Share

Bab 76

"Ya Allah, Abah demam?" kataku dengan meraba kening Abah. 

"Arin, kapan datang?" Abah membuka mata, lalu bertanya saat menyadari jika aku berada di sampingnya.

"Barusan, Bah. Kenapa Abah, tidak memberitahu Arin, kalau Abah sedang sakit?" tanyaku.

"Abah hanya sakit biasa, Rin. Abah tidak mau kamu khawatir dengan Abah."

Aku mencebik mendengar alasan Abah. Ia bilang hanya sakit biasa, nyatanya tubuhnya demam tinggi.

"Abah, kita ke rumah sakit, yuk."

Abah menggeleng. Tubuhnya begitu lemah. Aku melihat ke meja kecil di samping ranjang Abah. Di sana ada rantang berisikan nasi yang sudah mengering.

"Abah belum makan?" tanyaku seraya menahan air mata.

"Sudah, Abah sudah makan."

"Nasi kering ini?" kataku seraya mengangkat rantang itu.

"Kering? Ah, tadi

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Allya AZ Zahra
Aq ska crta ny... kadang sedih kadang suka kadang2 jg da romantis ny... jd ingat wktu Pengantin baru dlu
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status