Rasa lapar, haus, kantuk, serta beban mental yang dialami Rangkahasa sudah mencapai titik kritisnya. Tak ada yang bisa dimakannya. Tak ada juga terdengar olehnya suara gericik air sungai di sekitarnya. Dia juga membutuhkan istirahat seperti halnya dia butuh makan dan minum. Hanya saja, dia tak mungkin langsung saja tidur di sana. Kawasan itu masih nampak gelap karena lebatnya hutan. Masih terlalu beresiko baginya untuk bersikap abai dengan keadaan di sekelilingnya. Setelah cukup lama berjalan tertatih, akhirnya Rangkahasa menemukan satu pohon pisang yang kebetulan sudah berbuah cukup ranum. Dia pun mencoba menggapainya, namun tak tergapai. Rangkahasa begitu kelelahan untuk melompat, sehingga dia memilih untuk menebas pohon itu dengan pedangnya. “Entah kenapa, pedang ini terasa semakin berat saja,” gumamnya sesaat sebelum mencoba menebas pohon pisang tersebut. Kar
Last Updated : 2022-04-07 Read more