Di depan sebuah lapak yang ada di pasar kota Lembah Harum, tampak seorang pemuda tengah berdiri mematung melihat ke satu sudut.Hal yang pemuda itu tatap dengan begitu khusyuk adalah sebuah buku yang tampil biasa.Sementara Surya tengah berada di dalam keheningannya, sosok paruh baya yang sedari tadi sudah memperhatikan pihak lain hanya bisa bertanya-tanya dibuatnya.“Sekarang apa lagi? Apakah dia akan berteriak dan menjadi kesurupan?” paruh baya itu mengeluh dalam hati.Dengan itu tampilan dari paruh baya itu menjadi sedikit buruk sekarang ketika dia mulai melihat ke arah pemuda tegap yang ada di hadapannya.Sementara paruh baya sebelumnya sedang dalam suasana hati yang kurang baik, Surya malah merasakan sesuatu euforia mulai tumbuh di dalam dirinya.Ini semua jelas karena buku yang sudah di tatapnya begitu lama. bahkan pemuda itu sampai lupa untuk mengedipkan matanya karena terlalu fokus untuk melihat buku bias itu.“Hahaha tampaknya kali ini aku mendapat sesuatu yang mungkin saja a
Di sebuah penginapan yang ada kota Lembah harum, tampak seorang gadis tengah berjalan dengan ringan menuju ke satu arah.Gadis itu tampak begitu senang ketika senyum di wajahnya tidak ingin mengendur. Udara di sekitar gadis itu begitu baik, seolah dia telah memenangkan beberapa lotre sebelumnya.Sosok gadis muda itu tidak lain adalah Nova, kini gadis itu tidak tampak banyak berpikir seperti sebelumnya. gadis muda itu berjalan dengan ringan seolah semua masalah di hidupnya telah lama hilang.Ini jelas disebabkan oleh kemungkinan bahwa Surya sudah sembuh dari penyakit anehnya. Dia tidak perlu khawatir lagi dengan semua kemungkinan yang tidak perlu sekarang.Dengan itu gadis muda itu memilih untuk bersantai-santai di area penginapan sebentar sebelum akhirnya memikirkan tentang alam kecil kembali nanti.Jelas dia sudah begitu lelah beberapa hari ini, gadis itu ingin sekali bersantai hingga malam hari....Di sebuah ruangan yang ada di penginapan kota Lembah harum. Tampak dua orang paruh b
Di sebuah meja yang ada di salah satu penginapan kota Lembah harum, sekelompok orang tengah melihat ke satu arah.Kelompok itu adalah kumpulan dari murid perguruan belati bengkok, sebelumnya mereka telah mendengar batuk kering dari tetua mereka. Dengan peka kelompok itu mulai memperhatikan tetua mereka.Dia saat kelompok itu sudah memperhatikan, mereka mulai mendengar sebuah pernyataan tidak masuk akal keluar dari mulut tetua pertama.“Akhem jadi begini... Tampaknya kita tidak jadi masuk ke dalam dunia kecil...” tetua pertama berkata dengan berat hati. “Ahhh apa!” teriak Fajar tidak terima.Nova yang mendengar hal ini juga menjadi terkejut karenanya.Hal yang lebih parah menimpa Toni, dia bahkan menjadi keselek akibat terkejut saat sedang menelan sejumlah makanan di mulutnya.Dengan itu kelompok tiga murid itu hanya bisa melihat ke arah tetua dengan tampilan yang kecewa.Tetua pertama yang merasakan tatapan ini hanya bisa menjadi berkeringat dingin karenanya. Jelas dia tidak tahu har
Di ruang tamu salah satu peninggalan yang ada di kota Lembah harum. Tampak sekelompok orang tengah menatap ke satu arah dengan berbagai reaksi.Kelompok itu tidak lain adalah kelompok belati bengkok yang sudah frustasi sebelumnya. Namun kini setelah datangnya seorang pemuda ke arah kelompok mereka, kelompok itu entah bagaimana menjadi hidup kembali.“Ahhh Surya, apakah kau benar-benar sehat?” tanya tetua pertama dengan khawatir.Surya yang mendengar pertanyaan prihatin dari paruh baya itu hanya bisa menyipitkan matanya.“Bukan kah dia terlalu berlebihan?” tanya Surya dalam hati.Meskipun tidak suka, Surya menjawab dengan ringan.“Ya aku baik-baik saja, bukankah kau bisa melihatnya sekarang?” kata Surya masih tidak sopan.Meskipun Surya berkata dengan tidak sopan, namun entah mengapa tetua pertama dan tertua kedua menjadi bahagia karenanya.Ini semua bisa ditangkap oleh mata Fajar ketika dia memperhatikan setiap perilaku para tetua. Dengan ini dia mulai bertanya-tanya.“Ada apa dengan
Malam hari, di sebuah ruangan mewah yang ada di salah satu penginapan di kota Lembah harum, tampak seorang pemuda tegap tengah membaca buku dengan begitu khusyuk di atas kasur.Sosok itu sangat fokus ketika dia menatap buku yang ada di tangannya dengan tampilan menyipit. Bahkan ekspresi penasaran di wajah pemuda itu sama sekali tidak bisa dibendung.Sosok pemuda itu tidak lain adalah Surya, setelah dia tidak bisa tidur karena satu hal, dia mencoba untuk membaca buku yang terlihat biasa namun memiliki kesan aneh yang baru di dapatnya.Pada awalnya, Surya mendapati bahwa buku itu sama seperti buku-buku lain yang telah di temuinya.Selain aksara mereka sama, isi kandungan dari buku itu juga sama. Ini membuat Surya bingung.“Ada apa dengan tiga alam ini? apakah seluruh dunia percaya akan hal ini di zaman dulu?” tanya Surya dengan tidak puas.Jelas dia begitu bosan dengan cerita yang itu-itu saja. Dan Surya juga berpikir bahwa orang zaman dulu tidak kreatif. Mereka menceritakan hal yang sa
Di dalam gerbong yang sedang bergerak ke luar kota Lembah harum, tampak ada sekelompok pemuda tengah melakukan berbagai kegiatan berbeda.Sebelumnya, para tetua telah berbicara dengan Surya tentang satu hal yang tampak rahasia.Setelah itu, para tetua mulai mengumumkan sesuatu yang mengejutkan bahwa mereka akan tetap memasuki alam kecil.Toni yang mendengar hal ini tampak terkejut. sementara itu, Nova tampak tersenyum bangga seolah telah mengetahui hal ini sebelumnya.Untuk Fajar sendiri, dia menjadi sedikit bingung. Dia sudah menebak hal ini sebelumnya berdasarkan gerak-gerik tetua saat berada di dekat Surya. Namun meski dia sudah tahu, pemuda itu masih saja terkejut karena yang namanya tebakan jelas berbeda dengan yang namanya kenyataan.Dengan ini pemuda itu hanya bisa menatap ke arah sosok yang sedang membaca sebuah buku di hadapannya dengan seksama.Fajar ingin tahu apa hal spesial yang sebenarnya yang ada pada Surya. namun setelah beberapa saat, Fajar sama sekali tidak menemuka
Di sebuah jalan yang begitu lapang, tampak rombongan gerbong yang cukup mewah berjalan dengan ringan menuju ke arah kota Bukit curam.Rombongan ini merupakan rombongan dari perguruan belati bengkok.Mereka bergerak ke arah kota Bukit curam jelas untuk mengikuti fenomena alam kecil yang akan terjadi di kota itu.Meski waktu untuk memasuki alam kecil itu masih satu minggu lagi dari perhitungan yang sudah diberitahukan.Kelompok mereka tetap saja bergerak di awal waktu. Jelas mereka tidak ingin ketinggalan. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mengamankan posisi dan juga mencoba beradaptasi lebih dulu di tempat yang asing bagi mereka.Dengan ini gerbong itu terus saja melaju dengan perlahan.Sementara gerbong terus berjalan, suasana di dalam gerbong penumpang yang berisi murid dari perguruan belati bengkok tampak tidak berubah banyak sejak terakhir kali berangkat dari kota Lembah harum.Toni kini sedang bersandar dengan malas di dinding gerbong saat dia menutup matanya. Jelas pemuda itu
Di sebuah badan jalan lapang yang menghubungkan kota Bukit curam dan kota lainnya, tampak beberapa gerbong tengah terparkir menghalang jalan karena satu alasan. Di sisi kiri dan kanan kelompok iring-iringan gerbong itu terdapat selusin orang misterius yang menghambat perjalanan damai dari gerbong kelompok itu.Di dalam salah satu gerbong yang sedikit mewah, tampak empat orang pemuda tengah waspada dalam keadaan terkejut akibat perubahan situasi yang begitu tiba-tiba.Kelompok orang itu adalah kelompok murid dari perguruan belati bengkok. Mereka akan mengikuti untuk masuk ke dalam alam kecil yang akan terbuka beberapa hari lagi, sepanjang perjalanan kelompok itu sama sekali tidak menemukan hambatan, namun setelah menikmati semua jalan yang tentram itu, di sini lah mereka sekarang, terjebak di sebuah plot yang sulit untuk di tebak.Dengan ini, setiap orang yang ada di dalam gerbong itu menjadi waspada tidak terkecuali Surya.Dengan sedikit gerakan di telinganya, Surya bisa mendengar b