Tidak butuh waktu lama bagiku untuk menutup siaran langsung. Lalu disusul telepon masuk dari Hanin, ya ampun anak ini. Aku tahu dia yang paling kebingungan atas apa yang terjadi tapi dia tidak pernah menanyakan apa pun sebab menurutnya, ada alasan besar yang tak berhak dia ketahui. Kuangkat teleponnya dan menempelkan ponsel Angkara ke telinga, “Hai, gadis kopi!” “Dishaa, ini benar-benar Disha, ‘kan? Apa kamu terluka? Kamu baik-baik saja, ‘kan? Kamu di mana sekarang? Kamu dan Angkara berada di tempat yang aman, ‘kan?” “Ya ampun, satu-satu. Aku benar-benar aman, Hanin. Sepertinya, lusa aku juga akan kembali ke Universitas Dandelion. Ada banyak hal yang kuurus, tapi aku akan menyempatkan diri ke Universitas Dandelion supaya tidak ada rumor-rumor konyol lagi yang menyakitimu dan Angkara.” “Aku sangat lega, Disha. Umm, ternyata hari di mana Kak Reyvan membawamu, ia sudah resmi keluar dari Universitas Dand
Last Updated : 2022-04-06 Read more