaan berasalah.Pemuda itu tidak lain adalah Surya. dia menjadi tidak enak hati setelah mendengar penjelasan dari pihak lain.“Huft.... Apakah aku telah merugikan pekerjaan orang lain?” tanya Surya dengan sedikit menyesal.Lagi-lagi Surya menjadi sadar bahwa kata-kata gurunya bukan sekedar omong kosong.“Alam takambang jadi guru...”“Hmm tampaknya aku harus benar-benar belajar di setiap Langkahku...” kata Surya menyimpulkan.Setelah Surya selesai dengan segala penyesalannya, dia mulai melihat ke arah paruh baya yang telah bertukar kata bersama dirinya sebelumnya.“Ehmmm...”Surya menjadi sedikit canggung ketika melihat tampilan pihak lain. jelas dia begitu ingat tentang kemarahannya yang merugikan orang lain sebelumnya.Mengingat bahwa dia begitu tidak masuk akal semakin membuatnya malu. Dengan ini Surya menjadi semakin berat untuk berkata-kata.Paruh baya yang sedari tadi ada di dekat Surya samar-sam
Baca selengkapnya

224. Salah Paham

Di depan sebuah lapak yang ada di pasar kota Lembah Harum, tampak seorang pemuda tengah berdiri mematung melihat ke satu sudut.Hal yang pemuda itu tatap dengan begitu khusyuk adalah sebuah buku yang tampil biasa.Sementara Surya tengah berada di dalam keheningannya, sosok paruh baya yang sedari tadi sudah memperhatikan pihak lain hanya bisa bertanya-tanya dibuatnya.“Sekarang apa lagi? Apakah dia akan berteriak dan menjadi kesurupan?” paruh baya itu mengeluh dalam hati.Dengan itu tampilan dari paruh baya itu menjadi sedikit buruk sekarang ketika dia mulai melihat ke arah pemuda tegap yang ada di hadapannya.Sementara paruh baya sebelumnya sedang dalam suasana hati yang kurang baik, Surya malah merasakan sesuatu euforia mulai tumbuh di dalam dirinya.Ini semua jelas karena buku yang sudah di tatapnya begitu lama. bahkan pemuda itu sampai lupa untuk mengedipkan matanya karena terlalu fokus untuk melihat buku bias itu.“Hahaha tampaknya kali ini aku mendapat sesuatu yang mungkin saja a
Baca selengkapnya

225. Batal Berangkat

Di sebuah penginapan yang ada kota Lembah harum, tampak seorang gadis tengah berjalan dengan ringan menuju ke satu arah.Gadis itu tampak begitu senang ketika senyum di wajahnya tidak ingin mengendur. Udara di sekitar gadis itu begitu baik, seolah dia telah memenangkan beberapa lotre sebelumnya.Sosok gadis muda itu tidak lain adalah Nova, kini gadis itu tidak tampak banyak berpikir seperti sebelumnya. gadis muda itu berjalan dengan ringan seolah semua masalah di hidupnya telah lama hilang.Ini jelas disebabkan oleh kemungkinan bahwa Surya sudah sembuh dari penyakit anehnya. Dia tidak perlu khawatir lagi dengan semua kemungkinan yang tidak perlu sekarang.Dengan itu gadis muda itu memilih untuk bersantai-santai di area penginapan sebentar sebelum akhirnya memikirkan tentang alam kecil kembali nanti.Jelas dia sudah begitu lelah beberapa hari ini, gadis itu ingin sekali bersantai hingga malam hari....Di sebuah ruangan yang ada di penginapan kota Lembah harum. Tampak dua orang paruh b
Baca selengkapnya

226. Teriak Nova

Di sebuah meja yang ada di salah satu penginapan kota Lembah harum, sekelompok orang tengah melihat ke satu arah.Kelompok itu adalah kumpulan dari murid perguruan belati bengkok, sebelumnya mereka telah mendengar batuk kering dari tetua mereka. Dengan peka kelompok itu mulai memperhatikan tetua mereka.Dia saat kelompok itu sudah memperhatikan, mereka mulai mendengar sebuah pernyataan tidak masuk akal keluar dari mulut tetua pertama.“Akhem jadi begini... Tampaknya kita tidak jadi masuk ke dalam dunia kecil...” tetua pertama berkata dengan berat hati. “Ahhh apa!” teriak Fajar tidak terima.Nova yang mendengar hal ini juga menjadi terkejut karenanya.Hal yang lebih parah menimpa Toni, dia bahkan menjadi keselek akibat terkejut saat sedang menelan sejumlah makanan di mulutnya.Dengan itu kelompok tiga murid itu hanya bisa melihat ke arah tetua dengan tampilan yang kecewa.Tetua pertama yang merasakan tatapan ini hanya bisa menjadi berkeringat dingin karenanya. Jelas dia tidak tahu har
Baca selengkapnya

227. Tak Bisa Tidur

Di ruang tamu salah satu peninggalan yang ada di kota Lembah harum. Tampak sekelompok orang tengah menatap ke satu arah dengan berbagai reaksi.Kelompok itu tidak lain adalah kelompok belati bengkok yang sudah frustasi sebelumnya. Namun kini setelah datangnya seorang pemuda ke arah kelompok mereka, kelompok itu entah bagaimana menjadi hidup kembali.“Ahhh Surya, apakah kau benar-benar sehat?” tanya tetua pertama dengan khawatir.Surya yang mendengar pertanyaan prihatin dari paruh baya itu hanya bisa menyipitkan matanya.“Bukan kah dia terlalu berlebihan?” tanya Surya dalam hati.Meskipun tidak suka, Surya menjawab dengan ringan.“Ya aku baik-baik saja, bukankah kau bisa melihatnya sekarang?” kata Surya masih tidak sopan.Meskipun Surya berkata dengan tidak sopan, namun entah mengapa tetua pertama dan tertua kedua menjadi bahagia karenanya.Ini semua bisa ditangkap oleh mata Fajar ketika dia memperhatikan setiap perilaku para tetua. Dengan ini dia mulai bertanya-tanya.“Ada apa dengan
Baca selengkapnya

228. Membaca

Malam hari, di sebuah ruangan mewah yang ada di salah satu penginapan di kota Lembah harum, tampak seorang pemuda tegap tengah membaca buku dengan begitu khusyuk di atas kasur.Sosok itu sangat fokus ketika dia menatap buku yang ada di tangannya dengan tampilan menyipit. Bahkan ekspresi penasaran di wajah pemuda itu sama sekali tidak bisa dibendung.Sosok pemuda itu tidak lain adalah Surya, setelah dia tidak bisa tidur karena satu hal, dia mencoba untuk membaca buku yang terlihat biasa namun memiliki kesan aneh yang baru di dapatnya.Pada awalnya, Surya mendapati bahwa buku itu sama seperti buku-buku lain yang telah di temuinya.Selain aksara mereka sama, isi kandungan dari buku itu juga sama. Ini membuat Surya bingung.“Ada apa dengan tiga alam ini? apakah seluruh dunia percaya akan hal ini di zaman dulu?” tanya Surya dengan tidak puas.Jelas dia begitu bosan dengan cerita yang itu-itu saja. Dan Surya juga berpikir bahwa orang zaman dulu tidak kreatif. Mereka menceritakan hal yang sa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
39
DMCA.com Protection Status