Di salah satu sudut yang memiliki banyak semak di sekitarnya, tampak tiga orang dengan tampilan bergam tengah mematung saat sedang mengangkat kaki merekaTiga orang itu tampak begitu ketakutan karena satu alasan.Kelompok tiga orang itu merupakan bandit yang ingin menyergap gerbong yang akan memasuki bukit curam, namun tampaknya mereka didahului oleh kelompok yang bahkan lebih kuat dari mereka.Karena ketiga orang itu tidak ingin ikut terjebak dalam pertarungan berdarah, mereka mencoba untuk melarikan diri se-senyap mungkin.Namun baru satu Langkah yang mereka jalankan, kelompok itu sudah mendengarkan suara mengancam dari belakang punggung mereka.Dengan itu kelompok itu hanya bisa mematung karena merasa ketakutan....Sementara itu, sosok yang tampil seperti pemimpin dari kelompok orang misterius sebelumnya mulai melotot ke satu arah.Arah itu berasal dari pinggiran sebuah gerbong yang sedang mereka awasi.Tidak ada yang spesial dari gerbong itu, namun satu hal yang keluar dari dindi
Di sebuah area yang kacau, ada seorang sosok tinggi dengan pakaian hitam tampak sedang terperosok di dalam reruntuhan pohon.Sosok itu tidak lain adalah Kakhi, dia baru saja di pukul begitu buruk oleh seorang pemuda hingga dia terbenam di tempatnya sekarang.Meskipun merasakan rasa sakit akibat serangan pihak lain, Kakhi sama sekali tidak memikirkan hal itu sekarang.Hal yang memenuhi kepalanya saat ini adalah siapa sebenarnya sosok yang ada di depannya. Mengapa sosok itu menyerangnya. Dan bagaimana bisa sosok itu memiliki jurus yang seharusnya hanya bisa dimiliki oleh kelompok mereka.Meskipun tampak sedang berpikir, Kakhi kali ini sadar akan keberadaan pihak lain. dia tidak mau lagi dilemparkan dengan buruk oleh anak muda yang bahkan ia tidak tahu namanya.Setelah beberapa saat menunggu pihak lain dengan tampilan linglung, sosok Kakh akhirnya mendapatkan mangsanya mengambil umpan yang telah di sebarnya.Dengan ini sosok itu bersiap-siap untuk membalaskan pihak lain.Setelah beberapa
Di sebuah area hutan yang banyak memiliki pohon, tampak seorang yang pincang sedang memimpin sekelompok orang misterius untuk pergi ke satu arah.Sosok itu tidak lain adalah Kakhi yang sudah di pukuli dengan buruk oleh Surya.“Siapa anak itu?” tanya Kakhi masih kesal.Kakhi merupakan salah satu anak buah dari seorang si bengis. Ada beberapa si bengis di kelompok mereka yang sedang menjalankan perintah Conqu suci.Panggilan si bengis biasanya disematkan untuk seorang yang tidak masuk akal, sosok yang mendapat julukan itu akan membawa bencana bagi daerah yang dilewatinya.Namun ada banyak si bengis di dataran suma tara jiwa ini. hanya beberapa si bengis yang cocok menjadi anak buah dari Conqu suci. Lawah, bos dari Kakhi termasuk diantaranya.Kelompok mereka telah difasilitasi dengan kemampuan yang kuat untuk bisa menguasai seluruh daratan. Dengan ini mereka menjadi bersemangat untuk menjalankan tugas yang telah diberikan oleh Conqu suci.Semuanya yang dilakukan Kakhi berjalan lancar saa
Di sebuah area semak yang tidak jauh dari lapangnya jalan, tampak tiga orang dengan tampilan beragam masih merunduk mencoba untuk menahan nafas mereka karena satu alasan.Kelompok itu tidak lain adalah kelompok bandit yang tidak jadi merampok gerbong yang kini tampak di penglihatan mereka sedang lewat dan bergerak menuju ke kota Bukit curam.Tampilan kelompok itu sedikit biru akibat menahan nafas terlalu banyak.Setelah iring-iringan kelompok gerbong itu sudah benar-benar hilang dari pandangan, kelompok itu mulai bernafas lega menunjukan tampilan yang memabukkan.“Aaahhh... Akhirnya kita telah lepas dari lubang buaya...” kata gendut yang memiliki tato di muka.Di saat gendut bertato itu berkata puas sampai-sampai menutup matanya karena kenikmatan, sosok kurus yang ada di dekatnya ikut puas ketika dia tertawa.“Hahaha tak disangka, aku akan terhindar dari bahaya yang begitu besar.” Jelas kurus takjub dengan apa yang dia lihat sebelumnya.Semetara kedua anak buahnya tampak mengekspresik
Di sebuah jalan yang luas, tampak kelompok tiga orang tengah memeriksa beberapa tubuh yang terbaring di tanah.Setelah kelompok itu selesai dengan pemeriksaannya, kelompok itu mulai berkumpul dan bersiap untuk berdiskusi.“Berapa koin emsa yang kalian dapat?” tanya sosok kekar ke arah kurus dan juga gendut.Mendengar pertanyaan dari bosnya itu, kedua orang itu menjawab dengan bangga.“Ada lima puluh koin emas bos!”“Ya benar, ada lima puluh di dalam kantong ini.”Dengan ini bos mengangguk dengan sedikit perasaan ringan.Jelas dia telah mengambil dua kantong sebelumnya dan masing-masing juga berisikan lima puluh koin emas. Dengan ini dia menjadi sedikit lega saat berpikir bahwa uang ini akan bisa menanggung biaya makanan mereka untuk waktu yang cukup lama.Di saat kelompok itu masih menutup jalan saat berdiskusi, sebuah getaran mulai bisa dirasakan berasal dari kejauhan.Debu samar-samar terangkat ketika rombongan gerbong berbaris panjang kebelakang.Melihat hal ini kelompok tiga orang
Di depan area gerbang kota Bukit curam, sekelompok iring-iringan gerbong tampak berhenti untuk melakukan pengecekan sebelum akhirnya bisa masuk ke dalam kota. Di dalam gerbong yang akrab, Surya tampak begitu senang ketika merasakan bahwa mereka sudah sampai di pintu gerbang dari kota yang selama ini mereka tuju. dengan ini Surya mulai melihat ke segala arah dengan seksama. Bersamaan dengan hal itu, para penjaga mulai mengecek segala macam hal yang kelompok perguruan belati bengkok itu bawa. Setelah memeriksa semuanya dengan baik, para penjaga mempersilahkan kelompok iring-iringan perguruan belati bengkok itu untuk segera masuk ke dalam kota. Surya yang melihat hal ini hanya bisa mengangguk puas dibuatnya, jelas dia ingat bagaimana kondisi tubuhnya pada saat memasuki kota sebelumnya. Dia tidak bisa menikmati perjalanan di waktu yang sebelumnya, dengan ini Surya mulai memuaskan dirinya untuk melihat ke segala arah. Saat kelompok itu masuk, suasana dari area itu seketika berubah, ad
Di dalam sebuah ruangan yang bersuasana cukup mewah, tampak seorang pemuda tengah duduk di atas kasur dengan tampilan buruk.Sosok itu tampak tidak terima ketika melihat ke arah buku yang kini ada di genggaman tangannya.Sosok itu tidak lain adalah Surya, sekarang sudah pagi. sosok pemuda itu begadang semalaman hanya untuk membaca buku biasa yang telah dia jumpai sebelumnya.Surya berharap banyak dengan buku yang ada di tangannya ini. namun setelah menamatkan buku ini hingga selesai sekarang, sosok pemuda tegap itu hanya bisa kecewa.Di ceritakan di dalamnya bahwa ketiga alam itu terus saja hidup secara berdampingan samapi satu saat, sosok pemimpin dari tiga alam itu entah mengapa mempunyai pemikiran yang aneh.Entah bagaimana kelompok pemimpin dari setiap alam itu memikirkan untuk menyingkirkan Garuda Daneshwara Adimuka Jagattraya yang jelas-jelas sosok tertinggi di antara tiga alam itu.Namun meski terdengar tidak masuk akal, kelompok itu terus saja menjalankan rencananya dengan sus
Siang hari yang damai di kota Bukit curam, seorang pemuda tengah berjalan santai di ruas jalan. Sosok pemuda itu berjalan cukup pelan ketika kepalanya terus menoleh ke segala arah yang dia bisa.Sosok pemuda itu tidak lain adalah Surya, setelah makan sarapannya di penginapan, Surya mulai berjalan tanpa arah karena bosan.Jelas dia masih kesal dengan apa yang telah dibacanya satu malam sebelumnya.Meskipun dalam suasana hati yang buruk, Surya sama sekali tidak ingin mengurung diri. Dia menjadi bertanggung jawab untuk belajar di setiap perjalanan yang ditempuhnya.Ini semua dia lakukan setelah yakin bahwa apa yang dikatakan kakek tua bangka itu bukan lah hanya sekedar omong kosong belaka.Surya terus saja berjalan meski tak tahu arah dan tujuan. Pemuda itu tidak takut sama sekali meski berjalan di tempat yang asing baginya.Di saat Surya sedang asik berjalan, dia samar-samar mendengar suara ricuh dari arah kejauhan.Saat Surya menatap ke arah itu, dia hanya bisa menemui kerumunan yang m