Kumi berbalik dan mundur beberapa langkah, badannya menegang, “Mama.” Lelaki di hadapannya itu tersenyum ramah. “Maaf Kumi, dia abangku. Namanya Parang Satria. Kami terbiasa memanggilnya Abang parang. Umurnya 29 tahun. Dia mungkin mengira kamu mamaku,” kata Shaka sedih. “Abang, dia Kumi, bukan Mama.” Kumi memperhatikan laki-laki itu dengan seksama. Mula-mula dari postur badannya yang pendek, kemudian wajahnya yang bulat, hidungnya kecil dan bertulang agak rata, matanya yang miring ke atas, tapi sorot matanya sangat polos seperti anak-anak. “Halo, namaku Kumi. Aku punya kejutan untukmu, dia lalu membuka pintu mobil dan mengambil Kaluna. “Kami masuk dulu ya Bang,” kata Shaka dengan sayang. Parang mengangguk senang. Lelaki itu berlari ke pos satpam dan bermain layang-layang. Ketika Shaka membuka pintu rumah. Hati Kumi langsung jatuh cinta dengan designnya. Rumah bergaya minimalis dan terkesan sejuk karena banyak tanaman hijau yang ditata apik, menyesuaikan dengan kont
Baca selengkapnya