Beranda / Fantasi / KERIS MAN / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab KERIS MAN: Bab 61 - Bab 70

120 Bab

61

Kami nikmati malam di pedesaan itu di kamar. Berteman suara jangkrik dan katak yang bersahutan. Kupeluk Selly di ranjang sambil berbincang. "Kelompok Kerbau Merah?" tanyanya mendengarkan ceritaku, "Di Myanmar? Kok bisa?""Entahlah," jawabku mendesah, "Itu yang membuatku penasaran.""Jadi kau akan ke sana sama siapa?""Dengan Tirtasari.""Superhero air itu?""Yah.""Dia hebat," pujinya mengeratkan pelukan, "Berhati-hatilah. Kerbau Merah sangat kuat.""Yah, aku ingin menyelidikinya!" balasku mengecup keningnya, "Siapa dibalik kelompok itu. Apa sebenarnya tujuan mereka? Dan kenapa mereka juga ada di Myanmar?""Berhati-hatilah Kris! Kau harusnya mengajak banyak teman. Mereka berbahaya.""Tenanglah," ujarku menenangkannya, "Semua akan baik-baik saja."Kuciumi pipi kekasihku itu. "Kau akan baik-baik saja di sini?" tanyaku. "Yah, aku akan baik-baik saja. Jangan risaukan!""Anak-anak merindukanmu," lanjutnya mencium pipiku, "Tiap hari kemari. Menanyakanmu terus.""Oh ya?""Iya! Kubilang akhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

62

Di kantor, teman-teman menanyakan tentang rencanaku. Entah dari mana mereka mengetahuinya. Dari rencana cutiku, atau dari Tirtasari? "Jadi benar kau akan ke Myanmar?" tanya High Quality Man saat kami meminum kopi pagi, "Masih penasaran dengan Kerbau Merah itu?""Akupun ingin ke sana!" timpal Elistrik, "Masih penasaran dengan kedua orang itu.""Menyamar jadi wisatawan ke sana, Kris?" tanya High Quality Man lagi. "Yah, begitulah," jawabku menghela nafas dan melirik ke arah Tirtasari. Perempuan cantik itu pun diam saja tanpa ekspresi menatapku. "Mereka tentu akan lebih waspada!" ungkap Elistrik."Yah, keamanan pasti akan ditingkatkan!" sambung High Quality Man. "Yah," jawabku, "Sepertinya begitu.""Berdua saja?" tanya Buaya Budiman, "Dengan Tirtasari?""Aku sebenarnya ingin ikut!" imbuh Elistrik."Apa kita piknik bareng saja?" kelakar High Quality Man. "Jangan," jawabku, "Nanti jika ada yang butuh superhero di sini bagaimana?""Ah, masih ada superhero lain!" balas High Quality Man,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

63

Esok harinya kami siap untuk menyeberang ke Myanmar lewat darat. Pemeriksaan cukup ketat. Petugas imigrasi menanyakan tujuan kami datang ke sana. Kami jawab dengan berwisata. Meski terlihat raut keraguan dari petugas itu, namun kami pun berhasil menyeberang. Barangkali mereka akan mengawasi kami. Harus waspada. Biro perjalanan Myanmar rekan dari Thailand telah menjemput kami. Cukup ramah dan ceriwis. Tipikal guide turis. Bahasa dapat kuterjemahkan dengan alat. Suasana khas Asia Tenggara masih terasa di negeri ini. Memang benar, lebih alami dan sedikit tertinggal dari Thailand. Kami menginap di hotel yang direkomendasikan guide. Cukup bagus dan tak terlalu mahal. Makan siang yang tersedia pun cukup lumayan. "Lalu bagaimana kita mulai melacak?" tanya Tirtasari setelah makan siang dan menikmati pemandangan dari balkon. "Entahlah," jawabku seperti James Bond yang sedang magang, "Mungkin kita datangi daerah kemarin.""Ah, suasana di sini cukup berbeda dari Thailand," ujar Tirtasari m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-07
Baca selengkapnya

64

Kami menuju kota terdekat. Butuh sekitar dua jam perjalanan. "Siapa namamu?" tanyaku pada si gadis yang cukup cantik itu. "Sun Ahn!" jawabnya. "Berapa usiamu?""Dua puluh tiga tahun.""Dan adikmu?""Dua puluh tahun, ini fotonya!" jawabnya menunjukkan foto adiknya yang ia simpan di dalam dompet. Kuamati foto itu. Adiknya cukup ganteng dan gagah. "Dan kedua orangtuamu?" tanya Tirtasari. "Sudah meninggal! Dulu sakit-sakitan. Lalu meninggal. Hanya adikku satu-satunya keluarga yang kumiliki."Kami pun sampai di kota berikutnya. Kami tadi sempat melewatinya saat berangkat. Pemandangan biasa dan normal. Tak nampak sesuatu yang mereka mencurigakan."Ada rumah sakit besar di sini?" tanyaku baik pada sang guide ataupun si gadis. "Rumah sakit besar?" gumam sang guide, "Sepertinya ada dua di sini. Kenapa kalian tertarik dengan rumah sakit sedari tadi?""Tak apa!" jawabku, "Antar kami ke sana!"Kami sampai di sebuah rumah sakit yang cukup besar. Kami amati bagian depannya. Tak ada aktivit
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-15
Baca selengkapnya

65

"Pernah dengar dokter itu?" tanyaku pada Sun Ahn. "Yah, dokter yang cukup terkenal!" jawabnya, "Sering melakukan penelitian yang dipuji banyak orang dan pemerintah.""Bisa kau selidiki?" tanya Tirtasari. "Aku bisa menyamar jadi perawat dan mencoba menyelidikinya.""Bagus!" balasku dan Tirtasari. "Apa yang harus kuselidiki?""Siapa dibalik proyek Kerbau Merah ini," jawabku, "Dimana markas utamanya. Kalau bisa, cari tahu apa maksud mereka.""Baik, akan kucoba.""Kita istirahat dulu!"Kami pun makan malam dengan memesan menu hotel. Menjaga keamanan dan kecurigaan dari orang luar. Menu Myanmar ini mulai nyaman di lidah. Khas hidangan Asia Tenggara yang terpengaruh masakan India. Tirtasari pun nampak lahap menyantapnya. Sun Ahn mulai akrab dan terbuka pada kami. Ia pun tak sungkan lagi berkeluh kesah. "Aku tak menyangka adikku jadi korban percobaan aneh," ungkapnya, "Aku berhasil menemukannya. Tapi dia sudah berubah!""Akankah dia bisa kembali?" tanyanya dengan mata berkaca-kaca, "Di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

66

Kuteruskan menikmati Tirtasari. Rupanya ia tak tahu jika Sun Ahn terbangun dan sempat melihat kami. Superhero itu memelankan desahan dan suaranya. Namun gairahnya tetap menggelora dengan dahsyat. "Enak sekali bercinta di sini, Sayang!" bisiknya, "Apa karena keeksotisan negeri ini?!""Barangkali!" jawabku terus menggumulinya. Setelah puas, kami beristirahat di kasurku. Lalu Tirtasari kembali ke kasurnya.. Tidur di samping Sun Ahn. Pagi hari, Sun Ahn terus melirik-lirik kami berdua saat sarapan. Entah apa yang dipikirkannya. Semalam ia tahu perbuatan kami. Apakah ia cemburu? Atau bertanya-tanya sebenarnya apa hubungan kami? Namun ia tak berkata apapun. Hanya diam saja selama saraoan. Kuberikan alat komunikasi radio padanya untuk menyamar. Kupasangkan di telinga dan dadanya. Dari dekat wanita ini makin cantik saja. Kulitnya nampak halus dan lembut. Wanginya pun memukau. Ia hanya tersenyum saja selama kupasangkan alat komunikasi. Kuberi tahu padanya teknik untuk menggunakannya da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

67

Malam hari, Dina memberitahuku tentang dokter Pai Sung Ke. "Sudah kulacak Kris!" katanya. "Oh ya, bagaimana?" balasku. "Salah satu dokter terbaik Myanmar," jelasnya, "Pernah belajar di Amerika Serikat. Cukup terkenal dengan berbagai penelitian tentang kesehatan dan stamina tubuh.""Bagus!""Sebelumnya tak pernah terlibat kejahatan," lanjutnya, "Beberapa tahun lalu mulai menghilang dari praktik di rumah sakit dan penelitian. Seperti menghilang.""Yah," jawabku, "Terimakasih, Din!""Oke, tetap hati-hati Kris!""Yah!"Kami beristirahat setelah makan malam. Mengatur strategi untuk esok. Lalu tidur. Tirtasari kembali datang ke kasurku di tengah malam. Rupanya meminta jatah untuk bersetubuh lagi. Kulayani gairahnya yang cukup besar sejak menginjak tanah ini. Apakah memang dia berniat untuk berbulan madu di sini? Atau karena semua ketegangan ini membuatnya bernafsu? Kami saling bercumbu dan menikmati malam. Desahan menghiasi kamar meski kami tahan selirih mungkin. Ah, jadi teringat den
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-11
Baca selengkapnya

68

Sore hari, Sun Ahn kembali ke hotel setelah selesai membantu dokter Pai Sung Ke. Kami menyambutnya cukup gembira. "Kau berhasil mendekati jenderal itu!" puji Tirtasari senang. "Yah, sepertinya begitu!" jawab Sun Ahn nampak senang juga, "Bisa kuselidiki lebih jauh!""Bagus, Sun!" pujiku, "Terimakasih! Kau sungguh hebat!""Tak masalah!" jawabnya, "Aku lihat adikku tadi! Dan aku bersumpah ingin menyelamatkannya!""Bagus!" balasku, "Tapi harus tetap hati-hati!""Siap Bos!" jawabnya tersenyum. "Maka kau harus tampil menawan untuk malam ini!" sahut Tirtasari, "Ayo cari gaun yang bagus!"Setelah mandi dan bersiap, Tirtasari berantusias mengajak Sun Ahn berbelanja gaun. Akupun diajaknya pula. Dasar kaum wanita jika ingin berbelanja! Dengan supir hotel, kami meminta untuk diantar ke butik terbaik di kota. Sopir travel kami tempo hari sudah kami suruh kembali.Memasuki toko fashion terbaik, mereka berdua segera berburu gaun malam. Akupun kebosanan menunggu sambil mengawasi keadaan. Kota in
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-18
Baca selengkapnya

69

Kami kembali duduk berdua dan mendengarkan percakapan Sun Ahn. Sesekali menyantap makanan dan minuman yang kami pesan. Beberapa orang dan pedagang masih terheran-heran mau lihat Tirtasari kembali dengan cepat dan selamat. Bahkan nampak tenang. Sebagian dari mereka kulihat mengecek ke sebuah gang sempit di kejauhan sana. Gang dimana Tirtasari diajak beberapa pemuda mabuk dan iseng tadi. Sementara di seberang jalan, dari jendela restoran dapat terlihat pelayan menyajikan makanan. Sun Ahn dan sang jenderal nampak mulai menikmati makan malam mereka. "Jadi jenderal," terdengar suara Sun Ahn dari radio, "untuk apa sebenarnya percobaan itu?""Mmmh," jawab sang jenderal mengunyah makanan, "Proyek rahasia. Dengan sebuah organisasi. Enak tidak bebeknya?""Enak sekali! Tapi sepertinya masih kalah enak dengan masakan bebek nenekku.""Oh ya?!" balas sang jenderal tergelak. "Betul Jenderal. Dan untungnya aku mewarisi resepnya.""Kalau begitu kau harus masakkan untukku suatu saat!""Siap, Jender
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-26
Baca selengkapnya

70

"Kau gadis yang menarik," puji jenderal itu, "Mau minum anggur.""Dahulu kadang saya minum sedikit," jawab Sun Ahn, "Anggur murah saja, Jenderal. Bukan seperti ini.""Mau minum anggur mahal setiap hari?""Tentu Jenderal!" jawab Sun Ahn dengan nada menggoda. "Ada syaratnya!""Apa itu Jenderal?""Kau harus tinggal di sini!""Benarkah?""Yah!""Saya mau asalkan Jenderal tidak keberatan menampung gadis macam saya.""Ha ha. Kau tinggal dimana? Tak ada keluarga?""Di kota ini hanya di penginapan, Jenderal.""Tinggallah di sini jika kau mau!""Tentu saya mau, Jenderal.""Aku jarang kemari," terang sang jenderal, "Biasanya rumah ini kosong. Hanya ada pembantu dan penjaga. Kau bisa jadi ratu di sini. jadi setiap aku ke kota ini tidak kesepian! Bagaimana?""Istri Jenderal tak turut kemari rupanya?""Dia jarang ikut. Mengasuh anakku yang menginjak remaja.""Berapakah anak Jenderal?""Dua. Yang besar sudah hampir kuliah. Yang kecil masih menempuh pendidikan menengah.""Pasti anak-anak yang manis.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status