Home / Pernikahan / Takdir Cinta Humairah / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Takdir Cinta Humairah: Chapter 111 - Chapter 120

363 Chapters

Bab 111

"Mas... kenapa kamu senyum senyum sendiri seperti orang gila saja."sejak Al Jazair keluar dari kamar, Mas Brian senyum senyum terus. "Emangnya salah ya kalau Mas senyum, atau jangan bilang kalau Bunda lagi kepincut berat dengan senyuman saya, Bunda saya masih waras tidak gila, saya hanya lagi senang saja." "Percaya diri amat, kenapa sih Mas harus melibatkan Al Jazair ada di antara permasalahan kita, nggak lucu kan masa iya Mas minta bantuan Al Jazair agar aku memaafkan kesalahan Mas." Aku perhatikan Mas Brian menggaruk kepalanya yang tidak gatal hanya untuk mengalihkan rasa gugupnya. "Mau bagaimana lagi saya sudah berulang kali minta maaf sama Bunda, tapi tidak pernah Bunda respect,tapi Bunda sudah maafin semua kesalahan saya kan." "Emangnya tadi Mas dengar aku mengatakan kalau Aku sudah memaafkan semua kebohongan yang mas telah lakukan sama aku, tidak kan.." "Saya tidak dengar sih, bunda mengatakan kalau sudah memaafkan semua kesalahan saya, tapi kan.. Bunda sudah tau kalau say
Read more

Bab 112

"Dulu sewaktu Bunda masih kuliah, kebetulan ada Iven lomba menembak yang di adakan oleh salah satu instansi keamanan yang ada di negeri ini, secara kebetulan waktu itu Bunda juga baru mengikuti kegiatan latihan menembak, hanya untuk uji nyali Bunda coba mendaftarkan diri untuk mengikuti lomba itu, dan mengikuti lomba itu bukan hanya puluhan orang akan tetapi ratusan orang,yah namanya juga hanya sekedar, boleh dibilang ikut meramaikan Iven itu saja, Bunda tidak pernah berharap untuk mendapatkan juara, pada hari pertama dan kedua pelaksanaan lomba menembak Bunda bisa masuk 10 besar, pencapaian yang sangat luar biasa Bunda juga tidak menyangka akan bisa masuk 10 besar, padahal yang ikut lomba itu banyak yang berasal dari berbagai aparat keamanan, ada yang dari kepolisian, ada yang dari TNI AD,AU da AL, tapi banyak yang berguguran, hingga tibalah hari penentuan dari 10 besar akan dicari yang masuk 3 besar,nama Bunda ada di antara 3 besar dan juga Om Rendi,dan waktu itu Bunda adalah satu s
Read more

Bab 113

Pak Airlangga adalah orang yang sangat ambisius dan materialistis, dia akan melakukan segala upaya untuk mendapatkan semua keinginannya. "Papa.. Mama ingin tau gimana kabarnya Brian dan keluarganya sekarang ini semenjak pernikahannya dengan Alma Brian tidak pernah lagi ke rumah sini,dan juga bagaimana dengan perkembangan perusahaannya apakah sudah pulih kembali atau malah sebaliknya" "Perusahaannya Brian saat ini belum pulih betul, sama dengan perusahaan papa juga belum ada kemajuan yang sangat signifikan." "Terus bagaimana dengan pernikahannya dengan Alma apakah berjalan dengan baik dan juga bagaimana dengan kondisi perusahaannya Pak Darsono sekarang ini." "Menurut informasi yang Papa dengar, perusahaannya Pak Darsono sudah pailit, Pak Darsono sudah menjual semua aset pribadinya untuk membayar sebagian gaji karyawan perusahaannya, dan juga membayar sisa cicilan bank yang belum lunas, Pak Darsono sekarang tinggal di Bogor dan membuka showroom mobil, sementara Alma sudah cerai den
Read more

Bab 114

Begitu sampai di kantor Pak Airlangga langsung menuju ruangan kerjanya, dia menghubungi putranya Pak Rian Airlangga lewat saluran telepon kantor, untuk segera menemuinya, Pak Airlangga akan menanyakan perkembangan perusahaan belakang ini.Tok.tok.Ceklek Terdengar suara ketukan pintu disusul dengan Bunyi pintu terbuka dari luar, tanpa melihat siapa yang masuk pak Airlangga sudah hafal, itu pasti Rian anaknya yang menjabat sebagai manager keuangan di perusahaan ini."Silahkan duduk Nak..""Iya terimakasih pa..,ada apa sampai papa memanggil Rian ke sini.""Maaf Nak kalau papa sudah mengganggu waktu kerja kamu, Papa hanya mau tau bagaimana perkembangan keuangan perusahaan belakangan ini, apakah sudah ada investor yang mau bekerja sama dengan perusahaan kita.""Maafkan Rian pa... untuk sementara ini belum ada investor yang mau bekerja sama dengan perusahaan kita,dan juga dana operasional perusahaan sangat minim, papa harus segera atasi masalah ini, kalau tidak...bisa mengakibatkan kerugi
Read more

Bab 115

Selesai menemui Mas Rian, Ratih langsung menuju tempat parkir untuk mengambil mobilnya, dan secara perlahan lahan meninggalkan area parkir perusahaan tempat kerja suaminya.Ratih memacu kendaraannya dengan kecepatan sedang, kurang lebih 20 menit dia sudah memasuki halaman rumahnya, sebelum memasuki rumahnya, Ratih melirik jam yang melingkar di tangannya,ini sudah jam 1 siang.Selepas pulangnya Ratih, Mas Rian segera menemui papanya Pak Airlangga untuk menyerahkan sejumlah uang yang di transfer oleh Ratih tadi walaupun jumlahnya tidak seberapa, tapi bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana operasional perusahaan papanya sekarang ini.Melihat pintu ruangan kerja Pak Airlangga terbuka, Mas Rian langsung masuk saja tanpa mengetuk pintu lebih dulu."Assalamualaikum pa...""Waallaikum salam Rian...ada apa, kenapa kamu tiba tiba datang menemui papa.""Maaf pa... Rian sudah mengganggu waktu kerja papa,ini pa.. tadi Ratih sudah mentransfer uang sebanyak 300 juta ke nomor rekeningnya Rian,in
Read more

Bab 116

Tidak menunggu terlalu lama, terdengar bunyi suara notifikasi pesan masuk di handphonenya Pak Airlangga, dengan segera dia membuka pesan yang diharapkan itu.("Bos...pak Brian sekarang tidak ada di kediamannya, Pak Brian lagi berada di Malang bersama dengan istri dan kedua anaknya, teman teman saya sedang mencari tau keberadaannya di Malang bos.")("Pantau terus keberadaannya Brian dan selalu informasi kepada saya.")("Baik bos... untuk informasi selanjutnya, besok baru saya sampaikan kepada bapak.")("Oke.. saya tunggu informasi dari kalian.")Itulah informasi yang dia terima dari orang kepercayaannya, kalau sekarang ini Brian dan keluarganya sedang berada di Malang,di kampung halamannya Humaira.Sudah kepalang tanggung pak Airlangga tidak mau kehilangan semua yang di milikinya saat ini, 'jalan satu satunya saya harus menghabisi nyawa mereka semua, tunggu saja tanggal mainnya Brian aku pastikan kamu, Humaira dan kedua anak kalian itu akan aku segera habisi' pak Airlangga bergumam sen
Read more

Bab 117

Kebetulan hari ini adalah akhir pekan,aku hanya duduk diam bermalas-malasan saja di dalam kamar aku enggan sekali turun dari kasur aku juga tidak paham dengan kondisi tubuhku sekarang ini,aku gampang sekali kelelahan, hingga membuat diriku malas melakukan aktivitas di luar rumah, untuk mengusir rasa bosan aku memainkan game online yang ada di aplikasi handphoneku. Almeera dan Al Jazair sedang nonton film kartun kesukaan mereka yang lagi tayang di salah satu stasiun televisi,di sana ada Abah dan Ummi yang menemani mereka berdua. Karena terlalu fokus dengan game online yang ada di aplikasi handphoneku,aku tidak menyadari kehadirannya Mas Brian, sepertinya dia baru saja selesai mandi,di ujung rambutnya masih meneteskan sisa sisa air yang belum sempat dia bersihkan, itu sudah menjadi kebiasaannya, Mas Brian tidak pernah mau menggunakan handuk jubah mandi dia lebih suka menggunakan handuk biasa katanya lebih praktis cukup di lilit saja di pinggang. Bagi sebagian wanita melihat pandangan
Read more

Bab 118

Mas Brian belum sempat melangkah kakinya keluar dari rumah,tiba tiba terdengar bunyi suara notifikasi pesan masuk di handphonenya, Mas Brian segera melihat siapa yang telah mengirimkan pesan.("Assalamualaikum Pak... Saya otw menuju ke Malang, insya Allah 2 jam lagi kita akan bertemu di tempat yang bapak telah tentukan.)("Waallaikum salam Pak... Oke saya akan menunggu di sana 15 menit sebelum Pak Heri sampai, terimakasih")("Sama sama Pak... tidak apa-apa kalau bapak sampai terlambat, saya dapat memaklumi keadaan bapak.")("Oke... sampai jumpa di sana, assalamualaikum...")(" Waallaikum salam... sampai jumpa juga.")Mas Brian langsung memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku celananya, setelah membalas pesan dari Pak Heri.Ditempat yang berbeda Rendi juga sedang menerima telepon dari orang kepercayaannya yang sedang mengawasi rumah tempat tinggalnya Humaira dan anak anaknya."Selamat pagi bos,maaf saya mengganggu waktunya bos sejenak.""Langsung saja... apakah ada sesuatu yang m
Read more

Bab 119

Melihat Abah hendak berdiri untuk memanggil Humaira, Mas Brian segera menghentikan langkah Abah, Mas Brian juga melihat kekhawatiran yang mendalam dari muka Abah, membuat Mas Brian bertanya tanya ada apa ini sebenarnya.tolob "Abah mau kemana..." "Saya mau memberitahukan kepada Humaira agar dia tidak boleh keluar dari rumah." "Abah... tidak usah kesana biarkan anak-anak saja yang panggil, tolong ceritakan ada apa sebenarnya Abah."sambil menunggu penjelasan dari Abah, Mas Brian menyuruh salah satu anaknya untuk memanggil Humaira untuk bergabung bersama dengan mereka di ruang keluarga. "Kakak tolong panggilkan Bunda dikamar, bilang sama Bunda kalau lagi di tunggu sama kakek,ayo buruan ya." "Iya Ayah...." "Terimakasih banyak ya Nak..." "Iya sama sama Ayah."Almeera setengah berlari menuju ke kamar untuk memanggil Humaira, melihat pintu kamar terbuka, Humaira langsung masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu, Almeera melihat Bundanya lagi memainkan game online yang ada di aplikasi handp
Read more

Bab 120

Setelah mendengar semua penjelasan dari Abah,aku langsung berdiri melangkah menuju ke kamar,dan meninggalkan Mas Brian yang masih tertegun dengan apa yang baru saja dia dengar, kepalaku tiba tiba terasa pusing memikirkan semua masalah yang kami hadapi, sebegitu bencinya kah kedua orang tua Mas Brian terhadapku dan juga kepada kedua buah hatiku, kesalahan apa yang telah kami lakukan hingga mereka tega mau menghabisi nyawaku dan nyawa anak anak ku, secara perlahan lahan aku merebahkan tubuh di atas kasur untuk meregangkan otot-otot tubuhku yang sangat tegang terutama bagian kepala, agar terasa lebih ringan. 'Ya Tuhan apa yang harus saya lakukan sekarang ini, untuk melindungi orang orang yang sangat saya cintai saja tidak bisa saya lakukan,ajustru orang lain yang melakukan semua itu betapa tidak bertanggung jawabnya diri ini, mulai sekarang saya harus selalu berada di samping Humairah dan kedua anak anak ku, agar saya bisa menjaga mereka dengan segenap jiwa ragaku.' Mas Brian bergumam d
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
37
DMCA.com Protection Status