Freya yang berlari ke rumahnya, langsung masuk ke kamar. Ghea terus mengejar, hingga sampai di rumah Freya, dia berpapasan dengan Mama Chika. Mama Chika begitu terkejut melihat Freya dan Ghea berlarian. “Kenapa kalian lari-larian?” tanya Mama Chika. “Kak Freya marah, Ma.” Napsnya terengah-engah ketika menjawab pertanyaannya Mama Chika. “Kenapa?” Mama Chika mengerutkan dahinya.“Kak El katanya mengundur kepulangannya, jadi Kak Freya sedih.” Ghea menjelaskan sesuai dengan yang diminta oleh kakaknya.“Pantas.” Mama Chika tertawa. “Sudah, biarkan saja. Nanti dia juga akan tenang sendiri. Kamu pulang saja.” Mama Chika membelai pundak Ghea. Sebagai orang tua, dia tahu seperti apa anaknya. Freya yang sering marah, akan luluh sendiri. Dia cukup didiamkan saja. Tak perlu diganggu. “Baiklah, Ma.” Ghea memilih pulang. Tidak memaksakan diri untuk menemui Freya. Di dalam kamar, Freya menangis.
Read more