Share

Goodbye to Hell

Kak Reyvan bangun dengan senyum merekah. Dia tampak sangat puas dengan sikap Angkara. Dengan tertatih, Kak Reyvan menghampiri dan meraih tanganku. Ia mencoba menarikku keluar sedangkan aku hanya bisa menatap Angkara dengan sorot mata memohon. Tidak ada lagi yang bisa kuharapkan. Hidupku memanglah mimpi buruk. Mimpi buruk yang akan berakhir hanya jika aku mati. Kak Reyvan membuka pintu garasi dan mencoba mendorongku keluar lebih dulu.

Tiba-tiba, keributan kembali terjadi. Angkara menutup kepala Kak Reyvan dengan karung yang besar dan menyodorkan tali kepadaku. Langsung saja kulilitkan tali itu ke tubuh Kak Reyvan. Kulihat Angkara menahan tubuh Kak Reyvan yang terus meronta-ronta. Selesai. Aku mengikatnya dengan sempurna. Namun, aku tidak tahu lagi apa yang akan dilakukan Angkara.

“Ambil persediaan bensin.” Perintah Angkara.

Aku menganga mendengar perintahnya. Namun, melihatnya berusaha keras menahan Kak Reyvan membuatku tidak berhak untuk menolak. Langsung saja kuambil bensin da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status