"Ayah, Arini minta maaf, aku kira ...." Aku tidak melanjutkan kata-kataku dan memilih untuk menundukkan. "Hahaha ... kamu lucu sekali Arini, kamu pasti nyari Yusuf, ya? Tadi dia keluar, katanya ingin mengajakmu sarapan." Aku pun ikut tertawa, meski terdengar sumbang. Jujur, rasa malu masih sangat kentara di wajahku saat ini. "Kalau gitu, Arin permisi Ayah, maaf sekali lagi," ucapku sembari berjalan mundur. Hah! Memalukan! Untung Ayah lagi baik. Kalau lagi galak seperti pertama datang, habislah aku! Aku mempercepat langkahku menghampiri Yusuf yang ternyata sedang berada di restoran. Kata Ayah, Yusuf mencariku, tapi apa, dia malah duduk santai di sana. "Aw!" Yusuf berteriak saat refleks tanganku mencubit pundaknya dengan gemas. Semua orang yang tengah makan melihat ke arah kami. Buru-bu
Last Updated : 2022-04-05 Read more