Semua Bab Takdir Cinta Humairah: Bab 301 - Bab 310

363 Bab

Bab 301

Tante Inda melongo saja saat mendengarkan perkataannya Pak Hermawan. "Maksud Papa...apa,siapa yang berani mengejekku putra saya hah...akan saya buat tempe penyet itu mulutnya... siapa pa yang mengatakan anak saya seperti itu."Tante Inda tiba tiba tiba saja berteriak di telinga sang suami. "Ma...pelankan suaranya, nanti Rendi dengar...kamu mau anak kamu itu mengamuk setelah mendengarkan perkataan kamu ini...."Pak Hermawan berusaha membujuk istrinya agar mau mengecilkan suaranya. "Tapi pa... saya terima ada orang yang berbicara seperti itu tentang putraku...awas saja sampai saya dengar dan tau langsung siapa orangnya,akan saya buat hidupnya menderita selama lamanya..." "Ma... sudahlah ayo kita siap siap ini jam 8 kita harus segera ke rumah sakit, tidak baik Pak Malik dan Pak Yuda menunggu kita terlalu lama...ayo... lihat tuh putra kita sudah gagah, kita doakan saja semoga pernikahan Rendi dan Humairah langgeng sampai kakek nenek...dan juga segera memberikan kita cucu...." "Ya sudah
Baca selengkapnya

Bab 302

Menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit mobil yang ditumpanginya oleh Bang Rendi dan kedua orang tuanya sudah memasuki area parkiran rumah sakit Bakti Husada. Begitu sampai di rumah sakit Bakti Husada Pak Hermawan mengirimkan pesan singkat kepada Om Afandi bagaimana pun juga Om Afandi adalah saudara kandungnya sendiri. ("Assalamualaikum Afandi...ini dengan Abang...") ("Waallaikum salam Bang....ada apa...") ("Maaf saya mau menyampaikan kalau bisa sekarang juga kamu, Vivi, Irfan dan Alma datang ke rumah sakit Bakti Husada, insya Allah jam10 nanti Rendi akan menikahi Humairah di sini....") ("Iya bang... maaf bang... kenapa mereka menikah di rumah sakit bukan di rumah Abang atau di rumahnya Pak Yuda...") ("Tidak apa-apa, insya Allah setelah Humairah melewati masa nifas,kami akan mengadakan resepsi sesuai dengan keinginan mereka berdua...") ("Oh.. begitu... baiklah, insya Allah dalam 20 menit kedepan kami semua sudah ada di situ.") ("Terimakasih banyak ya... kalian sudah bersedia
Baca selengkapnya

Bab 303

Humairah belum bisa beraktifitas terlalu banyak,dia hanya duduk di atas brangkar yang gunakan selama berada di rumah sakit Bakti Husada ini Al Keenan juga sudah ada bersamanya.Ruangan yang dia tempati ini juga sudah di dekorasi seperti kamar pengantin.Ada rasa haru menyeruak dari dalam dadanya, teringat kembali sewaktu pertama kali Humairah bertemu dengan Bang Rendi di salah satu universitas tempat dia menimba ilmu,karena suatu kejadian yang tidak di sangka sangka dia bisa bertemu dengan Bang Rendi.Kisah cinta yang unik, mereka pernah berpisah, bahkan Humairah pernah menikah dengan laki-laki lain dan memiliki tiga orang anak,dan kini laki laki yang merupakan cinta pertamanya setelah Abah Malik itu hadir kembali dalam kehidupan Humairah dengan menawarkan cinta tanpa syarat dan membawanya pada fase kehidupan dengan sebuah komitmen akan hidup dan menua bersama. Semua tamu undangan sudah datang tepatnya bukan undangan tapi yang hadir pada kesempatan kali ini hanya keluarga inti dari ke
Baca selengkapnya

Bab 304

Ummi dan Mommy Meta pamit ikut bergabung dengan yang lainnya di ruang sebelah tempat Bang Rendi mengucapkan ijab qobul. "Humairah... Winda... Ummi sama Mommy Meta mau ke ruangan sebelah ikut bergabung dengan yang lainnya, Winda... kalau kamu tidak keberatan tolong temani Humairah di sini saja..." "Iya Ummi tidak apa-apa... silahkan... Humairah nanti saya yang temani di sini..." "Baiklah kalau begitu... Ummi titip Humairah ya Winda.... " "Iya Ummi...." Mommy Meta dan Ummi sudah menyeret langkah kaki mereka menuju ke tempat Bang Rendi mengucapkan ijab qobul. "Winda... sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan sama kamu...tapi aku bingung harus mulai dari mana...." "Cerita saja Al....kamu tidak usah sungkan,siapa tau dengan kamu bercerita bisa membuat hati kamu lega.." "Iya Winda.... pernikahan ini terjadi demi Al Keenan,ini bermula pada saat aku melahirkan... Bang Rendi setiap hari selalu bersama kami disini, hingga dua hari yang lalu Bang Rendi pergi ke luar negeri untuk urusan b
Baca selengkapnya

Bab 305

Bang Rendi melirik jam yang melingkar di salah satu tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 10 tepat.Bang Rendi berusaha untuk tetap tenang karena sebentar lagi dia akan mengucapkan ijab qobul.Inilah awal baru babak hidupnya dengan Humairah, wanita yang selama ini dia cintai dengan segenap hatinya. Abah Malik mempersilahkan seorang penghulu dan juga beberapa orang petugas KUA, sebagai saksi pernikahan antara Humairah dan Rendi Hermawan untuk mengambil tempat yang telah di sediakan di tengah tengah ruangan ini. "Pak... silahkan kita ke depan,ini sudah jam 10 sudah waktunya ijab qobul..." "Baik Pak...." "Nak Rendi ayo...kita juga kedepan ini sudah waktunya Nak Rendi mengucapkan ijab qobul..." "Iya Abah..."Bang Rendi melangkah dengan tenang terlihat sedikit santai, tidak terlihat seperti calon pengantin pada umumnya yang tegang dan nervous. Bang Rendi langsung duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Pak penghulu yang akan menikahkan diri dengan Humairah. "Saudara Rendi Her
Baca selengkapnya

Bab 306

Semua orang yang bersama dengan Bang Rendi tadi ikut masuk kedalam tempat Humairah istirahat. Sejenak Pak penghulu tadi tertegun, melihat kondisi Humairah, bukan hanya dia tapi sebagian orang yang bersama Bang Rendi tadi,mereka juga ikut terhenyak. 'Pantas saja istrinya tidak dapat menghampiri suaminya, ternyata kondisi tubuh istrinya seperti ini.'batin Pak penghulu. Begitu aku melihat Bang Rendi sudah berjalan masuk dan mendekat kearahku, tiba tiba saja jantungku berdetak lebih kencang,aku gugup sekali. "Assalamualaikum...baby...."Bang Rendi menyapaku dengan sangat lembut, mungkin orang yang mendengarkan suara Bang Rendi barusan tidak percaya kalau dia bisa selembut itu, karena taunya orang di luar sana Bang Rendi itu orang sangat cuek dan dingin. "Waallaikum salam Bang..."ku jawab salam sambil aku mencium tangannya Bang Rendi secara bolak-balik, menandakan sebagai baktiku sebagai istri kepada Bang Rendi. Bang Rendi juga mengecup keningku penuh kasih sayang cup... "Baby kamu c
Baca selengkapnya

Bab 307

Kini gilirannya Papi Yuda dan Mommy Meta yang datang menghampiri aku dan Bang Rendi. "Nak Rendi... terimakasih banyak sudah mau menerima dan menyayangi ketiga cucu saya dengan tulus, bimbinglah mereka menjadi anak-anak yang Sholeh dan Sholehah...dan apabila di kemudian hari Nak Rendi sudah tidak menyayangi mereka lagi...maka kembalikanlah mereka bertiga kepada saya....tolong jangan sakiti hati mereka... karena mereka bertiga adalah harta yang paling berharga yang ditinggalkan oleh almarhum Brian putra semata wayang saya...."Papi Yuda dan Mommy Meta memeluk kami berdua secara bergantian dengan penuh kasih sayang. "Insya Allah Rendi akan menjaga dan menyayangi Almeera, Al Jazair dan Al Keenan dengan tulus seperti anak kandung saya Pi...." "Terimakasih banyak Nak... Papi punya satu permohonan Nak Rendi...tolong jangan halangi Papi dan Mommy untuk menemui mereka bertiga...." "Sama sama Pi... kapan saja Papi dan Mommy mau menemui Almeera, Al Jazair dan Al Keenan silahkan... Rendi tidak
Baca selengkapnya

Bab 308

"Rendi.....mana Cincinnya...masa tidak di pakaikan ke jari manis istrimu...."teriakan Tante membuat heboh seisi ruangan ini. "Maaf...lupa."Bang Rendi langsung cengar-cengir sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jas yang dia kenakan. "Astagfirullah.... dasar anak tidak tau adab..."Tante Inda masih mengomeli Bang Rendi. Aku hanya senyum senyum saja, melihat muka Bang Rendi yang cemberut karena di omeli Mama Inda. Ku sodorkan tangan kananku kedepan Bang Rendi,tanpa menunggu aba-aba Bang Rendi langsung menyematkan sebuah cincin sangat indah kelihatannya sederhana tapi sangat elegan di jari manisku.Aku juga menyematkan cincin yang sama kepada jari manisnya Bang Rendi. Tiba saatnya untuk sesi foto bersama.Rupanya Bang Rendi sudah menyiapkan seorang fotografer profesional untuk mengabadikan kenangan indah kami hari ini.Yang pertama dari dua orang tuanya Bang Rendi, dilanjutkan dengan yang lainnya semuanya kebagian tidak ada yang ketinggalan. Bang Rendi mendekati sang fotogra
Baca selengkapnya

Bab 309

"Ayo.... semuanya kita keruangan sebelah...ada sedikit jamuan yang telah kami siapkan... semoga memuaskan..."Papi Yuda menyuruh semua yang hadir pada acara pernikahan kami untuk menikmati suguhan yang telah di sediakan oleh pihak hotel Shangrila. "Terimakasih banyak Pak...." Papi Yuda mendahului mereka semua menuju ruangan yang bersebelahan dengan tempatku berada sekarang ini.Yang terakhir keluar adalah Winda sahabat karibku. Aku perhatikan tatapan mata Winda tidak lepas dari wajah Alma, sepertinya tengah menyimpan sebuah pertanyaan. "Aku tau kamu ingin menanyakan sesuatu kepadaku.... keluarlah ikut bersama mereka ke ruangan sebelah, nanti aku jelaskan... setelah ini..." "Baiklah... seharusnya begitu...saya tinggal dulu ya... Bang titip sahabatku ya...awas saja kalau Abang macam-macam... " "Iya...aman..." Kini tinggal aku sama Bang Rendi, suasana hening seketika. "Baby.... apakah kamu bahagia dengan pernikahan ini, jawab Abang dengan jujur..."mata hazel Bang Rendi menghujam pe
Baca selengkapnya

Bab 310

Semua orang yang datang menghadiri acara pernikahan aku dan Bang Rendi Sud menyelesaikan acara makan siang yang telah di siapkan oleh Papi Yuda. Winda sedari tadi sudah memperhatikan gerak gerik Alma sambil mengingat kembali peristiwa beberapa bulan yang lalu di mana Humairah jatuh pingsan di rumahnya. Winda terlihat sedang menahan emosi karena kehadiran Alma dalam rumah tangganya Humairah hingga berujung maut. "Gimana kabarnya Pak Airlangga dan Bu Rima..."Winda sengaja memancing reaksi Alma dengan kata katanya barusan. Mommy Meta dan juga Pak Hermawan yang duduk bersebelahan dengan Alma sangat kaget dengan perkataan Winda barusan. "Nak.. maksud kamu apa...kenapa kamu menanyakan orang yang telah membunuh putra saya kepada Alma..."Mommy Meta merasa ada yang janggal, sengaja di tutup tutupi. Papi Yuda segera menghentikan aksi Mommy Meta,kerana kalau sampai ini di teruskan bisa berakibat fatal, apalagi ada kedua orang tuanya Bang Rendi,dan juga Almeera dan Al Jazair yang mendengark
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2930313233
...
37
DMCA.com Protection Status