“Hai!”Katrin tersenyum lebar, ia tak menduga jika mereka bakal bertemu di jalan. Ogan mengurungkan niatnya untuk pulang. Justru ia menerima tawaran Katrin untuk makan bakso bersama. “Di dekat sini terdapat bakso paling enak di Miranda!”Ogan mengikuti langkah Katrin, Berjalan selama 17 menit akhirnya sampai di sebuah restoran besar yang khusus menjual berbagai bakso. Mereka masuk lalu duduk di meja nomor 21. Tak berapa lama seorang pelayan wanita muda muncul, ia membawa secarik kertas dan pulpen hitam. “Mbak aku pesan bakso beranak dua dan es teh manis dua!” Katrin memandang ke pelayan itu.Delapan menit kemudian, seorang pelayan berbeda muncul membawa dua mangkuk bakso dan dua gelas es teh manis. Mereka menikmati pesanan mereka, Sementara dari arah jalan Beni tengah berjalan, ia tak sengaja melihat Ogan dan Katrin. Beni berhenti lalu mengamati mereka sebentar selang beberapa menit kemudian Iwan menelpon. Nada dering berbunyi, ponsel Beni bergetar, ia merogoh kantong lalu mengangka
Baca selengkapnya