Share

Bab 118

Penulis: maruana_ana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mas Brian belum sempat melangkah kakinya keluar dari rumah,tiba tiba terdengar bunyi suara notifikasi pesan masuk di handphonenya, Mas Brian segera melihat siapa yang telah mengirimkan pesan.

("Assalamualaikum Pak... Saya otw menuju ke Malang, insya Allah 2 jam lagi kita akan bertemu di tempat yang bapak telah tentukan.)

("Waallaikum salam Pak... Oke saya akan menunggu di sana 15 menit sebelum Pak Heri sampai, terimakasih")

("Sama sama Pak... tidak apa-apa kalau bapak sampai terlambat, saya dapat memaklumi keadaan bapak.")

("Oke... sampai jumpa di sana, assalamualaikum...")

(" Waallaikum salam... sampai jumpa juga.")

Mas Brian langsung memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku celananya, setelah membalas pesan dari Pak Heri.

Ditempat yang berbeda Rendi juga sedang menerima telepon dari orang kepercayaannya yang sedang mengawasi rumah tempat tinggalnya Humaira dan anak anaknya.

"Selamat pagi bos,maaf saya mengganggu waktunya bos sejenak."

"Langsung saja... apakah ada sesuatu yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 119

    Melihat Abah hendak berdiri untuk memanggil Humaira, Mas Brian segera menghentikan langkah Abah, Mas Brian juga melihat kekhawatiran yang mendalam dari muka Abah, membuat Mas Brian bertanya tanya ada apa ini sebenarnya.tolob "Abah mau kemana..." "Saya mau memberitahukan kepada Humaira agar dia tidak boleh keluar dari rumah." "Abah... tidak usah kesana biarkan anak-anak saja yang panggil, tolong ceritakan ada apa sebenarnya Abah."sambil menunggu penjelasan dari Abah, Mas Brian menyuruh salah satu anaknya untuk memanggil Humaira untuk bergabung bersama dengan mereka di ruang keluarga. "Kakak tolong panggilkan Bunda dikamar, bilang sama Bunda kalau lagi di tunggu sama kakek,ayo buruan ya." "Iya Ayah...." "Terimakasih banyak ya Nak..." "Iya sama sama Ayah."Almeera setengah berlari menuju ke kamar untuk memanggil Humaira, melihat pintu kamar terbuka, Humaira langsung masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu, Almeera melihat Bundanya lagi memainkan game online yang ada di aplikasi handp

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 120

    Setelah mendengar semua penjelasan dari Abah,aku langsung berdiri melangkah menuju ke kamar,dan meninggalkan Mas Brian yang masih tertegun dengan apa yang baru saja dia dengar, kepalaku tiba tiba terasa pusing memikirkan semua masalah yang kami hadapi, sebegitu bencinya kah kedua orang tua Mas Brian terhadapku dan juga kepada kedua buah hatiku, kesalahan apa yang telah kami lakukan hingga mereka tega mau menghabisi nyawaku dan nyawa anak anak ku, secara perlahan lahan aku merebahkan tubuh di atas kasur untuk meregangkan otot-otot tubuhku yang sangat tegang terutama bagian kepala, agar terasa lebih ringan. 'Ya Tuhan apa yang harus saya lakukan sekarang ini, untuk melindungi orang orang yang sangat saya cintai saja tidak bisa saya lakukan,ajustru orang lain yang melakukan semua itu betapa tidak bertanggung jawabnya diri ini, mulai sekarang saya harus selalu berada di samping Humairah dan kedua anak anak ku, agar saya bisa menjaga mereka dengan segenap jiwa ragaku.' Mas Brian bergumam d

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 121

    Rendi kembali mengaktifkan handphonenya, karena tadi selama dia berada di udara Rendi menonaktifkan handphonenya, secara bersamaan terdengar suara notifikasi panggilan masuk di handphonenya, Rendi segera menerimanya. "Selamat pagi bos... posisi dimana sekarang." "Pagi juga, saya sudah berada di Malang baru saja mendarat, bagaimana ada informasi baru." "Untuk saat ini belum ada perkembangan yang sangat signifikan, hanya saja barusan kami melihat ada sebuah mobil yang keluar dari area rumahnya Pak Malik, sepertinya Pak Brian suaminya ibu Humairah lagi ada kepentingan untuk menemui seseorang di luar rumah." "Oke.. tolong suruh salah satu orang dari kalian yang berada di situ untuk mengikuti kearah mana mobilnya Pak Brian menuju dan dengan siapa dia bertemu, jangan lupa kabari saya secepatnya." "Oke bos.." Rendi telah memutuskan sambungan teleponnya, tanpa membuang waktu Rendi langsung mengemudikan mobil yang telah di sediakan oleh anak buahnya.Rendi segera menuju ke restorannya Hum

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 122

    "Bagaimana kabarnya Pak Brian dan juga keluarganya." "Alhamdulillah...kami sehat semua, bagaimana juga kabarnya Pak Heri." "Alhamdulillah sehat seperti yang bapak lihat saat ini,oh ya apa yang perlu saya lakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang tengah bapak hadapi sekarang ini." "Iya Pak, saya bingung dengan banyaknya masalah yang tengah melanda keluarga kecilku saat ini, saya harus mulai dari mana hahh." Mas Brian berusaha tenang agar dia bisa menceritakan semua permasalahan yang tengah mereka hadapi saat ini. "Ceritakan saja siapa tau saya bisa memberikan solusinya." "Aha..ini semua berawal dari kekacauan yang di lakukan oleh anak laki-laki saya Al Jazair, hingga berbuntut panjang sampai sekarang ini, sepertinya papa saya sudah mengetahui siapa dalang dari semua kekacauan yang terjadi di perusahaannya,dan sekarang ini papa tengah mengawasi keberadaan Humairah dan anak anak saya,ini hanya praduga saya saja kalau sebenarnya yang papa incar itu bukan istri dan anak a

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 123

    "Coba bapak ceritakan saja siapa tau saya bisa kasih solusinya, apakah ini ada hubungannya dengan perasaan bapak kepada ibu Humairah,maaf ini hanya tebakan saya saja sepertinya hubungan bapak dengan ibu Humairah tidak berjalan sebagai mestinya, masih ada jurang pemisah antara bapak dengan ibu Humairajh sampai detik ini." "Hmm gimana ya, betul sekali tebakannya Pak Heri hubungan saya dengan Humaira saat ini tidak berjalan sebagai mana mestinya Humaira sampai detik ini tidak mau saya dekati bahkan dia sudah mengancam saya untuk berpuasa sampai dengan selesai melahirkan, ini sangat menyiksa batin saya, apakah pak Heri tau bagaimana caranya untuk meluluhkan hati wanita." "Oh begitu ya... kalau menurut saya itu bapak harus berjuang lebih keras lagi agar ibu mau mengerti perasaan bapak, atau...."Pak Heri belum menyelesaikan omongannya,tiba tiba terhenti karena kemunculan Rendi secara mendadak. Rendi yang mendengar semua pembicaraan Brian dengan pak Heri barusan cukup membuat hatinya terg

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 124

    "Pak.... sudah ya malu dilihatin orang lain, bapak coba perhatikan semua mata pengunjung restoran ini melihat ke arah sini, bapak tidak usah dengarkan apa katanya Pak Rendi, dia sengaja menggoda bapak."Mas Brian mengedarkan pandangan matanya untuk menelisik semua pengunjung restoran ini, mereka semua memandangi dirinya, akhirnya Mas Brian duduk kembali, walaupun dia terlihat masih kesal. "Bang... sudah.. sudah ayo kita kembali duduk di tempat kita,malu dilihatin orang-orang,tuu semua mata tertuju kearah kita."mau tidak mau Rendi akhirnya kembali ke tempat duduknya semula. Pak Heri melihat Mas Brian sudah kembali tenang, Pak Heri kembali melanjutkan pembicaraannya dengan Mas Brian yang terhenti karena kemunculan Rendi secara tiba-tiba. "Pak... seharusnya tadi bapak tidak perlu meladeni kata kata yang dilontarkan oleh Pak Rendi, dia sengaja mau menggoda bapak." "Saya juga heran kenapa Rendi tiba tiba saja sudah berada di depan kita,apa dia tadi sudah mendengarkan semua pembicaraan k

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 125

    Sementara Bang Rendi dan juga Irfan, mereka berdua belum pulang, mereka masih melanjutkan pembicaraan yang dari tadi belum ada yang dibahas sama sekali, karena sejak awal kedatangan mereka, Bang Rendi menyuruh Irfan untuk terus mengawasi dan mendengarkan semua pembicaraan Pak Brian dengan pak Heri saja. "Bang.. ngapain sih tadi sampai menyamperin Pak Brian dan temannya, apa Abang tidak malu,gara gara Abang mengejek Pak Brian tadi, semua pengunjung restoran ini mereka lihatin kita terus." "Ya..ya.. saya mengaku salah, tadi itu sengaja saya menggoda Brian saya mau tau sampai di mana sih kadar cintanya kepada Humairah,eh.. ternyata Brian sangat mencintai Humairah, bahkan dia rela mengorbankan nyawanya sendiri demi keselamatan Humairah dan kedua anaknya." "Bang... sekarang apa yang harus kita bahas ini karena kita berada disini kurang-lebih 2 jam tapi Abang belum mengatakan apapun, yang ada Abang pergi menyamperin Pak Brian dan bertengkar, ayo Bang buruan cerita, soalnya saya sudah lap

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 126

    "Iya semua ini ada hubungannya dengan Humairah, dimana Brian dipaksa oleh papanya, Pak Airlangga untuk menikah dengan putrinya Pak Darsono Alma Wardani, Pak Airlangga mengacam Brian kalau dia sampai tidak menikahi Alma,Pak Airlangga akan menghabisi nyawa Humairah dan kedua anaknya,demi melindungi nyawa keluarganya Brian terpaksa menikah Alma walaupun Brian tau kalau Alma sudah hamil dengan laki-laki lain, pernikahan mereka tidak berjalan sebagai mana mestinya suami istri pada umumnya, hingga pada akhirnya Brian menceraikan Alma."ucap Bang Rendi."Bang sepertinya ibu Humairah itu tidak pernah di anggap menantu oleh orang tuanya Pak Brian,dan juga mungkin ada alasan yang lain.""Iya betul sekali Irfan, orang tuanya Brian tidak pernah menerima kehadiran Humairah sebagai menantu mereka, alasannya mereka memandang rendah status sosial Humairah karena berasal dari kampung,dan alasan lainnya ini semua karena Brian sendiri, Pak Airlangga hanya mengancam Brian saja target sesungguhnya adalah B

Bab terbaru

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 363

    Mobil yang membawa Papi Yuda, Mommy Meta, Abah Malik dan Ummi Salamah sudah berhenti di dalam area parkiran sekolah bersebelahan dengan mobilnya Humairah.Mereka semua sudah turun dari mobil.Secara bersamaan juga mobil orang tuanya Mas Sony, Pak Candra Sanjaya juga parkir tidak jauh dari mobilnya Papi Yuda. Dengan setengah berlari Sony menghampiri sang ayah,dia takut jangan sampai ayahnya mencari cari keberadaannya. "Selamat pagi Daddy...."sapa Mas Sony. "Selamat pagi juga Sony....mana Mommy kamu..."jawab Pak Candra sambil mencari keberadaan sang istri. "Itu Mommy...."jari tangan Mas Sony menunjuk ke arah Mommy Shinta yang sedang berdiri tidak jauh dari Papi Yuda dan Abahnya Humairah. Pak Candra menghampiri sang istri, secara tidak sengaja matanya bersitatap dengan Papi Yuda.Dengan langkah tidak sungkan dia memanggil Papi Yuda. "Selamat pagi Yuda....apa kabar...."sapa Pak Candra tanpa embel-embel Pak di depannya. "Selamat pagi juga Candra.... Alhamdulillah baik, setelah sekian p

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 362

    Mommy Shinta yang sedang kesal karena sang putra tiba tiba meninggalkan dirinya dalam mobil,menyeret langkah kakinya dengan cepat setelah melihat Sony yang sedang berdiri mematung melihat Humairah dan Kendrick ngobrol. "Sony....kamu tuh ya... keterlaluan masa Mama di tinggal sendiri dalam mobil...mana di sini banyak sekali mobil yang sedang parkir, Mama itu kesulitan mencari kamu, terus lari kemana lagi itu Kendrick...."Mommy Shinta sangat kesal dengan kelakuan sang putra,karena meninggalkan dirinya sendiri dalam mobil. "Maaf mom....tadi Sony kejar Kendrick yang lagi ngambek karena Sony tidak membawakan Mommy untuk menyaksikan penampilannya di acara pentas sebentar...."jawab Sony tanpa mengalihkan perhatiannya dari sang putra. "Oh gitu....kamu liatin apa sih,terus Kendrick lari kemana, kenapa kamu berhenti di sini dan tidak mencari Kendrick... Mama takut jangan sampai dia kenapa-napa,mana banyak sekali mobil yang sedang berseliweran....ayo cepat kita cari dia..."Mommy Shinta dengan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 361

    Mobil yang di kendarai oleh Humairah sudah memasuki gerbang sekolah.Petugas keamanan yang kerja di sekolahnya Almeera dan Al Jazair ini berhubungan baik dengan Humairah dan almarhum Brian semasa hidupnya.Brian adalah salah satu orang yang menjadi donatur tetap sekolah ini dan dia juga sering berbagi rezeki dengan para petugas keamanan di sekolah ini. Jadi tidak heran lagi begitu melihat mobil yang di gunakan oleh Humairah petugas itu langsung berlari menghampirinya dan mengarahkan Humairah agar memarkirkan mobilnya di dalam area sekolah persis di tempat parkir mobil kepala sekolah.Tadinya Humaira sudah bingung mau parkir di mana karena didalam halaman sekolah maupun lahan kosong yang berada di luar pagar sekolah sudah penuh dengan mobil mobil orang tua wali murid yang datang menyaksikan acara pentas seni hari ini. Humairah melangkah dengan anggun keluar dari mobil dan menghampiri pintu yang ada di sebelahnya, dengan sekali hentakan dia sudah membukakan pintu untuk sang ibu mertua

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 360

    Bang Rendi langsung memasukkan handphonenya kedalam saku jas yang dia kenakan,dan kembali masuk menemui para dewan direksi yang sedang menunggu dirinya di dalam ruangan khusus untuk melakukan rapat rapat penting yang berhubungan dengan perusahaannya. Bang Rendi langsung memutuskan untuk mengakhiri rapat kali ini, karena masih ada hal penting lainnya yang harus di kerjakan,dia harus ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair,dia sudah berjanji akan menyaksikan penampilan kedua anak sambungnya itu. "Saya kira pertemuan kita kali ini cukup sampai di sini, nanti kita lanjutkan lagi di kesempatan berikutnya,apa yang telah kita bahas tadi... semua laporannya tolong serahkan kepada sektretaris saya Pak Wira.... terimakasih sudah mau memenuhi undangan saya untuk ikut rapat hari ini."Bang Rendi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh dewan direksi yang hadir pada rapat hari ini. Dengan langkah terburu buru Bang Rendi kembali ke ruangannya di ikuti oleh Pak Wira sekretaris pribadinya. "Maa

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 369

    Dalam perjalanan Mama Inda langsung sibuk dengan handphonenya.Aku hanya memperhatikan lewat lirikan ekor mata saja,karena kedua netraku fokus kedepan, takut jangan sampai aku menabrak kendaraan orang lain, semua orang yang berada di dalam mobil yang aku kemudikan saat ini adalah tanggung jawabku. Bibir Mama Inda tidak pernah lepas dari senyum manisnya,pada saat menatap layar handphonenya yang sedang berada di dalam genggaman tangannya.Karena Al Keenan sudah tertidur kembali, Mama Inda langsung menyerahkannya kepada Bi Jumi untuk di gendong. Mama Inda sangat sibuk mengirimkan pesan singkat kepada orang lain,aku sendiri tidak tau dengan siapa di berkirim pesan singkat,aku diam saja ,karena untuk menanyakannya secara langsung sepertinya tidak mungkin,itu sama saja aku mencampuri urusan orang lain, Mama Inda juga butuh privasi. 'Mama kerjain aja itu anak nakal...gimana ya reaksinya setelah melihat foto Humairah ini,mama mau lihat apakah dia diam saja atau langsung menghubungi Humairah

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 358

    Setelah merasa cukup bersih,aku langsung keluar dan segera masuk kedalam walk in closet untuk segera berpakaian, semua aku lakukan dengan cepat karena waktu sudah menunjukkan jam 9.30,kami harus segera ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair.Terakhir tinggal aku memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan juga hijabku, dengan segera aku hampiri Bi Jumi,aku mengatakan agar beliau siap siap juga."Bi.... silahkan bersiap siap,aku sudah selesai hanya tinggal memulaskan makeup dan mengenakan hijab saja, Al Keenan di tinggal saja.... nanti aku yang jagain..."segera aku suruh bi Jumi untuk bersiap-siap."Iya Bu....bibi tinggal dulu ya...."jawab Bi Jumi."Iya Bi.... silahkan...."Setelah Bi Jumi berlalu menuju kamarnya meninggalkan aku dan Al Keenan.Segera aku memulaskan makeup yang telah tersedia di atas meja rias yang di siapkan oleh Bang Rendi untuk meletakkan semua peralatan makeup milikku.Aku hanya memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan tidak menor,ini aku

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 357

    Aku menghampiri Mama Inda yang sedang duduk santai di ruangan keluarga, beliau lagi nonton acara favoritnya yang di siarkan oleh salah satu stasiun televisi di negeri ini.Dengan pelan aku menjatuhkan bobot tubuhku di samping Mama Inda,aku menyampaikan keinginanku secara perlahan-lahan, takut saja jangan sampai beliau tersinggung. "Ma.... sebentar jam 10 Humairah ijin keluar ya,mau menghadiri acara pentas seni yang di ikuti Almeera dan Al Jazair di sekolah mereka..."aku menyampaikan maksud ku kepada Mama Inda, bagaimana pun sekarang beliau sudah menjadi orang tuaku juga. "Iya ... tidak apa-apa, Mama ikut juga ya.... Mama pengen lihat aksi mereka berdua, pasti seru.... nggak apa-apa kan kalau Mama ikut melihat mereka tampil..."Mama Inda ingin ikut juga ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair. "Benar mama mau ikut....mama tidak bercanda kan..."aku senang sekali mendengarkan keinginan ibu mertuaku itu. "Iya benar..... Mama serius.... Almeera dan Al Jazair pasti senang kalau semua Oma dan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 356

    Sepanjang perjalanan menuju perusahaannya Bang Rendi wajahnya berseri seri, senyum indahkan tidak lepas dari bibirnya.Walaupun tadi dia sempat dongkol karena ulah jahil sang papa,tapi kini moodnya sudah baik kembali.Masih segar dalam ingatannya.... melihat wajah Humairah yang ketangkap basah olehnya karena secara diam-diam mencium bibirnya tadi malam. "Sudah sebulan saya menikah Humairah... baru tadi malam saya menyentuh kulitnya halus sekali seperti pualam.... argkhhh....kenapa juga benda pusaka kesayangan saya ini langsung bereaksi, padahal saya hanya mengingat kelakuan Humairah tadi malam, rasanya saya sudah tidak sabar menunggu 5 hari lagi..... bersabarlah 'adik kecil' sebentar lagi kamu akan mendapatkan sangkar baru yang selama ini kamu belum pernah kamu singgahi...."Bang Rendi bergumam sendiri sambil memegang benda pusaka kesayangannya. "Untung saja tadi pagi saya sudah mengirim semua foto Humairah tadi malam ke ponsel saya .... saya tidak bisa bayangkan kalau ada orang yang s

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 355

    Humairah setelah mengantar kedua buah hatinya sampai mobil yang membawa mereka berdua keluar dari pekarangan rumahnya Bang Rendi, hendak masuk kembali kedalam untuk menyamperin sang suami, tiba-tiba saja langkah kakinya terhenti karena dia melihat sang suami sudah berada persis di depan pintu utama. "Baby.... Abang berangkat dulu ya .. insya Allah jam10 nanti Abang langsung ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair....kamu nggak apa-apa kan ke sekolah mereka di antar oleh sopir....atau Abang jemput kamu kesini baru kita berangkat bareng bareng kesana..."Bang Rendi merasa tidak enak kalau Humairah berangkat ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair di antar oleh sopir,dan akhirnya menawarkan diri untuk datang menjemputnya. "Iya tidak apa-apa.... Abang tidak usah jemput lagi ke sini, Abang langsung saja dari kantor ke sekolahan anak anak, nanti aku diantar sama sopir saja..."Humairah menolak di jemput oleh sang suami.Rencananya Humairah akan bawa mobil sendiri,karena Mang Udin nanti sore akan men

DMCA.com Protection Status