"Cepat ke sini, Freya!" perintah bu Herlina, guru yang memergokiku berdiri di tempat yang berbahaya ini.Aku pun melangkahkan kakiku ke arah wanita yang berlari menghampiriku. Aku memanjat dinding beton yang memisahkan kami berdua. Begitu aku berada di tempat yang sama dengannya, bu Herlina mencengkeram kedua lenganku dan memarahiku."Kamu mau apa di sana? Kamu bukan mau melompat ke bawah, kan?" Dia membombardir aku dengan pertanyaan-pertanyaannya.Aku tidak menjawab pertanyaan bu Herlina dan hanya terdiam saja. 'Aku sempat mempunyai pikiran untuk melompat dari atap.' Kalau aku menjawab begitu, bu guru pasti akan jadi tambah panik."Ibu tahu kamu lagi menghadapi banyak kesulitan, tetapi tolong jangan coba-coba berpikir untuk bunuh diri, ya? Menggunakan solusi permanen untuk masalah yang sementara itu tidak sepadan," ujar bu Herlina sambil menatap mataku dengan intens.Kalau aku yang dulu mendengar kata-katanya barusan, mungkin aku akan termotivasi dan mengurungkan niatku untuk bunuh d
Baca selengkapnya